Inkubator Hak kekayaan intelektual dan tantangan implementasinya di perguruan tinggi

Kant or HKI-IPB 108 unit-unit usaha baru. Jasa-jasa ini dapat berupa jasa bantuan manajemen atau teknologi yang disediakan secara gratis atau murah oleh lembaga- lembaga di dalam Perguruan Tinggi maupun yang melakukan kerjasama dengan Perguruan Tinggi. 4. Penyediaan Jejaring Perguruan Tinggi merupakan institusi besar yang telah memiliki jaringan kerja yang luas sehingga menjadi peluang bagi pengembangan unit-unit usaha baru. Dengan memiliki akses ke jaringan kerja, unit-unit usaha baru dapat memanfaatkan keuntungan-keuntungan seperti wadah untuk tukar-menukar informasi yang dapat berguna untuk perbaikan- perbaikan dan keberlanjutan unit usaha baru.

D. Fasilitas dan Institusi Penunjang Komersialisasi HKI

Seperti diungkapkan di atas maka terdapat beberapa fasilitas penunjang yang penting dalam memperlancar komersialisasi HKI.

1. Inkubator

Inkubator usaha yang berorientasi teknologi merupakan suatu unit kerja atau institusi yang sebagian besar diinisiasi oleh pemerintah dan berafiliasi dengan perguruan tinggi atau lembaga penelitian untuk memberikan kesempatan bagi peneliti untuk mentransformasi hasil-hasil penelitiannya kedalam suatu produk. Sejak 1995, incubator bisnis dan teknologi telah mulai didirikan di Perguruan tinggi dan lembaga penelitian di Indonesia, yaitu IPB Bogor, ITB Bandung, IKOPIN-Bandung, UNMER-Malang, ITS- Surabaya dan PUSPITEK LIPI-Jakarta. Sejak itu, banyak bermunculan incubator-inkubator baru. Beberapa incubator mengalami kesuksesan dalam operasinya, seperti inkubator ITB-Bandung, IPB-Bogor dan UNM-Makassar, namun beberapa incubator telah tidak aktif. Kant or HKI-IPB 109 Bentuk Inkubator yang lain adalah incubator yang didirikan oleh pihak swasta, seperti dari ASTRA-Jakarta dan Freeport-Papua. Namun, incubator ini kurang sejalan dengan semangat yang disebutkan di atas, karena incubator ASTRA menjual semua produk yang diproduksi oleh tenant -nya, dan incubator dari Freebort telah dihentikan. Inkubator yang terafiliasi dengan Perguruan Tinggi memiliki lingkup yang beragam sesuai dengan kompetensi universitasnya seperti teknologi informasi, kerajinan tangan, otomotif, pabrikasi, agroindustri, agribisini, dan lain-lain. Secara umum inkubator yang terafiliasi dengan universitas bertujuan untuk : a. Mengakomodasi kekayaan intelektual yang diproduksi oleh sivitas akademika perguruan tinggi tersebut dalam rangka peningkatan dan penyebaran manfaat yang bisa diambil darinya b. Menumbuhkan wirausahawan-wirausahan muda dari mahasiswa atau lulusan perguruan tinggi. c. Menumbuhkan usaha-usaha baru berbasiskan pada kekayaan intelektual yang dihasilkan oleh sivitas akademika dengan memfasilitasi dan mendampingi perusahaan tersebut dalam fase-fase awal usahanya. Fasilitasi-fasilitasi yang diberikan oleh incubator selama masa inkubasi 2-3 tahun cukup beragam, antara lain dalam bentuk: a. Jasa konsultasi dalam teknologi, pemasaran, manajemen dan pengembangan rencana usaha dan usulan kredit b. Penyediaan ruang dengan harga yang tersubsidi untuk produksi c. Penyediaan akses ke berbagai fasilitas kantor bersama ruang rapat, komputer, telepon, pilot plant, workshop, informasi, dan sebagainya. d. Networking dengan institusi pemerintah, industri, serta swasta. Dalam perkembangannya, meskipun peran incubator sangat penting dan menarik terlihat dengan banyaknya lulusan yang melamar Kant or HKI-IPB 110 untuk menjadi tenant incubator, perkembangan incubator di Indonesia masih belum cukup menggembirakan. Namun berbagai usaha terus dilakukan oleh pengelola incubator dengan memperluas jaringan kerjasama dan memanfaatkan insentif yang disediakan oleh beberapa institusi pemerintah.

2. Sentra HKI