Kant or HKI-IPB
127
B. Manajemen HKI di Perguruan Tinggi Luar Negeri
1. Kebijakan HKI di University of Michigan, Amerika Serikat
Pelaksana dari sistem HKI di University of Michigan dilakukan oleh UM Tech Transfer Offices, yang sebagaimana universitas-
universitas lainnya unit kerja ini berfungsi sebagai Technology Transfer Office Technology Lisensing Office
. Secara umum tugas UM Tech Transfer Offices
adalah membantu Universitas untuk melaksanakan transfer teknologi dan HKI antara lain dengan:
a. Memfasilitasi transfer of knowledge and technology yang efisien dari Universitas ke sektor swasta demi kepentingan publik;
b. Mendukung penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi baru; c. Menarik sumber-sumber dana untuk mendukung program
Universitas; d. Menyediakan jasa-jasa untuk memfasilitasi upaya-upaya fakultas dan
staf Universitas dalam menjalankan missi Universitas; dan e. Memajukan pengembangan ekonomi lokal dan nasional.
Dalam melaksanakan transfer teknologi dan KIHKI, ada beberapa pilihan cara yang ditentukan oleh inventor bersama-sama
dengan UM Tech Transfer Offices. Pilihan yang diambil haruslah merupakan pilihan terbaik untuk Universitas. Pendapat pihak fakultas
dan inventor merupakan pertimbangan kuat untuk menetapkan pilihan tersebut. Dalam hal keputusan demikian tidak dapat dicapai melalui
mekanisme ini, maka Vice President of Research dapat diminta sebagai pemutus terakhir.
Pilihan komersialisasi tersebut antara lain adalah sebagai berikut: a. Lisensi ke Pihak Ketiga
Dalam hal Universitas melakukan lisensi ke pihak ketiga, maka segala biaya lisensi tersebut ditanggung oleh Universitras. Apabila
Universitas berpendapat tidak perlu melindungi atau melisensikan
Kant or HKI-IPB
128 HKI tersebut, maka HKI dimaksud diberikan kembali kepada
inventor. b. Lisensi ke Badan Usaha dimana Inventor memegang saham dan
manajeman c. Penyerahan kembali kepemilikan kepada inventor
Proses transfer teknologi meliputi langkah-langkah sebagai berikut langkah-langkah ini bisa beragam dalam urutannya dan
seringkali berlangsung secara simultan: a. Research penelitian
b. Pre-disclosure: menghubungi UM Tech Transfer untuk mendiskusikan penelitian dan mengevaluasinya dengan ketentuan
bahwa informasi tersebut bersifat rahasia. c. Invention disclosure: pernyataan tertulis kepada UM Tech Transfer
yang memulai proses transfer teknologi formal. Jika diyakini bahwa hasil penelitian dapat dilindungi melalui paten, formulir disclosure
sudah harus dimasukkan sesegera mungkin minimal tiga bulan setelah publikasi.
d. Assessment: untuk memastikan dapat tidaknya dilindungi dengan paten misalnya, akan dilakukan penelusuran paten, menganalisa pasar
dan kompetitor teknologi untuk memutuskan potensi komersial invensi.
e. Perlindungan: perlindungan ditujukan untuk mendorong minat pihak ketiga dalam komersialisasi invensi yang bersangkutan. UM Tech
Transfer bekerjasama dengan konsultan paten dan inventor untuk
memutuskan apakah akan dilakukan pendaftaran paten. f. Marketing: dengan keterlibatan aktif inventor, UM Tech Transfer
mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang potensil yang memiliki keahlian, sumber daya dan jaringan bisnis yang dapat membawa
invensi ke pasar. Langkah ini dapat berupa kerjasama dengan perusahaan yang sudah ada atau membentuk perusahaan baru start-
up
Kant or HKI-IPB
129 g. 1. Membentuk Start-up: jika bentuk ini dipilih ahli pengembangan
bisnis UM Tech Transfer akan bekerja sebagai konsultan untuk membantu perencanaan, membentuk dan membiayai start-up
2. Menggunakan Bisnis yang sudah ada: jika ini yang dipilih, ahli lisensi UM Tech Transfer mengidentifikasi kepentingan bersama,
tujuan, dan perencanaan komersialisasi teknologi. h. Lisensi: perjanjian lisensi dilakukan baik untuk start-up atau dengan
perusahaan yang telah ada. i. Komersialisasi: perusahaan yang memegang lisensi terus melakukan
pengembangan teknologi, dan membuat investasi bisnis lainnya untuk mengembangkan produk atau jasa.
j. Revenue: imbalan yang diterima oleh Universitas dari lisensi didistribusikan kepada universitas, departemen, dan inventor untuk
mendanai penelitian dan pendidikan lanjutan.
Pembagian imbalan atas KIHKI yang dapat dilisensikan bertujuan sebagai insentif atas partisipasi fakultas dalam transfer
teknologi dengan menyediakan dana untuk kesinambungan penelitian inventor, menyokong investasi dalam penelitian dan pendidikan secara
umum, membagi manfaat tersebut dengan inventor. Setelah segala biaya- biaya dikeluarkan termasuk biaya perlindungan paten, marketing dan
lisensi, pembagian manfaat dari royalti dan penjualan saham akan dibagi sebagai berikut:
Tabel 16. Pembagian Royalti untuk perjanjian setelah 1 Juli 2004
Jumlah Inventor Unit
kerja Lembaga
penanggungjawab Administrasi
pusat
sd 200,000 50
17 18
15 200,000 - 2,000,000
30 20
25 25
Di atas 2,000,000 30
- 35
35
Kant or HKI-IPB
130 Tabel 17. Pembagian Royalti untuk perjanjian 1 Juli 1996 sd 1 Juli 2004
Jumlah Inventor Unit Kerja
Lembaga Penanggungjawab
Administrasi Pusat
sd 200,000 50
25 25
- 200,000 - 2,000,000
3313 3313
3313 -
Di atas 2,000,000 3313
- 6623
-
Tabel 18. Pembagian Royalti untuk perjanjian sebelum 1 Juli 1996
Jumlah Inventor Unit kerja
Lembaga penanggungjawab
Administrasi pusat
sd 100,000 50
25 -
25 100,000 - 2,000,000
40 30
- 30
Di atas 2,000 3313
3313 -
3313
2. Kebijakan HKI di University of Sydney, Australia