II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karakteristik Sayuran
Menurut Novary dalam Febriansyah 2001, sayuran merupakan salah satu bahan makanan penting serta relatif murah dan cukup tersedia di Indonesia, yang
memiliki kondisi agroklimat sesuai untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik. Sesuai dengan pernyataan Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura, bahwa
komoditas sayuran sedikitnya memiliki tiga peranan strategis dalam pembangunan dan perekonomian Indonesia, yaitu : a sebagai salah satu sumber pendapatan
masyarakat b sebagai bahan makanan masyarakat khususnya sumber vitamin dan mineral, dan c salah satu sumber devisa negara non migas. Sehingga
pengembangan produksi dan sistem pemasaran yang termasuk di dalamnya tentang bagaimana agar produk dapat sampai pada konsumen dalam keadaan yang
masih layak dan baik tentunya perlu dilakukan. Sayuran sebagai salah satu komoditas hortikultura sangat beragam, tetapi
terdapat kesamaan yang mendasar pada ciri-ciri produknya antara lain: 1. Dipanen dan dimanfaatkan dalam keadaan hidup atau segar. Pada produk
seperti ini proses biologi masih terus berlangsung sehingga bersifat mudah rusak perishable.
2. Kadar air tinggi. Kadar air tinggi pada produk hortikultura berimplikasi pada mahalnya biaya transportasi dan perlu adanya pengawetan dengan teknologi
khusus. 3. Meruah voluminous. Sifat meruah berdampak pada mahalnya biaya
transportasi dan perlu adanya gudang atau ruangan khusus untuk mempertahankan agar produk tetap segar dan terjaga mutunya.
4. Kualitas penting. Produk komoditi yang berkualitas harganya bisa jauh lebih tinggi. Kualitas yang dimaksud dapat dilihat dari : warna, serat rasa,
kandungan gizi, bentuk cara packing dan cara penyajian. 5. Bukan sumber karbohidrat tetapi sumber vitamin, mineral.
6. Perlakuan pasca panen. Perlakuan pasca panen dapat dilakukan dengan metode pengawetan dengan teknologi khusus untuk menjaga buah dalam
keadaan hidup. 7. Pengusahaan intensif. Budidaya hortikultura bersifat padat modal, padat
tenaga kerja dan teknologi. Selain ciri-ciri tersebut, sayuran juga mempunyai sifat lain yang berbeda
dengan komoditi pertanian lainnya. Sifat ini menyebabkan adanya ketergantungan yang tinggi antara konsumen dan produsen. Sifat-sifat sayuran tersebut adalah :
1. Tidak tergantung musim, sifat ini menyebabkan sayuran dapat dibudidayakan kapan saja asal syarat tumbuhnya terpenuhi.
2. Mempunyai resiko tinggi, umumnya produk sayur-sayuran sifatnya mudah busuk dan rusak sehingga umur tampilannya pendek. Seiring dengan
berlalunya waktu dan kekurang hati-hatian dalam penanganan pasca panen sayuran yang dijual semakin turun harganya sampai tidak bernilai sama
sekali. 3. Perputaran modalnya cepat, hal ini disebabkan umur tanaman produksi yang
singkat dan permintaan pasar yang tidak pernah berhenti karena setiap hari orang membutuhkan sayuran.
4. Karena sifatnya yang mudah busuk dan berumur pendek, maka lokasi produksi sebaiknya dekat dengan konsumen. Keadaan ini sangat
menguntungkan karena dapat menghemat biaya distribusi.
2.2. Penelitian Terdahulu Mengenai Manajemen Mutu Terpadu