Kant or HKI-IPB
124 Dalam hal penggunaan dana dari hasil imbalan, tidak ada
ketentuan khusus yang mengatur inventor untuk penggunaan dana yang menjadi haknya. Tidak demikian halnya dengan unit kerja di IPB,
peruntukan penggunaan dana dari hasil imbalan untuk setiap tingkatan unit kerja di IPB disarankan sesuai dengan Tabel 13.
2. Institut Teknologi Bandung ITB
Unit pengelola HKI di ITB didirikan pada bulan Mei tahun 1994 dengan nama Gugus Tugas HaKI ITB. Berdasarkan hasil restrukturisasi
dan revitalisasi terhadap lingkup layanan dan fungsi, rektor ITB mengakhiri masa tuga Gugus Tugas HaKI ITB dan pada bulan Agustus
1999 mendirikan Kantor Manajemen Hak atas Kekayaan Intelektual Institut Teknologi Bandung Kantor Manajemen HaKI ITB.
Lingkup layanan Kantor Manajemen HKI ITB mencakup pengelolaan perlindungan dan komersialisasi lisensi atau alih teknologi
atas suatu kekayaan intelektual bagi para penemu. Selain itu, Kantor Manajemen HKI ITB juga memberikan layanan penyediaan lisensi atau
alih teknologi Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni IPTEKS bagi industri yang dalam menjalankan aktivitas industrinya memerlukan
IPTEKS. Sebagai unit pengelola HKI, Kantor Manajemen HaKI ITB telah
melakukan berbagai program sosialisasi HKI baik untuk lingkungan ITB maupun masyarakat luar ITB. Program-program sosialisasi HKI yang
telah dilakukan oleh Kantor Manajemen HaKI ITB antara lain road show dengan presentasi di lingkungan ITB, pelatihan-pelatihan, pembuatan
artikel-artikel tentang HKI, dan lain-lain. Pengelolaan HKI di lingkungan ITB, mengacu pada Surat
Keputuan yang telah dikeluarkan oleh Rektor ITB, yaitu SK Rektor ITB tentang Pengelolaan Hak atas Kekayaan Intelektual di Lingkungan ITB
No. 439SKK01HK1999. SK tersebut selanjutnya diperbaiki dengan SK Rektor ITB tentang Perubahan Keputusan Rektor ITB No.
439SKK01HK1999 tentang Pedoman Penanganan Hak atas Kekayaan
Kant or HKI-IPB
125 Intelektual HaKI di ITB. Berdasarkan SK Rektor ITB tersebut, lingkup
pengelolaan HKI dari Kantor Manajemen HaKI ITB mencakup wewenang untuk:
a. Mengambil segala tindakan hukum yang diperlukan untuk melindungi karya intelektual milik ITB;
b. Melakukan kegiatan pemasaran dan lisensi terhadap HKI milik ITB; c. Mengawasi implementasi dari lisensi HKI milik ITB;
d. Melakukan penarikan dan distribusi atas royalti yang dihasilkan dari lisensi HKI milik ITB;
e. Menentukan kebijakan mengenai skema pembagian royalti secara kasus per kasus bagi peneliti yang bermaksud menyerahkan
pengelolaan atas karya intelektualnya yang bukan milik ITB kepada Lembaga Penelitian ITB; dan
f. Menandatangani akta-akta yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dicantumkan dalam huruf a, b, c, d, dan e.
Ketentuan kepemilikan HKI di ITB sesuai dengan Pedoman Penanganan HKI di ITB menyatakan bahwa kegiatan penelitian yang
dibiayai oleh ITB, secara otomatis ITB menjadi pemegang HKI yang dihasilkan dari penelitian tersebut. Kegiatan penelitian yang dibiayai
bukan dari ITB tetapi melalui lembaga danatau bagian organisasi ITB, maka pemegang HKI atas penelitian tersebut adalah ITB, kecuali jika ada
perjanjian tersendiri dengan sponsor penelitian. Dalam menentukan apakah suatu penemuan layak untuk didaftarkan HKI-nya, berdasarkan
Pedoman Penanganan HKI di ITB hal tersebut ditentukan oleh kelompok pakar yang dibentuk oleh Lembaga Penelitian.
Sesuai dengan lingkup pengelolaan HKI yang dilakukan oleh Kantor Manajemen HaKI ITB bahwa Kantor Manajemen HaKI ITB
melakukan kegiatan pemasaran dan lisensi terhadap HKI milik ITB, sampai dengan bulan Januari 2005 Kantor Manajemen HaKI ITB sedang
mengelola 71 invensi yang telah didaftarkan Paten-nya, satu Rahasia Dagang dan dua buah Hak Cipta berupa software komputer. Dari jumlah
tersebut tiga diantaranya sudah dilisensikan ke industri yaitu :
Kant or HKI-IPB
126 a. Teknologi simbiosis Mikroba Probiotik yang terdiri dari 5 varian,
yaitu: Agri Simba untuk pertanian, Nutri Simba untuk peternakan, Aqua Simba L perikanan laut, Aqua Simba D perikanan air tawar
dan Degra Simba untuk pengurai limbah organik. b. Refrigeran hidrokarbon pengganti freon CFC 12 dan 22.
c. Adsorben Desulfurisasi Gas untuk menyaring sulfur yang ada pada gas alam yang akan digunakan sebagai bahan baku industri pupuk.
Dalam hal pembagian imbalan dari hasil komersialisasi KIHKI milik ITB, ketentuan yang berlaku di ITB menyatakan bahwa penelitian
yang telah mendapat lisensi dan laku dijual serta mendapat royalti, maka pembagian royalti di ITB diatur sebagai berikut:
Tabel 14. Pembagian Royalti yang diterima ITB per Tahun
Klasifikasi Perolehan Royalti Bersih
A Rp. 100 juta
B Rp. 101 – 500 juta
C Rp. 500 juta
1. Penemu 40 33.33
30 2. Unit Kerja Penemu
30 33,33
20 3. ITB via KM-HaKI
ITB 30 33,33 50
Jumlah 100 100
100
Tabel 15. Persentase yang dialokasikan untuk Kantor Manajemen HaKI ITB atas royalti yang diterima ITB per tahun
5
Unit A Rp. 100 juta
B Rp. 101 – 500 juta
C Rp. 500 juta
Royalti Diterima ITB 30
33,33 50
ITB 50 55
70 KM-HaKI ITB
50 45
30
5
Ketentuan tersebut hanya berlaku selama Kantor Manajemen HaKI ITB belum menjadi badan usaha
Kant or HKI-IPB
127
B. Manajemen HKI di Perguruan Tinggi Luar Negeri
1. Kebijakan HKI di University of Michigan, Amerika Serikat