6
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Taksonomi Bloom
Taksonomi Bloom pertama kali disusun oleh seorang psikolog pendidikan yang bernama Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Bloom membagi tujuan
pendidikan ke dalam tiga ranah dan kemudian membagi lagi setiap ranah kedalam beberapa aspek yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya. Tiga ranah yang disusun
oleh Bloom adalah ranah kognitif yang menitikberatkan pada aspek intelektual, ranah afektif yang menitikberatkan pada aspek perasaan dan emosi, serta ranah
psikomotor yang menitikberatkan pada aspek keterampilan motorik. Menurut Krathwohl 2002: 215, taksonomi Bloom yang direvisi oleh David
R. Krathwohl di jurnal Theory into Practice, ranah kognitif dibedakan atas enam jenjang yang diurutkan sebagai berikut :
1. Mengingat remembering Mengingat merupakan ranah kognitif paling rendah jenjangnya. Untuk
mengkondisikan agar mengingat bisa menjadi bagian belajar bermakna, tugas mengingat hendaknya selalu dikaitkan dengan aspek pengetahuan yang lebih luas
dan bukan sebagai suatu yang lepas dan terisolasi. Kategori ini mencakup dua macam ranah kognitif yaitu mengenali recognizing dan mengingat. Kata
operasional mengingat yaitu mengutip, menjelaskan, menggambar, menyebutkan, membilang, mengidentifikasi, memasangkan, menandai, dan menamai.
2. Memahami understanding Pertanyaan pemahaman menuntut siswa menunjukkan bahwa mereka telah
mempunyai pengertian yang memadai untuk mengorganisasikan dan menyusun materi-materi yang telah diketahui. Siswa harus memilih fakta-fakta yang cocok
untuk menjawab pertanyaan. Jawaban siswa tidak sekedar mengingat kembali informasi, namun harus menunjukkan pengertian terhadap materi yang
diketahuinya. Kata operasional memahami yaitu menafsirkan, meringkas, mengklasifikasikan, membandingkan, menjelaskan, dan membeberkan.
3. Menerapkan applying Pertanyaan penerapan mencakup penggunaan suatu prosedur guna
menyelesaikan masalah
atau mengerjakan
tugas. Oleh
karena itu,
mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural. Namun tidak berarti bahwa kategori ini hanya sesuai untuk pengetahuan prosedural saja.
Kategori ini mencakup dua macam ranah kognitif yaitu menjalankan dan mengimplementasikan. Kata operasional menerapkan yaitu melaksanakan,
menggunakan, menjalankan, melakukan, mempraktekan, memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan, dan mendeteksi.
4. Menganalisis analyzing Pada jenjang analisis, siswa dituntut untuk dapat menguraikan informasi ke
dalam unsur-unsur atau komponen-komponen pembentuknya, memeriksa informasi tersebut untuk mengembangkan kesimpulan dengan mengidentifikasi
motif atau penyebabnya, dan menemukan bukti untuk mendukung suatu generalisasi.
5. Mengevaluasi evaluating Mengevaluasi membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan
standar yang ada. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup dalam kategori ini adalah memeriksa dan mengkritik. Kata operasional mengevaluasi yaitu
menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, membenarkan, dan menyalahkan.
6. Mencipta creating Mencipta adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk
kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam kategori ini yaitu membuat, merencanakan, dan memproduksi. Kata operasional mencipta yaitu
merancang, membangun,
merencanakan, memproduksi,
menemukan, membaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, dan menggubah.
Penelitian ini hanya meneliti satu ranah saja yaitu ranah kognitif dari ketiga ranah yang disusun oleh Bloom. Hal ini dikarenakan peneliti hanya
memfokuskan pada kemampuan berpikir kritis siswa saja yaitu yang lebih dominan pada ranah kognitif. Peneliti hanya memilih tiga jenjang dari keenam
jenjang dari ranah kognitif yaitu memahami C2, menerapkan C3, dan menganalisis C4. Peneliti menyusun soal mulai dari C2 untuk digunakan sebagai
alat ukur kemampuan berpikir kritis karena soal C1 dianggap terlalu mudah, sedangkan C5 dan C6 dianggap terlalu sulit untuk siswa kelas XI SMA.
2.2 Metode Konsep Bertingkat