Uji Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Data Akhir Kelas Rata-rata Varians F hitung F tabel Keterangan Eksperimen 85,97 139,97 1,06 2,11 Homogen Kontrol 81,38 131,94 Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas, diperoleh F hitung = 1,06. Dengan taraf nyata = 5, dk pembilang = –1 = 33 – 1 = 32, dk penyebut = –1 = 34 – 1 = 33 diperoleh F tabel = 2,11 Karena F hitung F tabel maka H diterima, artinya varians antara kelas sampel sama sehingga kedua kelas tersebut dikatakan homogen. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 17.

4.1.1.3 Uji Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah banyak peserta didik yang tuntas pada kemampuan pemecahan masalah materi Peluang sudah mencapai 75. Dalam penelitian ini uji ketuntasan klasikal data akhir kelas eksperimen dianalisis dengan bantuan microsoft excel dan diuji menggunakan uji proporsi satu pihak yaitu uji pihak kanan. Hipotesis yang diuji sebagai berikut. , persentase peserta didik di kelas eksperimen yang tuntas individual pada kemampuan pemecahan masalah kurang dari atau sama dengan 74,5. , persentase peserta didik di kelas eksperimen yang tuntas individual pada kemampuan pemecahan masalah lebih dari 74,5. Berdasarkan perhitungan dan analisis data dengan menggunakan metode pada bab 3 bagian uji ketuntasan belajar diperoleh hasil uji ketuntasan belajar kelas eksperimen yang diajar menggunakan model pembelajarn POGIL berbantuan LKPD terlihat pada Tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4 Hasil Uji Ketuntasan Belajar Kelas ∑ N Kriteria Eksperimen 27 33 1,798 Tuntas Dari 33 siswa kelas eksperimen yang nilainya tuntas ada 27 anak. Statistik yang digunakan adalah statistik z. Kriteria pengujiannya adalah Tolak H jika z hitung  z 0,5 – α . Dari hasil analisis diperoleh nilai Z = 1,798; untuk α = 5, Z 0,5 – α = 1,64. Karena Z hitung Z tabel maka H ditolak dan H 1 diterima, artinya persentase peserta didik di kelas kontrol yang tuntas individual pada kemampuan pemecahan masalah lebih dari 74,5. Jadi, Pembelajaran dengan model POGIL berbantuan LKPD tuntas. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18.

4.1.1.4 Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah setelah dikenai perlakuan berbeda kelas eksperimen mempunyai kemampuan pemecahan masalah lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Untuk menguji kesamaan rata-rata dilakukan uji statistika satu pihak yaitu uji pihak kanan. Dalam hal ini hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. , rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen sama dengan atau kurang dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol. , rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol. Dalam penelitian ini, untuk menguji perbedaaan rata-rata menggunakan rumus uji t. H diterima jika t hitung t tabel , dengan derajat kebebasan dk = 65, t tabel = 1 – . Dari hasil penelitian untuk uji kesamaan dua rata-rata dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.5 Data Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Kelas N Rata- rata s 2 s gabungan t hitung t tabel Eksperimen 33 85,97 139,97 11,66 1,71 Kontrol 34 81,38 131,94 Dari tabel di atas tampak bahwa rata-rata kemampuan pemecahan masalah kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen 85,97dan rata-rata kemampuan pemecahan masalah kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol 81,38 sehingga diperoleh t hitung = 1,71; sedangkan tabel t dengan α = 5 dan dk = 65 diperoleh t tabel = 1,67. Karena t hitung t tabel , maka H ditolak dan H 1 diterima, artinya rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19. 4.1.2 Analisis Data Hasil Observasi 4.1.2.1 Analisis Data Observasi Kinerja Guru

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERNUANSA ETNOMATEMATIKA PADA MATERI SEGIEMPAT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PESERTA DIDIK

3 24 356

STUDI PERBEDAAN KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LC 5E DAN CIRC TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS X

1 18 307

KEEFEKTIFAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK SMP

0 20 259

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERNUANSA ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATERI SEGIEMPAT

0 46 479

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MIND MAPPING BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

2 15 263

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMBELAJARAN TTW (THINK TALK WRITE) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS X

3 33 315

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) DAN KARTU SOAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

0 11 258

KEEFEKTIFAN MODEL ELICITING ACTIVITIES TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATERI TRIGONOMETRI.

2 10 301

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) DAN KARTU SOAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PADA MATERI POKOK LINGKARAN.

0 0 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DI SMA

0 6 9