Bidang politik Akibat Revolusi Prancis

Pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, .... 151 Sekilas Tokoh Dalam pertempuran di Pittsburgh, muncul seorang tokoh pemberani yang bernama George Washington. Dalam pertempuran tersebut, ia ber- pangkat letnan dan mampu memimpin pasukannya meme- nangkan pertempuran. George Washington dilahirkan di Westmoreland Country Wakefield, Virginia, pada tanggal 22 Februari 1732. Sebagai pahlawan perang, ia memperoleh hak atas sejumlah tanah dan menjalankan bisnis ekspor impor dengan Inggris. Namun, setelah Inggris bangkrut, bukan saja bisnisnya yang menjadi berantakan, hak-haknya atas sejumlah tanah pun dibatalkan. Perlakuan Inggris ini menyebabkan George Washington berbalik melawan Inggris dan mendirikan resimen tentara yang memimpin gerakan revolusi kemerdekaan Amerika. Setelah Amerika menyatakan kemerdekaan, George Washington diangkat sebagai presidennya yang pertama. tanah jajahannya ke arah barat kemudian mulai melanggar batas jajahan Prancis Louisiana. Hal ini memicu hubungan yang tegang antara Inggris dan Prancis yang mengarah ke peperangan. Per- tempuran meletus setelah terjadi tembak-menembak antara pasukan Prancis dan pasukan koloni Inggris warga Amerika di dekat benteng Duquesne Pittsburgh yang merupakan wilayah Prancis. Dalam peperangan ini, Prancis kalah dan dibuatlah perjanjian perdamaian Paris yang isinya sebagai berikut. a. Wilayah Kanada dan Louisiana di sebelah timur Mississippi diberikan kepada Inggris, sedangkan wilayah di sebelah barat Mississippi tetap menjadi milik Prancis. b. Prancis wajib menyerahkan semua wilayah jajahannya di India kepada Inggris. Akibat perjanjian tersebut, kondisi berbalik. Semula sebagian besar wilayah Amerika Utara dikuasai Prancis, kini beralih ke tangan Inggris.

2. Perang kemerdekaan Amerika 1774 – 1783

Koloni Inggris di Amerika tidak dikembangkan oleh pemerintahnya, melainkan oleh orang-orang sipil dan pedagang. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang hidupnya tertekan di Inggris dan menganut agama yang dilarang oleh pemerintah Inggris. Mereka pergi ke Amerika untuk mengejar kehidupan yang lebih baik dan mencari kebebasan. Di antara perintis-perintis koloni di Amerika adalah sekelompok orang yang dikenal sebagai The Pilgrim Fathers. Mereka berangkat ke Amerika dengan kapal Mayflower dan mendarat pada tahun 1620. Sesampainya di Amerika, mereka lalu mendirikan daerah koloni yang bernama Massachusetts. Orang Amerika sekarang menganggap The Pilgrim Fathers sebagai pendiri Amerika. Para pelarian dari Amerika ini kemudian tidak lagi mengganggap diri mereka sebagai orang Inggris, meskipun secara pemerintahan mereka tetap berada di bawah Inggris. Namun, karena pemerintah Inggris kemudian mulai memperlakukan koloni di Amerika seperti juga koloni di wilayah-wilayah dunia lainnya, orang-orang yang telah menganggap dirinya sebagai rakyat Amerika ini lalu menginginkan kemerdekaan. Setelah Perang Tujuh Tahun melawan Prancis 1756 – 1763, kas negara Inggris kosong. Untuk mengatasi krisis keuangan, Inggris memaksa Amerika untuk ikut menanggung kerugian dengan membayar pajak yang tinggi. Alasan Inggris adalah karena Perang Tujuh Tahun memberi manfaat bagi koloni di Amerika berupa perluasan daerah dan perlindungan dari serangan bangsa lain. Di samping pajak yang tinggi, Inggris juga melakukan monopoli. Hasil bumi Amerika tembakau, gula, dan kapas hanya boleh dijual kepada Inggris dan sebaliknya, Amerika hanya diperbolehkan membeli barang-barang kebutuhannya dari Inggris saja.