Proses Penyusunan APBD Nugroho P. Sri Hapsari

42 Ekonomi SMA Kelas XI No. Uraian Siklus Mekanisme 5 Penyusunan November–Desember Masing-masing dinas teknis RAPBD menyusun RAPBD. 6 Pembahasan Januari–Maret Pembahasan RAPBD dengan RAPB DPRD. 7 Pengesahan Maret Pengesahan APBD. APBD No. Uraian Siklus Mekanisme 1 Musyawarah Maret–Juli Masyarakat, RT, RW, LKMD, dan kelurahan kelurahan menginventarisir dan membangun menampung permasalahan belum muncul nilai programkegiatan. 2 Musyawarah Juli–Agustus Perwakilan kelurahan yang ditunjuk, kecamatan fasilitator LSM, tokoh masyarakat, membangun anggota DPRD wakil kecamatan, camat, dan dinas terkait mencari solusi pemecahan masalah dan kebutuhan pembangunan. Sinkronisasi programkegiatan yang dapat didanai APBD dan inventarisasi programkegiatan dengan atau tanpa disertai nilainya. 3 Musyawarah September–Oktober Wakil kelurahan lurah dan LKMD, kota membangun fasilitator, camat, dinas-dinas, tokoh masyarakat, dan perguruan tinggi menentukan skala prioritas programkegiatan per sektor di- sesuaikan dengan ketersediaan anggaran. 4 Penyusunan Oktober–November Masing-masing dinas teknis RAPBD menyusun RAPBD. 5 Pembahasan November–Desember Pembahasan RAPBD dengan RAPBD DPRD. 6 Pengesahan Desember Pengesahan APBD. APBD Tabel 2.3 Siklus dan Mekanisme Perencanaan dan Penyusunan APBD Setelah Otonomi Daerah 43 APBN dan APBD

6. Struktur APBD

Struktur APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan anggaran pembiayaan. Apakah kalian telah membaca APBD provinsi kalian tahun ini? Apakah APBD masing- masing provinsi sama atau berbeda? Uraian Anggaran 2005 Pendapatan Asli Daerah 6.912.600.000.000,00 Dana Perimbangan 5.255.640.000.000,00 Lain-lain Pendapatan yang Sah 192.000.000.000,00 Jumlah Pendapatan 12.360.240.000.000,00 Belanja Aparatur 4.906.287.605.874,00 Belanja Adum 2.646.836.148.876,00 Belanja BOP 1.566.144.904.502,00 Belanja Modal 693.306.552.496,00 Belanja Publik 9.013.952.394.126,00 Belanja Adum 2.217.113.484.229,00 Belanja BOP 2.737.402.044.718,00 Belanja Modal 3.587.959.643.029,00 Belanja Bantuan Keuangan 401.514.848.000,00 Belanja Tidak Tersangka 69.962.374.150,00 Jumlah Belanja 13.920.240.000.000,00 SurplusDefisit Anggaran 1.560.000.000.000,00 Pembiayaan 1.560.000.000.000,00 Penerimaan Daerah 1.650.000.000.000,00 Pengeluaran Daerah 90.000.000.000,00 Tabel 2.4 APBD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005 Sumber: Biro Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 44 Ekonomi SMA Kelas XI C Sumber Penerimaan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

1. Pemerintah Pusat

Untuk membiayai pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah dalam pelayanan, pengaturan dan perlindungan masyarakat, pengelolaan kekayaan negara, serta pemanfaatan sumber daya alam dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan nasional, pemerintah pusat berusaha menghimpun pendapatan dari berbagai sumber. Adapun sumber-sumber penerimaan pemerintah pusat disajikan pada skema berikut. Gambar 2.1 Skema penerimaan pemerintah pusat Pajak Penghasilan Penerimaan Pemerintah Pusat Penerimaan Dalam Negeri Hibah Penerimaan Perpajakan Penerimaan Negara Bukan Pajak Pajak Dalam Negeri Pajak Perdagangan Internasional Penerimaan SDA PNBP lainnya Bagian Laba BUMN Bea Masuk Pajak atau Pungutan Ekspor Migas Nonmigas PPN dan PPnBM PBB BPHTB Cukai Pajak Lainnya Migas Nonmigas Pertambangan Umum Kehutanan Perikanan Minyak Bumi Gas Alam