Kerajaan Samudra Pasai Perkembangan Kehidupan Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia

70 Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI IPS

2. Kerajaan Aceh

Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah , setelah berhasil melepaskan diri dari Kerajaan Pedir. Kerajaan Aceh kemudian diperintah oleh Sultan Alauddin Riayat Syah . Aceh mencapai kebesaran pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda . Pada masa ini, banyak pedagang dari daerah lain yang datang ke Aceh untuk membeli hasil buminya. Peninggalan kebudayaan pada masa pemerintahan Iskandar Muda yaitu masjid Baiturrahman. Setelah Iskandar Muda wafat digantikan oleh Sultan Iskandar Thani. Tata pemerintahan Aceh diatur dalam undang-undang yang disebut Adat Mahkota Alam. Berdasarkan tata pemerintahan tersebut, wilayah Aceh dibagi dalam wilayah sagi dan wilayah pusat kerajaan. Setiap sagi terdiri dari sejumlah mukmin dan dikepalai oleh panglima sagi yang disebut hulubalang besar. Sebagai negara Islam, Aceh disebut Serambi Mekah karena Aceh menjadi pusat penyebaran Islam di Asia Tenggara dan untuk memperdalam Islam lebih dahulu belajar ke Aceh untuk mendapatkan dasar Islam yang kuat. Masyarakat Aceh dikelompokkan dalam golongan Teuku, yakni golongan masyarakat bangsawan, dan golongan Tengku, yakni golongan agama. Penghasilan Kerajaan Aceh didapat dari penarikan pajak dan cukai yang terdiri dari beberapa macam antara lain pajak pasar dan cukai intan. Dalam bidang sastra, Aceh banyak melahirkan tokoh-tokoh, antara lain Syamsuddin Pasai, Hamzah Fansyuri, Nuruddin ar-Raniri, dan Abdul al-Rauf. Nuruddin ar-Raniri mengarang Bustanus Salatin taman raja-raja dan adat istiadat Aceh serta ajaran Islam. Abdul al-Rauf dari Singkel Syeikh Kuala membuat tafsir Alquran dalam bahasa Melayu. Ia menentang aliran heterodoks makhluk yang diciptakan sebagai penampilan dari penciptanya. Aliran yang dianutnya adalah aliran ortodoks, yakni Allah pencipta dan makhluk ciptaan-Nya tidak dapat mengetahui keadaan-Nya. Setelah wafatnya Sultan Iskandar Muda, tidak ada pengganti yang bijaksana sehingga menyebabkan kemunduran Aceh. Selain itu, mundurnya perdagangan Aceh akibat Malaka jatuh ke tangan Portugis sehingga pedagang Islam beralih ke Demak juga menyebabkan kemunduran Aceh. Gambar 3.2 Wilayah Kerajaan Aceh

P. Anambas Johor

Tanjungpinang Pahang Pahang Trengganu 1619 Trengganu Kelantan Patani Singora Kelantan Kedah Perak Malaka 1511 Portugal 1641 Belanda Mandailing Indragiri Rengat Jambi Pagaruyung Jambi Bengkulu Indrapura Painan Padang Pariaman Tiku Aceh Kotaraja Patani Sumber: Atlas Sedjarah Muh. Yamin Proses Perkembangan Islam di Indonesia 71 3. Kerajaan Demak Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang berdiri pada abad ke-16 berkat perjuangan dan usaha Pangeran Jinbun atau Raden Patah. Beberapa faktor yang menyebabkan kerajaan ini berkembang pesat adalah letaknya yang strategis serta terletak di tengah jalur perdagangan nasional yang menghubungkan antara barat dan timur serta mundurnya Kerajaan Majapahit yang menyebabkan para pedagang Islam masuk ke Demak. Dari aspek politik, dapat kita ketahui bahwa Raden Patah adalah keturunan Brawijaya, penguasa Majapahit. Setelah Raden Patah diangkat sebagai Bupati Demak Bintoro pada tahun 1500 M, ia bergelar Sultan Alam Akbar al-Fatah yang lebih dikenal dengan Raden Patah. Kemudian setelah menjadi raja, ia memajukan perdagangan dan agama Islam. Demak menjadi negara maritim yang banyak dikunjungi oleh pedagang Islam, terlebih setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511 di bawah Alvonso dAlbuquerque. Sumber: Atlas Sedjarah Muh. Yamin Gambar 3.3 Peta wilayah Kerajaan Demak 1500 – 1546 Pada tahun 1518, ia digantikan oleh Pati Unus Pangeran Sabrang Lor. Pada masa pemerintahannya, ia melawan Portugis di Selat Malaka dengan 100 kapal, akan tetapi semua tidak berhasil. Sepeninggal Pati Unus, kekuasaan dipegang oleh Sultan Trenggono 1521 – 1546. Pada masa pemerintahannya ia mengutus Fatahillah untuk menyerang Portugis di Selat Sunda 1527 dan ternyata telah terjadi persetujuan Henrique Leme antara Portugis dan Pajajaran untuk mendirikan benteng Sunda Kelapa. Usaha Fatahillah untuk menguasai Sunda Kelapa berhasil. Di sana ia mendirikan dua kerajaan, yaitu Kerajaan Banten dan Cirebon. Kerajaan Banten diberikan kepada Hasanudin puteranya dan Cirebon diperintah sendiri. Namun akhirnya, Fatahillah meninggalkan istana dan menjadi Sunan Gunung Jati. Silsilah Raja Demak R. PATAH Pati Unus Sekar Seda Lepen Trenggana 1518-1521 1521-1546 Arya Penangsang Prawoto Puteri Hadiwijaya Joko Tingkir Arya Pangiri Puteri Cirebon Sunda Kelapa Jakarta Banten Citarum Jepara Demak Pati Lasem Tuban Jipang Pajang PAJAJARAN Majapahit Kediri Malang Japan Surabaya Gresik Belambangan Panurukan Pasuruhan Bali Gelgel Slaparang Lombok