Cakupan HKI
44
Kantor HKI-IPB
lisensi-wajib kepada Direktorat Jenderal untuk melaksanakan Paten yang bersangkutan setelah lewat jangka waktu 36 tiga puluh enam bulan
terhitung sejak tanggal pemberian Paten. Permohonan lisensi wajib hanya dapat dilakukan dengan alasan
bahwa Paten yang bersangkutan tidak dilaksanakan atau dilaksanakan tidak sepenuhnya di Indonesia oleh Pemegang Paten atau Paten telah
dilaksanakan oleh Pemegang Paten atau Penerima Lisensi dalam bentuk dan dengan cara yang merugikan kepentingan masyarakat.
5. Sanksi Pelanggaran
Ancaman hukuman bagi pelanggaran atas Paten yang granted menurut Pasal 130 Undang-Undang Paten adalah pidana penjara paling
lama 4 empat tahun danatau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah. Untuk Paten Sederhana, ancaman hukumannya
adalah pidana penjara paling lama 2 dua tahun danatau denda paling banyak Rp 250.000.000,00 dua ratus lima puluh juta rupiah.
6. Prosedur Perlindungan
Paten diberikan berdasarkan permohonan yang diajukan kepada Kantor Paten dalam hal ini Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual,
Departemen Hukum dan HAM. Syarat kelengkapan permohonan Paten terdiri dari:
1. Mengisi formulir permohonan Paten; 2. Melampirkan dokumen paten yang terdiri dari:
a. Deskripsi atau uraian invensi adalah penjelasan tertulis mengenai cara melaksanakan suatu invensi sehingga dapat dimengerti oleh
seseorang yang ahli di bidang invensi tersebut. Dalam Deskripsi dijelaskan pula bidang teknik invensi, latar belakang invensi,
ringkasan invensi, uraian lengkap invensi; b. Klaim; bisa satu atau lebih dari satu klaim.
Yang dimaksud dengan klaim adalah susunan kata-kata yang disusun secara logis, presisi dan pasti sebagai sarana untuk
Cakupan HKI
45
Kantor HKI-IPB
melindungi agar invensi terlindungi dari usaha peniruan infringement. Klaim bisa dinyatakan dalam bentuk sejumlah
deretan kalimat yang terpisah namun berkaitan maknanya. Penulisan klaim akan sangat tergantung kepada jenis
temuan produk atau proses yang akan dimintakan perlindungannya. Klaim harus bisa diungkapkan secara spesifik
untuk dapat dilindungi secara teknis, selain harus jelas dan tepat. Apabila diajukan lebih dari satu klaim, masing-masing
diberi nomor secara berurutan. Penjelasan mengenai inti invensi dalam klaim ditulis dalam bahasa dan istilah yang lazim digunakan
dalam penguraian bidang teknologi yang bersangkutan. c. Gambar: merupakan uraian tentang cara melaksanakan invensi
yang merupakan pelengkap dari deskripsi. Dalam gambar yang boleh dicantumkan hanya tanda yang berupa huruf atau angka, dan
tidak dibenarkan dalam bentuk tulisan, kecuali bila tulisan itu sangat diperlukan sebagai bagian dari gambar yang bersangkutan.
d. Abstrak: uraian sebagai informasi teknis sehingga dapat memudahkan penelusuran terhadap bidang teknis dari invensi yang
dimintakan Paten dan dapat memberi petunjuk mengenai perlu tidaknya membaca deskripsi penemuan. Abstrak memuat ringkasan
yang tepat dari klaim dan deskripsi mengenai invensi atau pernyataan yang menunjukkan lingkup bidang teknis invensi dan
secara jelas menggambarkan inti invensi serta kegunaannya. 3. Membayar biaya permohonan
Adapun prosedur yang harus dilalui dalam melakukan permohonan Paten dapat dilihat pada Gambar 4.
Cakupan HKI
46
Kantor HKI-IPB
Gambar 4. Bagan Pengurusan Paten di Ditjen. HKI, Departemen Hukum dan HAM
7. Paten Sebagai Sumber Informasi Ilmiah