kata lain merupakan cara perusahaan mengatur proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada suatu
komunitas ….” Asyari 2009: 28.
Tanggung jawab perusahaan secara sosial tidak hanya terbatas pada konsep pemberian donor saja, tetapi konsepnya sangat luas dan tidak
bersifat statis dan pasif dan statis, hanya dikeluarkan dari perusahaan akan tetapi hak dan kewajiban yang dimiliki bersama antara stakeholders.
Konsep Corporate Social Responsibility melibatkan tanggungjawab kemitraan antara pemerintah, lembaga, sumberdaya komunitas, juga
komunitas lokal setempat. Kemitraan ini tidaklah bersifat pasif atau statis. Kemitaraan ini merupakan tanggung jawab bersama secara sosial
antara stakeholders Asyari 2009: 29.
2.2.2 Tujuan Corporate Social Responsibility
Wahyuni 2007: 12 berpendapat bahwa CSR ditujukan untuk memenuhi harapan stakeholder dalam memaksimumkan dampak positif
perusahaan terhadap lingkungan sosial dan fisik, dengan tetap menyediakan suatu pengembalian keuntungan kompetitif kepada
shareholder finansial, sehingga CSR diposisikan sebagai suatu kewajiban sosial perusahaan untuk mempertimbangkan kepentingan stakeholder
dalam menjalankan bisnis. CSR penting bagi perusahaan agar keberadaan perusahaan
mendapat dukungan dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya. Apabila perusahaan tidak memberikan kontribusi pada lingkungan di
sekitarnya, perusahaan akan mengalami berbagai kendala dalam bisnisnya.
Jadi CSR berfungsi memelihara kelangsungan perusahaan sepanjang masa yang memungkinkan perusahaan terhindar dari berbagai risiko dari
masyarakat sekitar perusahaan. CSR pada jangka panjang menjadi aset strategis dan kompetitif
bagi perusahaan di tengah iklim bisnis yang menuntut praktik-praktik etis dan tanggung jawab. Praktik tanggung jawab sosial dipercaya menjadi
landasan fundamental bagi pertumbuhan berkelanjutan, bukan hanya untuk perusahaan itu sendiri, tapi juga stakeholders secara keseluruhan.
Hal tersebut sesuai dengan yang dipaparkan oleh Siregar dalam penelitiannya 2007: 288 :
Program CSR yang berkelanjutan diharapkan dapat membantu menciptakan kehidupan dimasyarakat yang lebih
sejahtera dan mandiri, yang mana setiap kegiatan tersebut akan melibatkan semangat sinergi dari semua pihak secara
terus menerus membangun dan menciptakan kesejahteraan dan pada akhirnya akan tercipta kemandirian dari
masyarakat yang terlibat dalam program tersebut, sesuai dengan kemampuannya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa program CSR
yang berkelanjutan diharapkan dapat membantu menciptakan kehidupan di masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri.
Meskipun dalam implementasi kegiatan CSR korporat memiliki kebebasan dalam melakukan aktivitas CSR yang hendak dilakukannya
Menurut Archie Carrol Rahman 2009: 37-38, perusahaan dalam melakukan CSR pada dasarnya ada empat kategori tanggung jawab sosial
yang harus dilakukan yaitu:
1 Tanggung jawab Ekonomi
Pricing, sebagai aktivitas ekonomi, akan bersinergi dengan tanggung jawab sosial jika didasari pada itikad untuk memberikan
harga yang memihak kepada konsumen. Motif perusahaan dalam melakukan CSR tetap berujung pada profit keuntungan. Perusahaan
melakukan program CSR untuk menarik simpati masyarakat dengan membangun image positif bagi perusahaan yang tujaan akhirnya tetap
pada peningkatan profit. 2
Tanggung jawab Etis Tanggung jawab etis berkaitan pada kewajiban perusahaan untuk
menyesuaikan aktivitasnya sesuai dengan norma sosial dan etika yang berlaku meskipun tidak diselenggarakan secara tertulis formal.
Tanggung jawab etis ini bertujuan untuk memenuhi standar, norma, dan pengharapan dari pihak yang berkaitan terhadap perusahaan.
3 Tanggung jawab Hukum
Saat perusahaan memutuskan untuk menjalankan operasinya di wilayah tertentu maka ia telah sepakat untuk melakukan kontrak sosial
dengan segala aspek norma dan hukum yang telah ada maupun yang akan muncul kemudian. Menjadi keharusan bagi perusahaan untuk
menjalankan dan patuh terhadap hokum dan norma yang berlaku. 4
Tanggung jawab Filantropis Tanggung jawab filantropis ini dimaksudkan perusahaan tidak
hanya memberikan sejumlah fasilitas dan sokongan dana, perusahaan
juga disarankan untuk dapat memupuk kemandirian masyarakatnya. Tanggung jawab ini didasari dari itikad perusahaan untuk
berkontribusi pada perbaikan masyarakat secara mikro maupun makrososial. Tanggung jawab filantropis merupakan wujud konkret
berupa pembangunan fisik yang dilakukan perusahaan terhadap masyarakat.
2.2.3 Perkembangan Corporate Social Responsibility