Cakupan HKI
42
Kantor HKI-IPB
“Dalam hal paten gen dan produk gen, sampai sekarang masih terjadi bahan perdebatan antar berbagai pihak,
yang menyangkut kebaruan, discovery dan moralitas.”
Walaupun varietas tanaman dan hewan dikecualikan dalam paten, namun secara luas gen telah diterima tidak termasuk dalam kategori
varietas, sehingga hal ini memberi peluang untuk dapat dipatenkan. Beberapa negara mengijinkan paten untuk gen tanaman, hewan dan
manusia. Di Indonesia sendiri, dalam Undang-Undang Paten, seperti tertulis di atas yang dikecualikan adalah semua makhluk hidup. Dan yang
dimaksud dengan makhluk hidup mencakup manusia, hewan dan tanaman.
3. Bentuk dan Lamanya Perlindungan
Bentuk perlindungan Paten adalah pemberian hak eksklusif bagi Pemegang Paten untuk:
a. Dalam hal Paten produk:
-
membuat;
-
menggunakan;
-
menjual;
-
mengimpor;
-
menyewakan;
-
menyerahkan; atau
-
menyediakan untuk dijual; atau
-
disewakan; atau
-
diserahkan b. Dalam hal Paten proses:
menggunakan proses produksi yang diberi Paten untuk membuat barang dan tindakan lainnya sebagaimana dimaksud dalam huruf a.
Untuk kepentingan pendidikan, penelitian, percobaan, atau analisa, termasuk kegiatan untuk keperluan uji bioekivalensi atau bentuk pengujian
Cakupan HKI
43
Kantor HKI-IPB
lainnya, sepanjang tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pemegang Paten, dianggap bukan merupakan pelanggaran pelaksanaan
Paten yang dilindungi. Ketentuan ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi pihak yang betul-betul memerlukan penggunaan invensi
semata-mata untuk penelitian dan pendidikan. Sedangkan yang dimaksud dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pemegang Paten
adalah agar pelaksanaan atau penggunaan invensi tersebut tidak digunakan untuk kepentingan yang mengarah kepada eksploitasi untuk kepentingan
komersial sehingga dapat merugikan bahkan dapat menjadi kompetitor bagi Pemegang Paten.
Jangka waktu perlindungan untuk Paten adalah 20 dua puluh tahun tidak dapat diperpanjang, dan untuk Paten Sederhana 10 sepuluh
tahun juga tidak dapat diperpanjang. Jangka waktu demikian dinilai cukup untuk memperoleh manfaat ekonomi yang wajar bagi pemegang Paten
atau Paten Sederhana.
4. Pengalihan Hak dan Lisensi
Paten dapat dialihkan baik seluruhnya maupun sebagian karena: pewarisan; hibah; wasiat; perjanjian tertulis; atau sebab-sebab lain yang
dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Salah satu bentuk pengalihan Paten yang paling populer dan disukai adalah dengan
lisensi. Pilihan lisensi karena resiko bagi penerima dan pemberi lisensi berimbang. Sebagian besar resiko itu dialihkan kepada penerima lisensi
licensee yang bertanggungjawab untuk mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan produk yang dilisensikan. Dalam melaksanakan lisensi,
Undang-Undang Paten menetapkan bahwa bila tidak diperjanjikan lain, maka Pemegang Paten tetap boleh melaksankan sendiri atau memberikan
lisensi kepada pihak ketiga non-eksklusif.
Selain itu, Pemegang Paten bisa dikenakan lisensi wajib
memberikan lisensi secara paksa kepada pemohon yang diberikan berdasarkan keputusan Direktorat Jenderal atas dasar permohonan. Untuk
mendapatkan lisensi wajib, setiap pihak dapat mengajukan permohonan
Cakupan HKI
44
Kantor HKI-IPB
lisensi-wajib kepada Direktorat Jenderal untuk melaksanakan Paten yang bersangkutan setelah lewat jangka waktu 36 tiga puluh enam bulan
terhitung sejak tanggal pemberian Paten. Permohonan lisensi wajib hanya dapat dilakukan dengan alasan
bahwa Paten yang bersangkutan tidak dilaksanakan atau dilaksanakan tidak sepenuhnya di Indonesia oleh Pemegang Paten atau Paten telah
dilaksanakan oleh Pemegang Paten atau Penerima Lisensi dalam bentuk dan dengan cara yang merugikan kepentingan masyarakat.
5. Sanksi Pelanggaran