Karakteristik Penelitian Populasi, Sampel, dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data

Melalui studi evaluatif deskriptif ini diharapkan akan memperoleh informasi atau data yang komprehensif, sistematis, dan mendalam mengenai masalah penelitian.

3.3 Karakteristik Penelitian

3.3.1 Responden Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas 3, 4 dan 6 dari SD Negeri 1, 2 dan 3 desa Ledok Kecamatan Sambong yang mendapatkan bantuan bidang pendidikan program CSR Pertamina. 3.3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2011 yang berlokasi di SD Negeri 1, 2 dan 3 desa Ledok Kecamatan Sambong.

3.4 Populasi, Sampel, dan Sumber Data

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto 2002: 108. Yang dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD Negeri 1, 2 dan 3 Ledok yang berjumlah 285 siswa. Dengan rincian sebagai berikut : 1 jumlah seluruh siswa SD Negeri 1 Ledok 129 siswa, 2 jumlah seluruh siswa SD Negeri 2 Ledok 85 siswa, 3 jumlah seluruh siswa SD Negeri 3 Ledok 71 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling sampel bertujuan. Purposive sampling sampel bertujuan merupakan teknik sampling yang di dalam pengambilan sampelnya didasarkan atas adanya tujuan tertentu Arikunto 2002: 117. Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut, dalam penelitian ini yang menjadi anggota sampel adalah siswa yang memperoleh bantuan dari program CSR Pertamina di bidang pendidikan yaitu siswa-siswi kelas 3, 4 dan 6 dari SD Negeri 1, 2 dan 3 desa Ledok. Dalam penelitian ini, sampel yang akan digunakan hanya siswa kelas 4 dan 6 dari SD Negeri 1, 2 dan 3 desa Ledok. Dengan pertimbangan : 1 bantuan yang diberikan untuk siswa kelas 3 dan 4 dari ketiga SD tersebut adalah sama, 2 jumlah siswa kelas 4 dan 6 dari ketiga SD Negeri tersebut dirasa sudah cukup memenuhi jumlah responden untuk dijadikan sampel, yaitu berjumlah 76 siswa.

3.5 Variabel Penelitian

Menurut Arikunto 2002: 104 variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini variabel bebasnya independen adalah treatment yang diberikan yaitu pelaksanaan program CSR Pertamina bidang pendidikan berupa bantuan dana pendidikan, seragam serta peralatan sekolah, sedangkan variabel terikatnya dependen adalah Angka Putus Sekolah APUSAPts, Angka Partisipasi Kasar APK, Angka Partisipasi Murni APM serta Angka Melanjutkan Sekolah Anjut. Dapat dijelaskan bahwa variabel dalam penelitian ini adalah : 1 Efektifitas CSR dalam mengurangi Angka Putus Sekolah APUSAPts, 2 Efektifitas CSR dalam meningkatkan Angka Partisipasi Kasar APK, 3 Efektifitas CSR dalam meningkatkan Angka Partisipasi Murni APM, 4 Efektifitas CSR dalam meningkatkan Angka Melanjutkan Sekolah ANJUT.

3.5.1 Definisi Operasional Variabel

1 Angka Putus Sekolah APUSAPts adalah perbandingan antara jumlah murid putus sekolah pada jenjang pendidikan tertentu SD, SLTP, SLTA dan sebagainya dengan jumlah murid pada jenjang pendidikan tertentu dan dinyatakan dalam persentase. Untuk menghitung Apus SDMI dengan cara membagi jumlah siswa putus SD dengan jumlah siswa SD pada tahun tertentu kemudian dikalikan 100. Sedangkan untuk menghitung Apus siswa SMPMTs dengan cara membagi jumlah siswa putus SMPMTs dengan jumlah siswa SMPMTs pada tahun tertentu kemudian dikalikan 100. 2 Angka Partisipasi Kasar APK adalah rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu Data Statistik Indonesia. Untuk menghitung Angka Partisipasi Kasar APK SDMI adalah dengan cara membagi seluruh jumlah siswa SDMI dengan jumlah penduduk usia pendidikan saat itu dikali 100. Sedangkan untuk menghitung Angka Partisipasi Kasar APK SMPMTs dengan cara membagi seluruh jumlah siswa SMPMTs dengan jumlah penduduk usia pendidikan saat itu dikali 100. 3 Angka Partisipasi Murni APM adalah persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama Data Statistik Indonesia. Angka Partisipasi Murni APM di suatu jenjang pendidikan didapat dengan membagi jumlah siswa atau penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang sekolah tersebut. 4 Angka Melanjutkan Sekolah ANJUT adalah persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama yang melanjutkan pendidikan dari jenjang pendidikan SDMI ke SMP. Angka Melanjutkan Sekolah ANJUT didapat dengan membagi jumlah siswa SMP pada tingkat tingkat pertama dengan jumlah siswa SD ditambah siswa MI.

3.5.2 Sub-Sub Variabel

Sub variabel merupakan kemampuan menganalisis atau mengidentifikasi setiap variabel menjadi variabel yang lebih kecil Arikunto 2002: 99. Pemecahan variabel menjadi sub variabel ini juga disebut sebagai kategorisasi, yakni memecah variabel menjadi kategori- kategori data yang harus dikumpulkan oleh peneliti. Kategori-kategori ini diartikan sebagai indikator variabel. Sub variabel dalam penelitian ini adalah : Tabel 3.2 Deskripsi Variabel Variabel Sub Variabel Indikator Instrumen Penuntasan Wajar Dikdas Angka Putus Sekolah APUSAPts jumlah murid putus sekolah pada tahun tertentu Instrumen pendataan Angka Partisipasi Kasar APK jumlah siswa dengan usia pendidikan tertentu, di tingkat pendidikan tertentu, terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu Instrumen pendataan Angka Partisipasi Murni APM persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama Instrumen pendataan Angka Melanjutkan Sekolah Anjut persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama yang melanjutkan pendidikan dari jenjang SDMI ke SMP Instrumen pendataan

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, intstrumen pendataan dan dokumentasi. Mengacu pada hal tersebut maka, metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Observasi Observasi disebut pula dengan pengamatan, yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera Arikunto 2002: 133. Dalam penelitian ini hal-hal yang diamati adalah keadaan konkrit SD Negeri 1, 2, 3 Ledok sebagai setting penelitian yang berkaitan dengan kegiatan pemberian bantuan dana melalui program CSR Pertamina. 2. Instrumen pendataan Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumenttabel pendataan. Dimana peneliti setelah melakukan penelitian selanjutnya mengolah data, setelah diperoleh hasil kemudian hasil tersebut dimasukkan dalam tabel hasil pendataan disesuaikan dengan variabelnya. 3. Dokumentasi Metode ini digunakan untuk melengkapi data tentang keadaan murid, keadaan orangtua murid, data pendukung latar belakang seperti data penerima bantuan dana, dan juga data lain yang mendukung. 4. Wawancara Wawancara atau interviu digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.

3.7 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Ikan di Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara

1 22 46

Seminar Wajar Dikdas 9 Thn Sept 2008

0 0 19

STUDI KOMPETENSI GURU DALAM MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SD NEGERI 01 LEDOK KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA

0 6 97

Persepsi, Keberlanjutan Kelembagaan, dan Efektivitas Program CSR PT Pertamina Gas di Desa Permisan Kabupaten Sidoarjo

0 2 125

PERAN KEPALA SEKOLAH SD-SMP NEGERI SATU ATAP DALAM PELAYANAN WAJAR 9 TAHUN BAGI MASYARAKAT Peran Kepala Sekolah SD-SMP Negeri Satu Atap Dalam Pelayanan Wajar 9 Tahun Bagi Masyarakat Lingkungan Hutan Di Gunungtumpeng, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Gro

0 1 16

PERAN KEPALA SEKOLAH SD-SMP NEGERI SATU ATAP DALAM PELAYANAN WAJAR 9 TAHUN BAGI MASYARAKAT Peran Kepala Sekolah SD-SMP Negeri Satu Atap Dalam Pelayanan Wajar 9 Tahun Bagi Masyarakat Lingkungan Hutan Di Gunungtumpeng, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Gro

0 1 18

PERENCANAAN STRATEGIK PENINGKATAN ANGKA MELANJUTKAN SEKOLAH LULUSAN SD/MI KE SLTP/MTs DALAM RANGKA PENUNTASAN WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN : Studi Kasus pada Program Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun di Kabupaten Daerah Tingkat I

0 0 73

EVALUASI TERHADAP PROGRAM CSR PERTAMINA DALAM RANGKA PENUNTASAN WAJAR DIKDAS 9 TAHUN DI SD NEGERI 1, 2, DAN 3 DESA LEDOK KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA.

0 0 1

DAMPAK PENAMBANGAN MINYAK TRADISIONAL TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Kasus Desa Ledok, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora).

0 0 16

artikelmodel penuntasan wajar tahun 2

0 0 17