Teori nasional Teori ini dikemukakan oleh F.D.K. Bosch yang mengatakan bahwa dalam proses

10 Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI IPS Akulturasi budaya paling mudah kita lihat dalam bentuk kesenian, seperti seni rupa, seni sastra, dan seni bangunan yang merupakan unsur kebudayaan material. Akulturasi budaya ini juga dapat kita saksikan dalam upacara-upacara ritual. Pelaksanaan proses akulturasi tersebut dilakukan oleh para cendekiawan, agamawan, arsitek, sastrawan istana maupun rakyat, dan para seniman.

1. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha terhadap seni bangunan

Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam bidang arsitektur atau seni bangunan dapat kita lihat dengan jelas pada candi-candi. Ada perbedaan fungsi antara candi dalam agama Hindu dan candi dalam agama Buddha. Dalam agama Hindu, candi difungsikan sebagai makam. Adapun dalam agama Buddha, candi berfungsi sebagai tempat pemujaan atau peribadatan. Meski difungsikan sebagai makam, namun tidak berarti bahwa mayat atau abu jenazah dikuburkan dalam candi. Benda yang dikubur- kan atau dicandikan adalah macam-macam benda yang disebut pripih. Pripih ini dianggap sebagai lambang zat jasmaniah yang rohnya sudah bersatu dengan dewa penitisnya. Pripih ini diletakkan dalam peti batu di dasar bangunan, kemudian di atasnya dibuatkan patung dewa sebagai perwujudan sang raja. Arca perwujudan raja itu umumnya adalah Syiwa atau lambang Syiwa, yaitu lingga. Pada candi Buddha, tidak terdapat pripih dan arca perwujudan raja. Abu jenazah raja ditanam di sekitar candi dalam bangunan stupa. Bangunan candi terdiri atas tiga bagian, yaitu kaki, tubuh, dan atap. a. Kaki candi berbentuk persegi bujur sangkar. Di tengah-tengah kaki candi inilah ditanam pripih. b. Tubuh candi terdiri atas sebuah bilik yang berisi arca perwujudan. Dinding luar sisi bilik diberi relung ceruk yang berisi arca. Dinding relung sisi selatan berisi arca Guru, relung utara berisi arca Durga, dan relung belakang berisi arca Ganesha. Relung-relung untuk candi yang besar biasanya diubah. c. Atap candi terdiri atas tiga tingkat. Bagian atasnya lebih kecil dan pada puncaknya terdapat lingga atau stupa. Bagian dalam atap puncak bilik ada sebuah rongga kecil yang dasarnya berupa batu segi empat dengan gambar teratai merah, melambangkan takhta dewa. Pada upacara pemujaan, jasad dari pripih dinaikkan rohnya dari rongga atau diturunkan ke dalam arca perwujudan. Hiduplah arca itu menjadi perwujudan almarhum sebagai dewa. Sumber: Temples of Java Gambar 1.2 Candi Prambanan salah satu candi bercorak Hindu