Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan

3.4 Ragam Penelitian

3.4.1 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest and posttest group design, yaitu penelitian dengan melihat perbedaan pretes maupun postes antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain tersebut dapat dikelaskan sebagai berikut: Tabel 3.2 Desain Penelitian Pretest and Posttest Group Design Kelas Pretes Perlakuan Pelaksana Postes I T 1 X P T 2 II T 1 Y P T 2 keterangan: I = kelas eksperimen II = kelas kontrol X = pembelajaran dengan metode konsep bertingkat berbantuan question box Y = pembelajaran dengan metode ceramah diskusi P = peneliti T 1 = pretes sebelum materi kelarutan dan hasil kali kelarutan diberikan T 2 = postes setelah materi kelarutan dan hasil kali kelarutan diberikan

3.4.2 Tahap Penelitian

3.4.2.1 Tahap Persiapan

Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap persiapan adalah menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus, rencana pembelajaran, dan question box; menyusun instrumen yang berupa soal tes, lembar observasi, lembar angket dan dikonsultasikan pada para ahli; melakukan uji coba soal untuk mengetahui validitas, daya pembeda, indeks kesukaran, dan reliabilitas soal; dan menentukan sampel melalui uji normalitas dan homogenitas.

3.4.2.2 Tahap Pelaksanaan

Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan adalah menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa dengan melakukan observasi terlebih dahulu ke SMA Negeri 3 Pati. Berdasarkan informasi dari guru kimia, siswa masih merasa kesulitan pada mata pelajaran kimia khususnya materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Hal tersebut didasarkan pada data nilai kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa dari tahun ke tahun yang masih tergolong rendah. Kemampuan siswa dalam berpikir juga masih tergolong rendah, hal tersebut terlihat dari hasil observasi peneliti yaitu pada saat siswa diminta untuk menjelaskan aplikasi kelarutan dan hasil kali kelarutan dalam kehidupan sehari- hari, sebagian besar siswa tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan tepat; memberikan pretes terhadap siswa untuk mengetahui keadaan awal tentang materi yang akan diberikan; mengevaluasi hasil pretes sehingga ditemukan jawaban-jawaban siswa yang hasil belajarnya rendah, yang dapat diartikan kemampuan berpikir kritisnya juga rendah; guru melakukan pembelajaran dengan menerapkan metode konsep bertingkat berbantuan question box untuk kelas eksperimen dan metode ceramah diskusi untuk kelas kontrol. Selama proses pembelajaran guru mengamati keterampilan siswa; memberikan postes untuk mengetahui pengaruh penerapan metode konsep bertingkat; mengevaluasi hasil postes dan membandingkan dengan hasil pretes untuk mengetahui berapa besar pengaruh pembelajaran yang diberikan; dan menyebarkan angket kepada siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

3.5 Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN HYPNOTEACHING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN BERPENDAPAT PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

1 26 50

PENGARUH PEMBELAJARAN KOLABORATIF BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp) SISWA SMAN 10 SEMARANG

1 45 211

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTANDAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 5 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN MATEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 3 32

PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 12 47

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 36

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 36

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JOYFUL LEARNING BERBANTUAN MODUL SMART-INTERAKTIF PADA HASIL BELAJAR MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 2

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

3 17 14

PENGARUH PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

0 1 12