Kerajaan Holing Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia 25 6. Kerajaan Tulangbawang I-Tsing dalam beritanya juga menyebutkan adanya Kerajaan To-lang-po-hwang Tulangbawang. Tidak ditemukan adanya bukti-bukti lain mengenai kerajaan ini, namun diyakini bahwa kerajaan ini terletak di daerah Lampung sekarang. Keberadaan kerajaan ini terdengar pada tahun 700 M. Keturunan masyarakat kerajaan ini adalah orang-orang suku Lampung yang menempati daerah sekitar Sungai Tulangbawang.

7. Kerajaan Sriwijaya a. Letak kerajaan

Kerajaan Sriwijaya meru- pakan kerajaan Buddha yang berdiri di Sumatra pada abad ke-7. Pendirinya adalah Dapunta Hyang. Kerajaan ini pernah menjadi kerajaan terbesar di Nusantara, bahkan mendapat sebutan Kerajaan Nasional I sebab pengaruh kekuasaannya mencakup hampir seluruh Nusantara dan negara-negara di sekitarnya. Letaknya sangat strategis. Wilayahnya meliputi tepian Sungai Musi di Sumatra Selatan sampai ke Selat Malaka merupakan jalur perdagangan India – Cina pada saat itu, Selat Sunda, Selat Bangka, Jambi, dan Semenanjung Malaka.

b. Sumber-sumber sejarah

1 Berita dari Cina Dalam perjalanannya untuk menimba ilmu agama Buddha di India, I-Tsing pendeta dari Cina, singgah di Shi-li-fo-shih Sriwijaya selama enam bulan dan mempelajari paramasastra atau tata bahasa Sanskerta. Kemudian, bersama guru Buddhis, Sakyakirti, ia menyalin kitab Hastadandasastra ke dalam bahasa Cina. Kesimpulan I-Tsing mengenai Sriwijaya adalah negara ini telah maju dalam bidang agama Buddha. Pelayarannya maju karena kapal-kapal India singgah di sana dan ditutupnya Jalan Sutra oleh bangsa Han. Buddhisme di Sriwijaya dipengaruhi Tantraisme, namun disiarkan pula aliran Buddha Mahayana. I-Tsing juga menyebutkan bahwa Sriwijaya telah menaklukkan daerah Kedah di pantai barat Melayu pada tahun 682 – 685. Berita Cina dari dinasti Tang menyebutkan bahwa Shi-li-fo-shih Sriwijaya adalah kerajaan Buddhis yang terletak di Laut Selatan. Adapun berita sumber dari dinasti Sung menyebutkan bahwa utusan Cina sering datang ke San-fo-tsi. Diyakini bahwa yang disebut San-fo-tsi itu adalah Sriwijaya. Sumber: Atlas Sedjarah Muh. Yamin Gambar 2.4 Peta daerah kekuasaan Sriwijaya 26 Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI IPS 2 Berita dari Arab Berita Arab menyebutkan adanya negara Zabag Sriwijaya. Ibu Hordadheh mengatakan bahwa Raja Zabag banyak menghasilkan emas. Setiap tahunnya emas yang dihasilkan seberat 206 kg. Berita lain disebutkan oleh Alberuni. Ia mengatakan bahwa Zabag lebih dekat dengan Cina daripada India. Negara ini terletak di daerah yang disebut Swarnadwipa Pulau Emas karena banyak menghasilkan emas. 3 Berita dari India Prasasti Leiden Besar yang ditemukan oleh raja-raja dari dinasti Cola menyebutkan adanya pemberian tanah Anaimangalam kepada biara di Nagipatma. Biara tersebut dibuat oleh Marawijayattunggawarman, keturunan keluarga Syailendra yang berkuasa di Sriwijaya dan Kataka. Prasasti Nalanda menyebutkan bahwa Raja Dewa Paladewa dari Nalanda, India, telah membebaskan lima buah desa dari pajak. Sebagai imbalannya, kelima desa itu wajib membiayai para mahasiswa dari Kerajaan Sriwijaya yang menuntut ilmu di Kerajaan Nalanda. Hal ini merupakan wujud penghargaan sebab Raja Sriwijaya saat itu, Balaputradewa, mendirikan vihara di Nalanda. Selain itu, prasasti Nalanda juga menyebutkan bahwa Raja Balaputradewa sebagai raja terakhir dinasti Syailendra yang terusir dari Jawa meminta kepada Raja Nalanda untuk mengakui hak-haknya atas dinasti Syailendra. 4 Berita dari dalam negeri Sumber-sumber sejarah dalam negeri mengenai Sriwijaya adalah prasasti- prasasti berhuruf Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno. a Prasasti Kedukan Bukit berangka tahun 605 Saka 683 M ditemukan di tepi Sungai Tatang, dekat Palembang. b Prasasti Talang Tuo berangka tahun 606 Saka 684 M ditemukan di sebelah barat Pelembang. c Prasasti Kota Kapur berangka tahun 608 Saka 686 M ditemukan di Bangka. Prasasti ini menjadi bukti serangan Sriwijaya terhadap Tarumanegara yang membawa keruntuhan kerajaan tersebut, terlihat dari bunyi: Menghukum bumi Jawa yang tidak tunduk kepada Sriwijaya. d Prasasti Karang Berahi berangka tahun 608 Saka 686 M. Isi prasasti ini memperjelas bahwa secara politik, Sriwijaya bukanlah negara kecil, melainkan memiliki wilayah yang luas dan kekuasaannya yang besar. Prasasti ini juga memuat penaklukan Jambi. e Prasasti Telaga Batu tidak berangka tahun. Prasasti ini menyebutkan bahwa negara Sriwijaya berbentuk kesatuan dan menegaskan kedudukan putra-putra raja: Yuwaraja putra mahkota, Pratiyuwaraja putra mahkota kedua, dan Rajakumara tidak berhak menjadi raja. f Prasasti Ligor berangkat tahun 697 Saka 775 M ditemukan di Tanah Genting Kra. Prasasti ini memuat kisah penaklukan Pulau Bangka dan Tanah Genting Kra Melayu oleh Sriwijaya