Metode Konsep Bertingkat Question Box

5. Mengevaluasi evaluating Mengevaluasi membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup dalam kategori ini adalah memeriksa dan mengkritik. Kata operasional mengevaluasi yaitu menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, membenarkan, dan menyalahkan. 6. Mencipta creating Mencipta adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam kategori ini yaitu membuat, merencanakan, dan memproduksi. Kata operasional mencipta yaitu merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, membaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, dan menggubah. Penelitian ini hanya meneliti satu ranah saja yaitu ranah kognitif dari ketiga ranah yang disusun oleh Bloom. Hal ini dikarenakan peneliti hanya memfokuskan pada kemampuan berpikir kritis siswa saja yaitu yang lebih dominan pada ranah kognitif. Peneliti hanya memilih tiga jenjang dari keenam jenjang dari ranah kognitif yaitu memahami C2, menerapkan C3, dan menganalisis C4. Peneliti menyusun soal mulai dari C2 untuk digunakan sebagai alat ukur kemampuan berpikir kritis karena soal C1 dianggap terlalu mudah, sedangkan C5 dan C6 dianggap terlalu sulit untuk siswa kelas XI SMA.

2.2 Metode Konsep Bertingkat

Qoribi 2010: 3 berpendapat bahwa, metode konsep bertingkat yaitu suatu pembelajaran dengan cara memberikan soal kepada siswa secara bertingkat- bertahap dari sederhana ke kompleks, pemberian soal ini merupakan suatu metode mengajar yang diterapkan dalam proses belajar mengajar. Menurut Roestiyah 2012: 132, teknik pemberian soal memiliki tujuan agar siswa memperoleh hasil belajar yang lebih mantap. Hal ini dikarenakan siswa melaksanakan latihan-latihan mengerjakan soal, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu menjadi lebih terintegrasi. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa pemberian soal secara bertingkat adalah metode yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal berdasarkan petunjuk guru secara langsung. Metode ini membuat siswa dapat mengenali fungsi dari materi pembelajaran secara nyata. Soal dapat diberikan kepada kelompok atau perorangan. Selain dengan pemberian soal, metode ini juga dapat dilakukan dengan pemecahan suatu masalah. Pada setiap pertemuan, siswa akan diberikan permasalahan yang berupa kasus tentang aplikasi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Pemberian masalah diharapkan dapat memberi pengetahuan lebih pada siswa mengenai materi yang dipelajari, sehingga siswa lebih antusias dalam mempelajari materi tersebut karena berkaitan dengan kehidupan nyata. Menurut Qoribi 2010: 5, sintaks dari pembelajaran metode konsep bertingkat terdiri atas : 1 ilustrasikan konsep konkret dan gunakan analogi, 2 berikan latihan soal yang sederhana terlebih dahulu, dan 3 berikan soal tes bertingkat.

2.3 Question Box

Penerapan media questions box dalam pembelajaran di kelas akan mengurangi ketergantungan siswa terhadap guru, karena siswa terus dipacu untuk mencari informasi terbaru. Sudah saatnya proses pembelajaran berpusat pada siswa, bukan pada guru. Question box dalam penelitian ini berisi tentang soal-soal yang akan didiskusikan oleh tiap-tiap kelompok. Box pertama berisi kumpulan soal, lalu box- box berikutnya berisi tahapan-tahapan dalam mengerjakan soal yang berada pada box pertama. Masing-masing perwakilan kelompok yang sudah dibentuk oleh peneliti mengambil soal yang berada di box pertama. Berdasarkan soal yang diambil dari box pertama, maka masing-masing kelompok mendapat pembagian nama kelompok. Box yang berisi tahapan-tahapan dalam mengerjakan soal memiliki jenjang yang semakin bertingkat. Peneliti hanya memilih tiga jenjang dari keenam jenjang dari ranah kognitif yaitu memahami, menerapkan, dan menganalisis. Peneliti menyusun soal mulai dari C2 untuk digunakan sebagai alat ukur kemampuan berpikir kritis karena soal C1 dianggap terlalu mudah, sedangkan C5 dan C6 dianggap terlalu sulit untuk siswa kelas XI SMA. Question box berisi enam soal untuk setiap pertemuan. Setiap kelompok akan mendiskusikan masing-masing dua soal.

2.4 Metode Konsep Bertingkat berbantuan Question Box

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN HYPNOTEACHING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN BERPENDAPAT PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

1 26 50

PENGARUH PEMBELAJARAN KOLABORATIF BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp) SISWA SMAN 10 SEMARANG

1 45 211

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTANDAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 5 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN MATEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 3 32

PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 12 47

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 36

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 36

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JOYFUL LEARNING BERBANTUAN MODUL SMART-INTERAKTIF PADA HASIL BELAJAR MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 2

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

3 17 14

PENGARUH PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

0 1 12