Keunggulan dan Kelemahan Penelitian

question box. Siswa memilih 38 sangat setuju dan 62 setuju terhadap pertanyaan siswa menjadi aktif bertanya jika menemukan hal baru yang kurang jelas dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa memilih 32 sangat setuju dan 68 setuju terhadap pertanyaan siswa lebih senang belajar kimia dengan menggunakan metode konsep bertingkat berbantuan question box. Siswa memilih 50 sangat setuju dan 50 setuju terhadap pertanyaan penggunaan metode konsep bertingkat berbantuan question box menimbulkan hal baru dalam pembelajaran kimia. Siswa memilih 53 tidak setuju dan 47 sangat tidak setuju terhadap pertanyaan siswa merasa bosan dengan proses pembelajaran yang disampaikan dengan metode konsep bertingkat berbantuan question box. Siswa memilih 24 sangat setuju dan 76 setuju terhadap pertanyaan siswa merasa paham dan jelas terhadap materi baru yang diajarkan dengan metode konsep bertingkat berbantuan question box. Hasil ini didukung dengan nilai postes kelas eksperimen yang meningkat dan lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Siswa memilih 29 sangat setuju dan 65 setuju, dan 6 tidak setuju tehadap pertanyaan materi pelajaran kimia lainnya hendaknya disampaikan dengan menggunakan metode konsep bertingkat berbantuan question box. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa lebih senang mengikuti pembelajaran dengan metode konsep bertingkat berbantuan question box.

4.2.6 Keunggulan dan Kelemahan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, metode konsep bertingkat berbantuan question box mempunyai beberapa kelebihan yaitu: 1 Pembelajaran berpusat pada siswa learner centered; 2 Meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa karena pemberian masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata pada setiap pertemuan; 3 Meningkatkan pemahaman siswa dalam mengerjakan soal karena dalam mengerjakan soal siswa selalu diberikan tuntunan-tuntunan untuk menyelesaikan soal sehingga siswa terbiasa mengerjakan soal dengan runtut; 4 Pemahaman konsep secara mendalam karena siswa membangun ide-ide secara mandiri sesuai permasalahan yang ada; 5 Mengembangkan keterampilan siswa dalam pemecahan masalah; dan 6 Mengembangkan kerjasama dan keterampilan berkomunikasi siswa yang memungkinkan mereka untuk belajar dan bekerja dalam kelompok. Selain kelebihan, dalam penelitian ini juga terdapat kelemahan yaitu: 1 Kondisi kelas menjadi kurang kondusif pada saat diskusi karena siswa cenderung kurang aktif berpendapat bersama kelompoknya; 2 Pembelajaran dengan menggunakan metode ini membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pembelajaran ceramah diskusi. Peneliti berusaha mencari solusi untuk mengatasi beberapa kesulitan tersebut agar proses pembelajaran berjalan lancar. Beberapa solusi untuk mengatasi kendala yang ada yaitu : 1 Guru lebih mengkondisikan siswa agar lebih fokus pada diskusi yang mereka lakukan; 2 Guru harus memanajemen waktu dengan lebih baik agar semua rencana kegiatan pembelajaran dapat terlaksana. 70

BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: 1 Penerapan metode konsep bertingkat berbantuan question box pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa SMA Negeri 3 Pati. 2 Kontribusi yang dicapai pada penerapan metode konsep bertingkat berbantuan question box pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMA Negeri 3 Pati sebesar 49 .

5.2 Saran

1 Guru kimia hendaknya menerapkan metode konsep bertingkat berbantuan question box untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam belajar kimia. 2 Guru hendaknya memanfaatkan berbagai metode pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga siswa tidak cepat bosan dan jenuh. 3 Perlu dikembangkan penelitian lebih lanjut mengenai metode konsep bertingkat dengan inovasi yang baru agar metode ini dapat berkembang dan bermanfaat untuk kegiatan pembelajaran.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN HYPNOTEACHING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN BERPENDAPAT PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

1 26 50

PENGARUH PEMBELAJARAN KOLABORATIF BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp) SISWA SMAN 10 SEMARANG

1 45 211

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTANDAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 5 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN MATEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 3 32

PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 12 47

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 36

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 36

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JOYFUL LEARNING BERBANTUAN MODUL SMART-INTERAKTIF PADA HASIL BELAJAR MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 2

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

3 17 14

PENGARUH PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

0 1 12