Cakupan HKI
52
Kantor HKI-IPB
beberapa negara di dunia yang dilakukan pemilik Merek disertai bukti pendaftaran Merek tersebut di beberapa negara. Apabila
perlu, Pengadilan Niaga dapat memerintahkan lembaga independen untuk melakukan survei guna memperoleh kesimpulan mengenai
terkenal tidaknya Merek yang dipermasalahkan. - Memiliki persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan
Indikasi Geografis yang sudah dikenal.
3. Bentuk dan Lamanya Perlindungan
Pada saat diberikan sertifikat tanda perlindungan sah adanya, maka pemegang Merek dilindungi untuk menggunakan sendiri Merek tersebut
atau memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya. Adapun jangka waktu perlindungan merek adalah selama 10 sepuluh tahun dan
dapat diperpanjang selama merek tersebut digunakan dalam bidang perdagangan barang atau jasa.
4. Pengalihan Hak dan Lisensi
Merek dapat dialihkan baik seluruhnya maupun sebagian karena: pewarisan; hibah; wasiat; perjanjian tertulis; atau sebab-sebab lain yang
dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemilik Merek terdaftar berhak memberikan lisensi kepada pihak lain dengan
perjanjian bahwa Penerima Lisensi akan menggunakan Merek tersebut untuk sebagian atau seluruh jenis barang atau jasa. Perjanjian Lisensi
tersebut harus tercatat di Ditjen. HKI dalam daftar umum Merek dan diumumkan dalam berita resmi Merek.
5. Sanksi Pelanggaran
Sanksi yang dikenakan atas penggunaan Merek atau Indikasi Geografis yang memiliki kesamaan pada keseluruhannya dengan Merek
atau Indikasi Geografis yang telah dilindungi adalah pidana penjara paling lama 5 lima tahun danatau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00
satu miliar rupiah. Penggunaan Merek atau Indikasi Geografis yang
Cakupan HKI
53
Kantor HKI-IPB
memiliki kesamaan pada pokoknya dengan Merek atau Indikasi Geografis yang telah terdaftar dikenakan ancaman pidana penjara paling lama 4
empat tahun danatau denda paling banyak Rp 800.000.000,00 delapan ratus juta rupiah.
6. Prosedur Perlindungan
Perlindungan Merek diperoleh dengan cara mendaftarkannya melalui permohonan. Oleh karena itu prosedur permohonan Merek harus
dipenuhi dan dilalui, yaitu dengan mengisi formulir permohonan serta melampirkan:
1. surat pernyataan di atas kertas bahwa merek yang dimohonkan adalah miliknya;
2. surat kuasa khusus, jika melalui kuasa; 3. salinan resmi akta pendirian badan hukum atau fotokopinya yang
dilegalisasi oleh notaris; 4. 24 dua puluh empat lembar etiket merek;
5. fotokopi kartu tanda penduduk pemohon; 6. bukti prioritas dan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia apabila
permohonan dilakukan dengan hak prioritas, dan 7. bukti pembayaran biaya permohonan.
Adapun prosedur yang harus dilalui dalam melakukan permohonan Merek dapat dilihat pada Gambar 5.
Cakupan HKI
54
Kantor HKI-IPB
PERMOHONA PEMERI KSAAN
KELENGKAPAN ADMI NI STRASI
KEKURANGAN PERSYARATAN
PRI ORI TAS DI ANGGAP
DI TARI K KEMBALI
DI PENUHI ?
PEMERI KSAAN SUBSTANTI F
USULAN PENOLAKAN
ADA TANGGAPAN PENOLAKAN TETAP
MEMERI KSA TANGGAPAN DI TERI MA
? KOMI SI
PENGUMUMAN DI PENUHI
? KEKURANGAN
PERSYARATAN
DI TERI MA ?
UPAYA HUKUM LAI NNYA
ADA KEBERATAN OPOSI SI
? SANGGAHAN DARI
PEMOHON SEBAGAI TAMBAHAN
BAHAN PERTIMBANGAN DALAM PEMERIKSAAN
KEMBALI
PEMERIKSAAN KEMBALI
PERMOHONAN DI TOLAK
KOMI SI BANDI NG DI TERI MA
UPAYA HUKUM LAI NNYA TANGGAL
PENERI MAAN
TIDAK TIDAK
TIDAK
YA YA TIDAK
≤ 30 Hari
TIDAK ≤ 9 Bulan
≤ 30 Hari YA
TIDAK YA
≤ 3 Bulan ≤ 3 Bulan
≤ 3 Bulan ≤ 3 Bulan
TIDAK ADA
KEBERATAN DITOLAK
KEBERATAN DITERIMA
≤ 2 Bulan TIDAK
≤ 30 Hari
≤ 3 Bulan ≤ 3 Bulan
TIDAK ≤ 3 Bulan
YA ≤ 10 Hari
YA
DI PROSES TANPA
PRI ORI TAS DI SETUJUI
UNTUK DI DAFTAR
KEBERATAN DI TERI MA DI TOLAK
PEMBERI AN SERTI FI KAT MEREK
Gambar 5. Bagan Prosedur Pendaftaran Merek di Ditjen. HKI, Departemen Hukum dan HAM
Cakupan HKI
55
Kantor HKI-IPB
D. Desain Industri
1. Pengertian