Tingkat Kesukaran Soal Daya Pembeda

Dengan diperolehnya r 11 sebenarnya baru diketahui tinggi rendahnya koefisien tersebut. Agar lebih sempurnanya perhitungan reliabilitas sampai pada kesimpulan, hasil tersebut dikonsultasikan atau disesuaikan dengan tabel r product moment dengan taraf signifikan = 5 . Jika r 11 r tabel maka soal tersebut reliabel. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilaksanakan kepada 32 peserta didik kelas XI IPA 2, diperoleh r 11 = dan r tabel = 0,349. Diperoleh r tabel , sehingga dapat disimpulkan bahwa semua butir soal yang diujicobakan reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11.

3.7.1.3 Tingkat Kesukaran Soal

Teknik perhitungan taraf kesukaran butir soal adalah menghitung berapa persen yang menjawab benar untuk tiap-tiap butir. Untuk menginterpolasikan nilai taraf kesukaran soal uraian digunakan tolak ukur yang ditunjukkan pada tabel 3.3 sebagai berikut Arifin, 2012: 134. Tabel 3.3. Tolak Ukur Taraf Kesukaran Soal Uraian Batas Nilai Kriteria Soal Mudah Sedang Sukar Tingkat kesukaran tes bentuk uraian dihitung dengan cara menentukan banyaknya peserta didik yang gagal menjawab dengan benar atau banyaknya peserta didik yang berada di bawah batas lulus passing grade. Dalam penelitian ini peneliti menerapkan batas lulus ideal adalah 70 dari skor maksimal. Rumus yang digunakan untuk mencari taraf kesukaran soal bentuk uraian Arifin, 2012: 135 adalah: Dari hasil analisis untuk soal uraian, diperoleh hasil butir soal nomor 1, 3, 4, dan 7 memenuhi kriteria mudah, dan soal nomor 2, 5, dan 6 memenuhi kriteria sukar. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11.

3.7.1.4 Daya Pembeda

Adapun daya pembeda untuk test yang berbentuk uraian digunakan rumus uji t Arifin, 1991:141 sebagai berikut: √∑ ∑ keterangan: MH = rata-rata dari kelompok atas ML = rata-rata dari kelompok bawah ∑ = jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas ∑ = jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah N = banyaknya peserta tes = 27 x N = banyak peserta tes kelompok atas = banyak peserta tes kelompok bawah Jika t hitung t tabel dengan derajat kebebasan = dengan taraf signifikansi 5 maka daya pembeda soal tersebut signifikan. Pada = 5 dan dk = 18-1 + 18 - 1 = 34, diperoleh t tabel = 2.0322445. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus daya pembeda untuk soal berbentuk uraian diperoleh 6 soal memiliki daya pembeda yang yang signifikan yaitu item soal nomor 1, 3, 4, 5, 6 dan 7. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11. 3.7.1.5 Penentuan Instrumen Setelah dilakukan analisis validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda terhadap instrumen, diperoleh butir soal yang dapat digunakan untuk tes kemampuan pemecahan masalah. Dalam penelitian ini, soal tes evaluasi yang digunakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sudah memenuhi syarat valid dan reliabel. Jika terdapat butir-butir yang tidak valid maka dilakukan perbaikan- perbaikan pada butir soal tersebut, sehingga soal tes tersebut dapat dikatakan baik untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas XI pokok bahasan Peluang . Ringkasan analisis butir soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut. Tabel 3.4 Ringkasan Analisis Butir Soal Uji Coba No. Soal Indikator Identifikasi Keterangan Validitas Reliabelitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda 1. Menyusun dan menggunakan aturan perkalian Valid Sangat Tinggi Mudah Signifikan Dipakai 2. Tidak Valid Sukar Tidak Signifikan Tidak dipakai 3. Menyusun dan menggunakan permutasi Valid Mudah Signifikan Dipakai 4. Tidak Valid Mudah Signifikan Tidak Dipakai 5. Valid Sukar Signifikan Dipakai 6. Menyusun dan menggunakan kombinasi Valid Sukar Signifikan Dipakai 7. Valid Mudah Signifikan Dipakai

3.7.2 Analisis Data Hasil Observasi

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERNUANSA ETNOMATEMATIKA PADA MATERI SEGIEMPAT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PESERTA DIDIK

3 24 356

STUDI PERBEDAAN KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LC 5E DAN CIRC TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS X

1 18 307

KEEFEKTIFAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK SMP

0 20 259

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERNUANSA ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATERI SEGIEMPAT

0 46 479

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MIND MAPPING BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

2 15 263

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMBELAJARAN TTW (THINK TALK WRITE) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS X

3 33 315

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) DAN KARTU SOAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS

0 11 258

KEEFEKTIFAN MODEL ELICITING ACTIVITIES TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATERI TRIGONOMETRI.

2 10 301

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) DAN KARTU SOAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PADA MATERI POKOK LINGKARAN.

0 0 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DI SMA

0 6 9