Arah Kebijakan Pembangunan Pendidikan Nasional

pengembangan sumber daya manusia dari proses pendidikan formal sampai dengan memasuki dunia kerja. Ketiga , agenda etik. Kapasitas penguasaan teknologi disertai etos kerja kuat saja tidak cukup membekali manusia untuk mengkontruksi peradaban abad 21. Modernisasi yang gencar dengan pemasyarakatan IPTEK, tidak saja membawa kemajuan berarti melalui indikator-indikator ekonomi dan teknis, tetapi juga menimbulkan dehumanisasi kemerosotan nilainorma yang mengancam kelangsungan hidup manusia. Oleh karenanya agenda etik, ini dimaksudkan untuk menyeimbangkan kualitas sumber daya manusia, agar kemampuan IPTEK diimbangi dengan nilai etika.

4.1.1.2 Arah Kebijakan Pembangunan Pendidikan Nasional

Pancasila dan UUD 1945 menjadi landasan filosofis serta berbagai prinsip dasar pembangunan pendidikan. Berdasarkan landasan filosofis tersebut, sistem pendidikan nasional menempatkan peserta didik sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya dengan tugas memimpin kehidupan yang berharkat dan bermartabat serta menjadi manusia yang bermoral, berbudi luhur dan berakhlak mulia. Pendidikan merupakan upaya memberdayakan peserta didik untuk berkembang menjadi manusia Indonesia seutuhnya, yaitu yang menjunjung tinggi dan memegang dengan teguh norma agama dan ketuhanan, norma persatuan bangsa, norma kerakyatan dan demokrasi dan nilai-nilai keadilan sosial. Penyelenggaraan pendidikan nasional di Indonesia didasarkan pada beberapa paradigma universal, yaitu : pemberdayaan manusia seutuhnya, pembelajaran sepanjang hayat berpusat pada peserta didik, pendidikan untuk semua, pendidikan untuk perkembangan, pengembangan dan atau pembangunan berkelanjutan. Arah kebijakan pembangunan pendidikan 2010-2014 dirumuskan berdasarkan visi dan misi serta tujuan strategis Kemendiknas dan memperhatikan komitmen pemerintah terhadap konvensi Internasional mengenai pendidikan, khususnya Konvensi Dakar tentang Pendidikan Untuk Semua Education For All, Konvensi Hak Anak Convention of The Right Of Child serta Milenium Development Goals MDGs. Strategi tersebut diuraikan menjadi : 1 tersedia dan terjangkaunya layanan PAUD bermutu dan berkesetaraan di semua propinsi, kabupaten dan kota 2 terjaminnya kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar bermutu dan berkesetaraan di semua propinsi, kabupaten dan kota 3 tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah bermutu, relevan dan berkesetaraan disemua propinsi, kabupaten dan kota 4 tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan tinggi bermut, relevan, berdaya saing ineternasional dan berkesetaraan di semua propinsi 5 tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan orang dewasa berkelanjutan yang berkesetaraan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat 6 tersedianya system tata kelola yang handal dalam menjamin terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional. Strategi tersebut menghasilkan arah kebijakan pembangunan pendidikan nasional secara makro, yang dirinci sebagai berikut : 1 Peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik 2 Peningkatan mutu lembaga pendidikan tenaga kependidikan LPTK dan lulusannya 3 Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas sekolah 4 Pengembangan metodologi pendidikan yang membangun manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif dan wirausaha 5 Keterpaduan sistem evaluasi pendidikan 6 Penguatan dan perluasan pemanfaatan TIK di bidang pendidikan 7 Penyedian buku teks murah 8 Rasionalisasi pendanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat 9 Pemberdayaan masyarakat, dunia usaha dan dunia industri 10 Penguatan dan perluasan pendidikan non formal dan informal 11 Reformasi birokrasi 12 Koordinasi antar kementrian dan atau lembaga pemerintahan pusat dan daerah 13 Akselerasi pembangunan pendidikan daerah perbatasan, tertinggal dan rawan bencana 14 Penyelenggaraan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Kebijakan yang ditetapkan oleh Kemendiknas tersebut mengarah pada pembangunan pendidikan nasional secara makro, yang dilaksanakan dalam jangka waktu tiga tahun kedepan secara berkesinambungan.

4.1.1.3 Arah Kebijakan Pembangunan Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Ikan di Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara

1 22 46

Seminar Wajar Dikdas 9 Thn Sept 2008

0 0 19

STUDI KOMPETENSI GURU DALAM MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SD NEGERI 01 LEDOK KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA

0 6 97

Persepsi, Keberlanjutan Kelembagaan, dan Efektivitas Program CSR PT Pertamina Gas di Desa Permisan Kabupaten Sidoarjo

0 2 125

PERAN KEPALA SEKOLAH SD-SMP NEGERI SATU ATAP DALAM PELAYANAN WAJAR 9 TAHUN BAGI MASYARAKAT Peran Kepala Sekolah SD-SMP Negeri Satu Atap Dalam Pelayanan Wajar 9 Tahun Bagi Masyarakat Lingkungan Hutan Di Gunungtumpeng, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Gro

0 1 16

PERAN KEPALA SEKOLAH SD-SMP NEGERI SATU ATAP DALAM PELAYANAN WAJAR 9 TAHUN BAGI MASYARAKAT Peran Kepala Sekolah SD-SMP Negeri Satu Atap Dalam Pelayanan Wajar 9 Tahun Bagi Masyarakat Lingkungan Hutan Di Gunungtumpeng, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Gro

0 1 18

PERENCANAAN STRATEGIK PENINGKATAN ANGKA MELANJUTKAN SEKOLAH LULUSAN SD/MI KE SLTP/MTs DALAM RANGKA PENUNTASAN WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN : Studi Kasus pada Program Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun di Kabupaten Daerah Tingkat I

0 0 73

EVALUASI TERHADAP PROGRAM CSR PERTAMINA DALAM RANGKA PENUNTASAN WAJAR DIKDAS 9 TAHUN DI SD NEGERI 1, 2, DAN 3 DESA LEDOK KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA.

0 0 1

DAMPAK PENAMBANGAN MINYAK TRADISIONAL TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Kasus Desa Ledok, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora).

0 0 16

artikelmodel penuntasan wajar tahun 2

0 0 17