Manfaat Nugroho P. Sri Hapsari

101 Perekonomian Terbuka c. Mendorong semangat berprestasi dan bersaing, karena dalam perdagangan internasional dituntut produk yang memiliki mutu dan daya saing tinggi, masing-masing negara berupaya lebih produktif dan lebih efisien dalam menciptakan produk-produk yang inovatif, yang memiliki keunggulan lebih dari negara lain. d. Sumber pemasukan kas negara, produk yang memiliki daya saing tinggi, karena diproduksi dengan efisien dan inovatif, akan meningkatkan ekspor sehingga dapat meningkatkan pendapatan negara. e. Menjalin kerja sama dan persahabatan antarnegara, dengan adanya perdagangan internasional secara langsung akan menciptakan kerja sama dan persahabatan antarnegara untuk mencapai kemakmuran bersama.

5. Keuntungan

Ada dua keuntungan yang akan diperoleh oleh suatu negara dengan melakukan perdagangan antarnegara, yaitu keuntungan produksi yang berkaitan dengan kegiatan ekspor suatu negara dan keuntungan konsumsi yang berkaitan dengan kegiatan impor suatu negara.

a. Keuntungan produksi

1. Perdagangan internasional dapat meningkatkan efisiensi dalam menghasilkan produk tertentu sesuai dengan keunggulan komparatifnya. 2. Peningkatan efisiensi akan menghasilkan produk berkualitas tinggi sehingga memiliki daya saing tinggi pula di pasar global.

b. Keuntungan konsumsi

1. Perdagangan internasional memungkinkan negara-negara mengonsumsi sejumlah barang dan jasa. 2. Perdagangan internasional memungkinkan negara memperoleh sumber bahan mentah dan bahan baku produksi yang tidak tersedia di dalam negeri.

6. Ekspor dan Impor

Perdagangan internasional erat kaitannya dengan ekspor dan impor. Apa yang dimaksud dengan ekspor dan impor? Mengapa suatu negara melakukan ekspor dan impor? Apakah negara kita lebih banyak melakukan ekspor atau impor? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dapat kamu jawab setelah memahami dengan saksama penjelasan berikut ini. 102 Ekonomi SMA Kelas XI

a. Ekspor

Dalam perdagangan internasional, ekspor Indonesia terdiri dari berbagai macam barang atau komoditas dan tertuju ke berbagai negara di belahan bumi ini. Barang-barang yang diekspor oleh negara kita dikelompokkan menjadi dua, yaitu migas minyak bumi dan gas alam dan nonmigas hasil-hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, dan industri. Pengelompokkan ini dilakukan karena migas memainkan peranan yang cukup penting dalam percaturan ekspor. Kegiatan ekspor dilakukan oleh eksportir, yaitu perusahaan-perusahaan perdagangan baik yang berbadan hukum, termasuk BUMN, maupun perusahaan yang tidak berbadan hukum, seperti usaha perseorangan atau koperasi yang memiliki SIUP atau izin instansidepartementeknis terkait untuk melaksanakan kegiatan perdagangan ekspor komoditi. Beberapa pengertian ekspor. 1. Kegiatan perdagangan suatu perusahaan yang mengeluarkan barang dari suatu wilayah untuk diperjualbelikan atau diperdagangkan di wilayah pabean negara lain; 2. Nilai semua barang dan jasa-jasa bukan faktor-faktor produksi yang dijual ke negara-negara lain, termasuk barang-barang dagangan, ongkos pengapalan, asuransi, pariwisata, dan jasa-jasa nonfaktor lainnya, kecuali nilai jasa faktor produksi seperti dana investasi yang diterima dan kiriman uang dari luar negeri; 3. Pengiriman barang dan jasa yang dijual oleh penduduk suatu negara kepada penduduk negara lain untuk mendapatkan mata uang asing dari negara pembeli. Peranan ekspor migas sangat besar selama periode oil boom pertama dan kedua, yaitu pada tahun 1970-an hingga awal tahun 1980-an. Pada tahun 1974 oil boom pertama sumbangan ekspor migas terhadap ekspor total meningkat lebih dari 400 dari tahun sebelumnya. Pada awal tahun 1980-an oil boom kedua ekspor minyak mencapai antara 17 hingga 21 miliar dolar Amerika Serikat. Namun, sekarang ini sumbangan ekspor migas sudah jauh berkurang. Untuk itu pengembangan ekspor nonmigas terus-menerus dilakukan. Ekspor hasil pertanian, di antaranya ialah getah karet, kopi, teh, tembakau, gaplek, biji coklat, rempah-rempah, biji-bijian, ikan, udang, mutiara, kulit kerang, damar, kopal, sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman obat, dan bahan nabati lainnya. Ekspor hasil industri meliputi kayu olahan, barang-barang dari logam, pakaian jadi, tekstil, karet olahan, makanan olahan, makanan ternak, minyak atsiri, minyak kelapa sawit, asam berlemak, alat-alat listrik, barang anyaman, bahan kimia,