berbantuan Lembar Kegiatan Peserta Didik LKPD dapat dijabarkan sebagai berikut.
1 Peserta didik yang dikenai pembelajaran dengan model Process Oriented Guided-Inquiry Learning POGIL berbantuan Lembar Kegiatan Peserta
Didik LKPD mencapai ketuntasan belajar pada aspek pemecahan masalah materi pokok peluang.
2 Kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang dikenai pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Process Oriented Guided-Inquiry
Learning POGIL berbantuan Lembar Kegiatan Peserta Didik LKPD lebih tinggi dibanding kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang dikenai
model pembelajaran konvensional pada materi pokok Peluang Kelas XI.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut.
1 Manfaat Teoretis Penelitian ini menjadi suatu kajian ilmiah tentang pelaksanaan pembelajaran
POGIL berbantuan Lembar Kegiatan Peserta Didik LKPD terhadap kemampuan pemecahan masalah materi pokok peluang kelas XI IPA.
2 Manfaat Praktis a. Bagi peserta didik: peserta didik memperoleh model pembelajaran yang
dapat menumbuhkan kemampuan memecahkan masalah pada materi pokok peluang kelas XI IPA.
b. Bagi guru: guru dapat memilih model pembelajaran yang tepat dalam pengajaran.
c. Bagi sekolah: dapat memberikan sumbangan yang baik dalam rangka perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi peserta didik.
d. Bagi peneliti: dapat mengkaji model pembelajaran POGIL berbantuan Lembar Kegiatan Peserta Didik LKPD terhadap kemampuan pemecahan
masalah materi pokok peluang kelas XI IPA.
1.5 Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi perbedaan pandangan dan penafsiran dari istilah yang ada dalam skripsi ini, untuk itu perlu adanya penegasan istilah sebagai berikut.
1.5.1 Keefektifan
Keefektifan dapat diartikan sebagai keberhasilan tentang usaha, tindakan Depdiknas 2006: 284. Keefektifan yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut. 1 Peserta didik yang dikenai pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran POGIL berbantuan Lembar Kegiatan Peserta Didik LKPD pada materi peluang mencapai ketuntasan belajar pada aspek pemecahan
masalah. Ketuntasan belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil tes kemampuan pemecahan masalah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
KKM yaitu: a Kriteria Ketuntasan Minimal KKM individual yaitu 75; dan
b Kriteria Ketuntasan Minimal KKM klasikal yaitu 75 peserta didik dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM individual.
2 Kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang dikenai pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran POGIL berbantuan Lembar
Kegiatan Peserta Didik LKPD lebih tinggi dibanding kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang dikenai model pembelajaran
konvensional pada materi pokok Peluang Kelas XI.
1.5.2 Process Oriented Guided-Inquiry Learning POGIL
Process Oriented Guided-Inquiry Learning POGIL adalah model
pembelajaran yang didesain dengan kelompok kecil yang berinteraksi dengan instruktorguru sebagai fasilitator. Model pembelajaran ini membimbing peserta
didik melalui kegiatan eksplorasi agar peserta didik membangun pemahaman sendiri inkuiri terbimbing Hanson, 2006.
Tahapan pembelajaran dalam POGIL berupa tujuh langkah yang disebut Learning Research Process. Ketujuh tahap tersebut yaitu pembangkitan minat
engage, menghubungkan pengetahuan sebelumnya elicit, eksplorasi explore, pemahaman dan pembentukan konsep explain, aplikasi elaborate, perluasan extend,
dan evaluasi evaluated.
1.5.3 Model Pembelajaran Konvensional
Metode pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang biasa digunakan untuk menyampikan materi dalam kelas Sumarno, 2010. Model
pembelajaran konvensional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah model pembelajaran ekspositori sesuai dengan model pembelajaran yang biasa
digunakan di SMA Negeri 2 Purworejo.
Model pembelajaran ekspositori merupakan kegiatan mengajar yang terpusat pada guru. Guru aktif memberikan penjelasan terperinci tentang bahan
pengajaran dengan tujuan utama memindahkan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai pada peserta didik Dimyati, 2002:172. Meskipun begitu, peserta didik
tidak hanya mendengar dan membuat catatan tetapi juga mengerjakan soal latihan dan bertanya jika belum mengerti. Selain itu peserta didik juga dimungkinkan
saling berdiskusi, mengerjakan bersama, atau mengerjakan di papan tulis Suherman, 2003: 203.
1.5.4 Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa bisa, sanggup melakukan sesuatu, dengan imbuhan ke-an kata mampu menjadi kemampuan
yaitu kesanggupan atau kecakapan. Suatu soal yang dianggap sebagai masalah adalah soal yang memerlukan keaslian berfikir tanpa adanya contoh penyelesaian
sebelumnya. Masalah berbeda dengan soal latihan. Pada soal latihan, peserta didik telah mengetahui cara menyelesaikannya, karena telah jelas hubungan antara yang
diketahui dengan yang ditanyakan, dan biasanya telah ada contoh soal. Pada masalah peserta didik belum tahu bagaimana cara menyelesaikannya, tetapi
peserta didik tertarik dan tertantang untuk menyelesaikannya. Pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke
dalam situasi baru yang belum dikenal Wardhani, 2005: 93.
1.5.5 Materi Peluang
Materi peluang merupakan salah satu materi pokok di SMA kelas XI IPA. Kompetensi pada silabus yang memuat materi pokok ini adalah Standar
Kompetensi 1 menggunakan aturan peluang, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah. Dalam penelitian ini, materi pokok yang
digunakan satu kompetensi dasar yaitu 1.3 Menggunakan aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi dalam pemecahan masalah.
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
Penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yang dirinci sebagai berikut. 1 Bagian pendahuluan skripsi, yang berisi halaman judul, halaman pengesahan,
halaman motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
2 Bagian isi skripsi, memuat lima bab yaitu sebagai berikut. a Bab 1. Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika
penulisan. b Bab 2. Tinjauan Pustaka
Bab ini membahas teori yang melandasi permasalahan skripsi serta penjelasan yang merupakan landasan teoritis yang diterapkan dalam
penelitian, kerangka berpikir dan hipotesis. c Bab 3. Metode Penelitian
Bab ini meliputi populasi dan sampel, variabel penelitian, metode pengumpulan data, prosedur penelitian, analisis instrumen penelitian, dan
metode analisis data.
d Bab 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
e Bab 5. Penutup Bab ini berisi tentang simpulan dan saran dalam penelitian.
3
Bagian akhir, berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
12
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pembelajaran Matematika
Matematika merupakan ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai
bilangan. Ernest dalam Hudiono, 2008 mengungkapkan bahwa matematika bersifat dinamis, berkembang terus menerus pada kreasi dan penemuan manusia,
dimana pola dibangun dan disaring ke dalam pengetahuan. Jadi matematika adalah proses inkuiri dan bertambah menjadi sejumlah pengetahuan.
Sumardyono 2004: 28 mengungkapkan bahwa matematika sering dideskripsikan dengan cara yang berbeda-beda tergantung dari sudut pandang
mana yang dipakai. Berikut ini beberapa deskripsi matematika yang sering dipergunakan.
1 Matematika sebagai struktur yang terorganisisir, dimana matematika terdiri dari beberapa komponen antara lain aksiomapostulat,
pengertian pangkalprimitif, dan dalilteorema termasuk di dalamnya lemma teorema pengantarkecil dan corollarysifat.
2 Matematika sebagai alat tool, yaitu sebagai alat dalam mencari solusi berbagai masalah kehidupan sehari-hari.
3 Matematika sebagai pola pikir deduktif, artinya suatu teori atau pernyataan dalam matematika diterima kebenarannya bila telah
dibuktikan secara deduktif umum.