Sistem HKI Hak kekayaan intelektual dan tantangan implementasinya di perguruan tinggi

Kant or HKI-IPB 182

2. Sistem HKI

Konsep HaKI diperkenalkan sebagai upaya melestarikan keanekaragaman hayati datang dari negara maju karena dua alasan: a. Terjadinya eksploitasi sumber daya genetika yang dilakukan oleh komunitas asli di negara berkembang. Eksploitasi ini mengarah pada penurunan kemampuan daya dukung lingkungan itu sendiri. b. Untuk mencegah hal tersebut di atas, seharusnya dunia bisnis di negara maju berbuat lebih banyak lagi dari yang sudah ada. Berdasarkan asumsi: jika dunia bisnis mau mengakui dan memberikan kompensasi bagi komunitas di negara berkembang yang sesungguhnya memang mengembangkan sumber daya hayati yang mereka miliki, maka proses degradasi itu akan menghilang. Pengakuan dan kompensasi inilah yang diatur dalam mekanisme HKI Kalland and Persoon, 1998. Ide penggunaan HKI bagi upaya melestarikan lingkungan dipertanyakan oleh para ilmuwan dan aktivis yang tidak melihat relevansi antara ide tersebut, yang dapat mendukung agenda politik-ekonomi elit di beberapa negara berkembang, dengan kondisi senyatanya. Salah satu persoalan utamanya adalah bahwa memang betul diasumsikan bahwa negara dan masyarakat adalah saling mendukung, dan karena itu kompensasi yang diberikan kepada negara akan menguntungkan masyarakat pula. Pada kenyataannya, tidaklah terjadi demikian Kalland and Persoon, 1998. HKI memiliki karakteristik bersifat kepemilikan individu, melindungi hak kekayaan pribadi, berdasarkan mekanisme pasar, dan bertujuan sebagai insentif bagi inovasi dan fasilitas transfer teknologi dan akses. Jika kriteria ini yang dipakai jelas bahwa pengetahuan tradisional yang dimaksud dalam Pasal 8j CBD di atas tidak akan dapat dilindungi dengan HKI. Karena hal ini bertolak belakang dengan sifat CBD yang bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi keanekaragaman hayati tradisional dan pengetahuan masyarakat tradisional yang berkaitan Kant or HKI-IPB 183 dengan keanekaragaman hayati serta mengatur akses kepada sumber daya genetika dengan memperhatikan pembagian keuntungan yang adil bagi masyarakat pemilik pengetahuan tradisional tersebut, yang menurut sistem HKI tidak dapat diberikan karena tidak memiliki kontribusi dalam pengembangan kekayaan intelektual sebagai syarat diberikannya perlindungan melalui HKI. 33 Untuk itu, pemberlakuan HKI untuk pengetahuan tradisional perlu beberapa modifikasi yang disesuaikan dengan karakter pengetahuan tradisional dimaksud, seperti mengakui sifat komunal dan adanya pengakuan dalam sistem HKI untuk akses ke pengetahuan tradisional melalui prior informed consent PIC. 34 PIC diperlukan tidak saja untuk kepentingan eksploitasi ekonomi pengetahuan tradisional yang bersangkutan, tetapi juga sebagai upaya penghormatan bagi perilaku masyarakat setempat terhadap lingkungan alamnya yang seringkali bersifat sakral dan memiliki nilai reliji, yang bisa jadi bertentangan dengan konsep komersialisasi. 35 Khusus mengenai tanaman obat tradisional, pemanfaatan sistem HKI untuk perlindungannya relatif lebih praktis dan lebih bisa dilaksanakan. Ada beberapa rezim HKI yang dapat diterapkan untuk tanaman obat secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Rezim HKI yang terkait dengan tanaman obat tradisional adalah PVT, Paten, Merek, Hak Cipta, dan Rahasia Dagang. Berdasarkan pasal 7 ayat 1 UU PVT menyebutkan, jika tanaman tersebut bersifat lokal dan dimiliki oleh masyarakat, maka penguasaannya 33 Ad Hoc Open-Ended Inter-Sessional Working Group on Article 8j and Related Provisions of the Convention on Biological Diversity. Legal And Other Appropriate Forms of Protection for the Knowledge, Innovations and Practices of Indigenous and Local Communities Embodying Traditional Lifestyles Relevant for the Conservation and Sustainable Use of Biological Diversity . Working Paper: Seville, 27-31 March 2000 UNEPCBDWG8J12. 34 Ad Hoc Open-Ended Inter-Sessional Working Group on Article 8j and Related Provisions of the Convention on Biological Diversity. Proposed Programme of Work on the Implementation of Article 8j and Related Provisions of the Convention on Biological Diversity at National and International Level . Note by the Executive Secretary: Seville 27-31 March 2000 UNEPCBDWG8J13; 10 January 2000. Page 11-29. 35 Ad hoc Open-Ended Working Group on Access and Benefit Sharing. Regulating Access and Benefit Sharing-Basic Issue, Legal Instrument, Policy Proposal . Note by the Secretary. Bonn, 22-26 October 2001 UNEPCBDWG-ABS1INF4; 4 October 2001. Page 12-13. Kant or HKI-IPB 184 dilakukan oleh negara. Perlu diperjelas pengertian penguasaan oleh negara bukan sama artinya dengan pemilikan oleh negara. Jika kita melihat jiwa pasal 33 UUD 1945 yang menentukan negara sebagai manajer kekayaan alam Indonesia, maka tugas dan fungsi negara dalam hal ini adalah sebatas pengelola, yang dasar pengelolaan itu harus berdasarkan prinsip ‘untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat’. Dengan demikian, maka negara wajib memastikan bahwa eksploitasi tanaman obat tradisional harus mempunyai manfaat bagi masyarakat lokal pemiliknya, terutama jika berhadapan dengan negara asing. Tanaman obat dan obat juga berkaitan dengan merek. Merek dagang digunakan bagi obat yang dihasilkannya atau hasil pemuliaan tanaman yang berasal dari tanaman obat Indonesia. Syarat untuk dapat diberikan perlindungan merek itu adalah digunakan dalam kegiatan perdagangan. Disamping itu dimungkinkan pula meminta perlindungan Indikasi Geografis bagi tanaman obat yang karena faktor lingkungan geografisnya memberikan ciri dan kualitas tertentu terhadap tanaman obat tersebut. Rahasia dagang dimungkinkan bagi tanaman obat hasil pemuliaan, obat tradisional, dan obat modern. Konsekuensi ditaruhnya dalam rahasia dagang adalah keharusan atau jaminan untuk memastikan bahwa tanaman obat tersebut betul-betul dirahasiakan. Kegagalan merahasiakan ini akan berakibat tidak dapat dilindunginya penemuan tersebut. Berbeda dengan rezim HaKI lainnya yang mengharuskan pendaftaran untuk mendapatkan perlindungan, rahasia dagang tidak mengharuskan demikian. Sebagian besar tanaman obat tradisional diturunkan dari generasi ke generasi secara oral, bahkan bagi sebagian kalangan masyarakat tradisional penyebaran pengetahuan yang mereka miliki tentang obattanaman obat tradisional tersebut dibatasi, tidak hanya karena alasan kesakralan hanya orang-orang tertentu yang boleh menguasainya tetapi juga untuk alasan pelestarian, agar pengetahuan tersebut tidak terkontaminasi dengan pengetahuan-pengetahuan yang Kant or HKI-IPB 185 tidak asli lagi. Jika cara ini dapat dipertahankan, maka perlindungan rahasia dagang dapat diterapkan terhadap obattanaman obat tradisional. Untuk lebih jelasnya, berikut ini gambaran kemungkinan perlindungan HKI atas tanaman obat atau obat yang dihasilkan dari tanaman obat tersebut. Tabel 23 Kemungkinan Perlindungan HKI untuk Tanaman Obat dan Obat yang Dihasilkan dari Tanaman Obat Jenis Rejim HaKI Waktu Perlindungan Paten PVT Hak Cipta Merek Rahasia Dagang MD IG 1. Tanaman obat: ♦ Tradisional - Ps.71 Ps.111 - - - 25 tahun hidup+50 th. ♦ Hasil pemuliaan Ps.11 Ps.11 Ps.111 Ps.11 Ps.561 Ps.11 10 tahun 2. Obat ♦ Tradisional - - Ps.111 Ps.11 Ps.561 Ps.11 Hidup+50 th. 10 tahun ♦ Modern Ps.2 - Ps.111 Ps.11 Ps.561 Ps.11 Idem Ada dua kemungkinan melindungi Sumber daya genetika, pengetahuan tradisional dan ekspresi folklore berbasis hukum, baik itu melalui HKI maupun bukan. Dengan menggunakan HKI berarti bahwa perlindungan ditujukan dengan mengoptimalkan rezim-rezim HKI yang ada. Sedangkan kemungkinan lain adalah membentuk suatu rezim yang baru sama sekali sui generis yang dapat menampung semua kebutuhan perlindungan atasnya, seperti akses ke sumber daya genetika dan benefit sharing . Jika terakhir yang dipilih, keberadaan peraturan baru hendaknya berlangsung secara harmonis dengan peraturan yang telah ada sebelumnya. Kant or HKI-IPB 186 Tabel 24 menggambarkan keuntungan dan kerugian perlindungan HKI terhadap Sumber daya genetika, pengetahuan tradisional dan ekspresi folklore yang dimiliki masyarakat tradisional. Tabel 24. Keuntungan dan Kerugian Mekanisme HKI Bagi Masyarakat Tradisional Keuntungan Kerugian Paten ¾ Dapat mengamankan pengetahuan secara sah ¾ Ada pengaturannya di hampir seluruh Negara 9 Jangka waktu perlindungan terbatas 9 Permohonannya mahal dan memerlukan advis hukum 9 Melindungi pengetahuan inventor secara individual saja, bukan pengetahuan kolektif masyarakat 9 Sukar dan mahal dalam mempertahankannya Paten Sederhana ¾ Dapat mengamankan pengetahuan secara sah ¾ Lebih banyak pengetahuan yang dapat dilindungi daripada Paten ¾ Dibandingkan dengan Paten, prosedur permohonannya lebih murah dan lebih singkat serta lebih longgar pemeriksaannya 9 Pengaturannya hanya di beberapa negara saja 9 Tidak ada perjanjian Internasional untuk memfasilitasi permohonan yang berasal dari negara yang berbeda-beda 9 Jangka waktu perlindungannya lebih pendek dari Paten Perlindungan Varietas Tanaman ¾ Lebih murah dari Paten ¾ Dapat melindungi varietas tradisional dalam jumlah yang besar 9 Varietas tradisional biasanya tidak memenuhi kriteria yang ditentukan oleh PVT Sumber: Graham Dutfield, 2001 Kant or HKI-IPB 187 Tabel 24. Keuntungan dan Kerugian Mekanisme HKI Bagi Masyarakat Tradisional Lanjutan Hak Cipta ¾ Mudah diperoleh tidak perlu pendaftaran ¾ Jangka waktu perlindungannya lama 9 Melindungi perwujudan ide, bukan pengetahuan itu sendiri 9 Jangka waktu perlindungan tidak tak terbatas Merek ¾ Dapat melindungi pengetahuan kolektif ¾ Tidak mahal dibandingkan Paten ¾ Jangka waktu perlindungan tidak terbatas, walaupun harus diperbaharui secara berkala ¾ Dapat menarik lebih banyak konsumen atas produk-produk pedagang dan organisasi pedagang tradisional 9 Tidak melindungi pengetahuan sama sekali Rahasia Dagang ¾ Dapat melindungi pengetahuan tradisional dengan permohonan komersial ¾ Dapat melindungi lebih banyak pengeta-huan daripada jenis rejim HaKI lain ¾ Dapat diperdagangkan berdasarkan keun-tungan ekonomis dengan memakai kontrak 9 Tidak melindungi pengetahuan yang berasal dari reverse engineering Sumber: Graham Dutfield, 2001 Kant or HKI-IPB 188 Tabel 24. Keuntungan dan Kerugian Mekanisme HKI Bagi Masyarakat Tradisional Lanjutan Keuntungan Kerugian Indikasi Geografi ¾ Dapat melindungi pengetahuan kolektif ¾ Tidak mahal ¾ Jangka waktu perlindungan tidak terbatas ¾ Dapat menarik lebih banyak konsumen atas produk-produk pedagang dan organisasi perdagangan tradisional 9 Tidak melindungi pengetahuan sama sekali Hak-hak yang berkaitan dengan Hak Cipta ¾ Dapat melindungi penampilan folklore 9 Jangka waktu perlindungan terbatas 9 Perlindungan hanya meliputi jenis pelanggaran tertentu Sumber: Graham Dutfield, 2001 Seperti telah di jelaskan pada bagian terdahulu, berdasarkan temuan FFM-WIPO, disebutkan bahwa pemanfaatan secara penuh sistem HKI untuk perlindungan Sumber daya genetika, pengetahuan tradisional dan ekspresi folkloretidak dapat dilakukan karena karena sifat ketiganya yang sepertinya bertentangan dengan prinsip HKI, terutama karena alasan bahwa Sumber daya genetika, pengetahuan tradisional dan ekspresi folkloreitu bersifat: a. holistic nature; b. collective origination; c. oral transmission; d. preservation. 36 36 WIPO. Intellectual Property Needs and Expectations of Traditional Knowledge Holders – WIPO Report on Fact-finding Missions on Intellectual Property and Traditional Knowledge 1998-1999 . Idem. Page 217-220. Kant or HKI-IPB 189

3. Upaya WIPO Melengkapi Sistem HKI untuk Perlindungan Sumber