Instrumen Soal Uji Coba Pretes dan Postes Kemampuan Berpikir Kritis

indikator-indikator dalam bentuk lembar angket, dan mengkonsultasikan isi lembar angket yang telah tersusun kepada ahli yaitu dosen pembimbing I, dosen pembimbing II.

3.5.3 Analisis Instrumen Penelitian

3.5.3.1 Instrumen Soal Uji Coba Pretes dan Postes Kemampuan Berpikir Kritis

3.5.3.1.1 Validitas 1 Validitas Isi Soal Perangkat tes dikatakan telah memenuhi validitas isi apabila materinya telah disesuaikan dengan kurikulum yang sedang berlaku. Peneliti menyusun kisi-kisi soal dari silabi yang telah dibuat berdasarkan pada kurikulum, selanjutnya instrumen dikonsultasikan dengan guru pengampu dan dosen pembimbing. 2 Validitas Item Menurut Suharsimi 2002: 78, validitas item dihitung menggunakan rumus Korelasi product moment yaitu sebagai berikut. r xy = ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ { ∑ ∑ keterangan : r xy = koefisien korelasi suatu butir item N = jumlah siswa X = skor suatu butir item Y = skor total Nilai r kemudian dikonsultasikan dengan r tabel r kritis . Bila r hitung dari rumus diatas lebih besar dari r tabel maka butir tersebut valid. Suharsimi, 2002: 75 Hasil analisis soal dengan rumus tersebut, diperoleh harga r hitung kemudian dibandingkan dengan harga r tabel yaitu 0,36. Analisis validitas butir soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.3. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7. Tabel 3.3 Hasil Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba Kriteria Nomor soal Jumlah Valid 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15 12 Tidak valid 4, 7, 11 3 Soal-soal valid tersebut belum tentu dapat dipakai sebagai soal pretes dan postes karena selain valid, soal yang dijadikan sebagai soal pretes dan postes juga harus memenuhi kriteria daya pembeda, tingkat kesukaran dan reliabilitas. 3.5.3.1.2 Daya Pembeda Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Analisis daya pembeda dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan siswa yang termasuk pandai kelas atas dan siswa yang termasuk kurang kelas bawah. Suharsimi, 2002: 211 Cara menentukan daya pembeda adalah seluruh siswa tes dibagi dua yaitu kelas atas dan bawah, seluruh pengikut tes diurutkan mulai dari yang mendapat skor teratas sampai terbawah. Rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda soal yaitu : DP = keterangan : DP = Daya Pembeda Soal Mean kel. Atas = rata-rata nilai kelompok atas Mean kel. Bawah = rata-rata nilai kelompok bawah Klasifikasi daya pembeda soal dapat dilihat pada Tabel 3.4 Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda Nilai DP Kategori 0,40 – 1,00 Soal diterima baik 0,30 – 0,39 Soal diterima 0,20 – 0,29 Soal diperbaiki 0,19 – 0,00 Soal tidak dipakai atau dibuang Rudyatmi Rusilowati, 2012: 98 Berdasarkan uji coba soal dengan kategori soal diterima baik, diterima, dan dibuang. Soal dengan kategori diterima baik ada 4 soal, yaitu nomor 8, 12, 13, dan 15. Soal dengan kategori diterima ada 8 soal, yaitu nomor 1, 2, 3, 5, 6, 9, 10, dan 14. Soal dengan kategori dibuang ada 3 soal, yaitu 4, 7, dan 11. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9. 3.5.3.1.3 Indeks Kesukaran IK Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Tingkat kesukaran soal dihitung dengan menggunakan rumus : IK = dengan Mean = keterangan : IK = Indeks Kesukaran Klasifikasi indeks kesukaran soal dapat dilihat pada Tabel 3.5 Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran Interval Kategori 0,00 – 0,30 0,31 – 0,70 0,71 – 1,00 Sukar Sedang Mudah Rudyatmi Rusilowati, 2012: 95 Berdasarkan uji coba soal diperoleh soal yang sedang dan sukar. Soal dengan kategori sedang ada 14 soal, yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, dan 15. Soal dengan kategori sukar ada 1 soal, yaitu nomor 7. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10. 3.5.3.1.4 Reliabilitas Suatu hasil tes dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi apabila memberikan hasil yang relatif tetap bila digunakan pada kesempatan lain. Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha yang dinyatakan dengan rumus : r 11 = ∑ dengan ∑ ∑ ∑ ∑ Suharsimi, 2002: 109-110 keterangan : r 11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan ∑ = jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total = jumlah siswa = skor tiap butir item Harga r 11 yang dihasilkan dikonsultasikan dengan aturan penetapan reliabel yang disajikan pada Tabel 3.6 Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Korelasi Nilai r 11 Keterangan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Cukup 0,60 – 0,799 Tinggi 0,80 – 1,000 Sangat tinggi Sugiyono, 2010: 257 Analisis butir soal uji coba menghasilkan harga r 11 sebesar 0,93 dalam kategori sangat tinggi. Harga r 11 tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga r pada tabel r product moment dengan taraf signifikansi 5 dan n = 30 yaitu 0,36. Kriteria soal reliabel yaitu bila harga r 11 lebih besar dari pada harga r pada tabel r product moment. Berdasarkan hasil analisis butir soal dapat disimpulkan bahwa soal uji coba penelitian ini reliabel yang ditunjukkan dengan nilai r 11 lebih besar dari harga r pada tabel r product moment 0.36. Analisis soal uji coba yang meliputi analisis validitas, daya beda, tingkat kesukaran dan reliabilitas mendapatkan 12 soal yang dapat digunakan sebagai instrumen tes. Ke-12 soal uji coba tersebut adalah soal nomor: 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8.

3.5.3.2 Instrumen Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Dalam

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN HYPNOTEACHING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN BERPENDAPAT PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

1 26 50

PENGARUH PEMBELAJARAN KOLABORATIF BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp) SISWA SMAN 10 SEMARANG

1 45 211

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTANDAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 5 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN MATEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 3 32

PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 12 47

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 36

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 36

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JOYFUL LEARNING BERBANTUAN MODUL SMART-INTERAKTIF PADA HASIL BELAJAR MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 2

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

3 17 14

PENGARUH PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

0 1 12