CSR Pertamina Tujuan CSR Pertamina

4 Menyelenggarakan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam nomor 1, 2, dan 3 www.pertamina.com. Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang MIGAS baru, Pertamina tidak lagi menjadi satu-satunya perusahaan yang memonopoli industri MIGAS dimana kegiatan usaha minyak dan gas bumi diserahkan kepada mekanisme pasar www.pertamina.com .

2.3.1 CSR Pertamina

Corporate Social Responsibility adalah komitmen Pertamina sebagai asset nasional untuk turut memajukan masyarakat Indonesia. Semangat pemberdayaan masyarakat yang telah berlangsung seiring berdirinya perusahaan ini adalah komitmen untuk memberikan nilai tambah lebih terhadap masyarakat Indonesia. Program CSR diselaraskan dengan kebutuhan komunitas di sekitar wilayah operasi Pertamina, sebagai salah satu stakeholder penting, sekaligus untuk mendukung keberhasilan bisnis Pertamina secara berkelanjutan www.pertamina.com. CSR Pertamina adalah kegiatan bina lingkungan sebagai program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat di sekitar wilayah kerja PT. Pertamina. Dalam penelitian ini wilayah yang diteliti adalah desa Ledok yang merupakan salah satu daerah operasi kegiatan PT. Pertamina.

2.3.2 Tujuan CSR Pertamina

Tujuan CSR Pertamina di bedakan menjadi dua, yaitu : 1 Tujuan Eksternal Membantu pemerintah Indonesia memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia IPM Indonesia, melalui pelaksanaan program-program yang membantu pencapaian target pembangunan millenium atau Millenium Development Goals MDGs. 2 Tujuan Internal Membangun hubungan yang harmonis dan kondusif dengan semua pemangku kepentingan stakeholder untuk mendukung pencapaian tujuan korporasi perusahaan terutama dalam membangun reputasi korporasi www.pertamina.com. Tujuan kegiatan CSR Pertamina yang dilaksanakan di desa Ledok Kecamatan Sambong Kabupaten Blora adalah untuk memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah kerja PT. Pertamina dalam segala aspek kehidupan, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan dan bantuan peningkatan prasaranainfrastruktur wilayah sehingga dapat meningkat kesejahteraan sosial-ekonomi Wijaya, dkk 2010: 75. 2.3.3 Millenium Development Goals MDGs Millenium Development Goals MDGs atau tujuan pembangunan millennium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama antara 189 negara anggota PBB untuk melaksanakan 8 delapan tujuan pembangunan, yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi penyebaran HIVAIDS, malaria dan penyakit menular lainnya, kelestarian lingkungan hidup, serta membangun kemitraan global dalam pembangunan. 1 Goals 1 : Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Prioritas kedepan untuk menurunkan kemiskinan dan kelaparan adalah dengan memperluas kesempatan kerja, meningkatkan infrastruktur pendukung, dan memperkuat sektor pertanian 2 Goals 2 : Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua Tantangan utama dalam percepatan pencapaian sasaran MDGs pendidikan adalah meningkatkan pemerataan akses secara adil bagi semua anak, baik laki-laki maupun perempuan, untuk mendapatkan pendidikan dasar yang berkualitas di semua daerah. Berbagai kebijakan dan program pemerintah untuk menjawab tantangan tersebut adalah berupa: 1 perluasan akses yang merata pada pendidikan dasar khususnya bagi masyarakat miskin; 2 peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan; 3 penguatan tatakelola dan akuntabilitas pelayanan pendidikan. Disamping itu kebijakan alokasi dana pemerintah bagi sektor pendidikan minimal sebesar 20 dari jumlah anggaran nasional akan diteruskan untuk mengakselerasi pencapaian pendidikan dasar universal pada tahun 2015. 3 Goals 3 : Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Prioritas dalam mewujudkan kesetaraan gender meliputi; 1 peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan, 2 perlindungan perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan, dan 3 peningkatan kapasitas kelembagaan PUG dan pemberdayaan perempuan 4 Goals 4 : Menurunkan Angka Kematian Anak Prioritasnya adalah memperkuat sistem kesehatan dan meningkatkan akses pada pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin dan daerah terpencil. 5 Goals 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu Upaya peningkatan kesehatan ibu diprioritaskan pada perluasan pelayanan kesehatan berkualitas, pelayanan obstetrik yang komprehensif, peningkatan pelayanan keluarga berencana dan penyebarluasan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat. 6 Goals 6 : Memerangi HIVAIDS, Malaria dan Penyakit Menular lainnya Pendekatan untuk mengendalikan penyebaran penyakit diarahkan terutama pada upaya pencegahan dan pengarusutamaan ke dalam sistem pelayanan kesehatan nasional. Selain itu, pengendalian penyakit harus melibatkan semua pemangku kepentingan dan memperkuat kegiatan promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. 7 Goals 7 : Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup Upaya yang dilakukan antara lain memperjelas peran dan tanggung jawab pemerintah daerah dalam pengelolaan sumber daya air dan pengelolaan sistem air minum dan sanitasi yang layak, sedangkan untuk penurunan proporsi rumah tangga kumuh dilakukan melalui penanganan pemukiman 8 Goals 8 : Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan Komitmen untuk terus mengembangkan kemitraan yang bermanfaat dengan berbagai organisasi multilateral, mitra bilateral dan sektor swasta untuk mencapai pola pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan pro-poor. www.tabloiddiplomasi.org

2.3.4 Millenium Development Goals MDGs dan CSR Pertamina

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Ikan di Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara

1 22 46

Seminar Wajar Dikdas 9 Thn Sept 2008

0 0 19

STUDI KOMPETENSI GURU DALAM MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SD NEGERI 01 LEDOK KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA

0 6 97

Persepsi, Keberlanjutan Kelembagaan, dan Efektivitas Program CSR PT Pertamina Gas di Desa Permisan Kabupaten Sidoarjo

0 2 125

PERAN KEPALA SEKOLAH SD-SMP NEGERI SATU ATAP DALAM PELAYANAN WAJAR 9 TAHUN BAGI MASYARAKAT Peran Kepala Sekolah SD-SMP Negeri Satu Atap Dalam Pelayanan Wajar 9 Tahun Bagi Masyarakat Lingkungan Hutan Di Gunungtumpeng, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Gro

0 1 16

PERAN KEPALA SEKOLAH SD-SMP NEGERI SATU ATAP DALAM PELAYANAN WAJAR 9 TAHUN BAGI MASYARAKAT Peran Kepala Sekolah SD-SMP Negeri Satu Atap Dalam Pelayanan Wajar 9 Tahun Bagi Masyarakat Lingkungan Hutan Di Gunungtumpeng, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Gro

0 1 18

PERENCANAAN STRATEGIK PENINGKATAN ANGKA MELANJUTKAN SEKOLAH LULUSAN SD/MI KE SLTP/MTs DALAM RANGKA PENUNTASAN WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN : Studi Kasus pada Program Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun di Kabupaten Daerah Tingkat I

0 0 73

EVALUASI TERHADAP PROGRAM CSR PERTAMINA DALAM RANGKA PENUNTASAN WAJAR DIKDAS 9 TAHUN DI SD NEGERI 1, 2, DAN 3 DESA LEDOK KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA.

0 0 1

DAMPAK PENAMBANGAN MINYAK TRADISIONAL TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Kasus Desa Ledok, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora).

0 0 16

artikelmodel penuntasan wajar tahun 2

0 0 17