VII. PERMASALAHAN MANAJEMEN MUTU SAYURAN CV. BIMANDIRI
7.1. Analisis Permasalahan
CV. Bimandiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang distributor sayuran. Mutu merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan
agar dapat bersaing dengan perusahaan distributor lainnya. Penerapan MMT yang dilakukan oleh CV. Bimandiri belum diterapkan secara sempurna, tetapi dalam
perkembangannya perusahaan berupaya untuk mencapai hasil yang optimal secara berkesinambungan. Salah satunya dengan cara peningkatan mutu sayuran secara
terus-menerus dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Peningkatan mutu sayuran ini dilakukan pada setiap kegiatan perusahaan,
diantaranya adalah :
7.1.1. Pengadaan Sayuran
Setiap perusahaan berupaya untuk menghasilkan produk yang memiliki mutu tinggi, hal ini merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki oleh
perusahaan. Mutu merupakan permasalahan paling utama yang sering dihadapi oleh perusahaan distributor sayuran. Untuk menghasilkan mutu sayuran yang
tinggi, harus diperhatikan pula kegiatan dalam pengadaan sayuran. Hal yang menjadi permasalahan dalam pengadaan sayuran yang dihadapi oleh CV.
Bimandiri diantaranya adalah jumlah sayuran yang dibutuhkan oleh perusahaan dan waktu dalam pengadaan sayuran tersebut.
Jumlah Sayuran
Masalah jumlah sayuran merupakan permasalahan yang dihadapi oleh CV. Bimandiri, dimana perusahaan sering dihadapkan pada jumlah sayuran yang
kurang atau berlebih berdasarkan pemesanan dari pihak swalayan. Apabila perusahaan kekurangan jumlah sayuran yang dipesan dapat menyebabkan
perusahaan tidak dapat memenuhi pesanan dari swalayan, sedangkan apabila jumlah sayuran berlebih maka akan menjadi persediaan bagi perusahaan. Dimana
hal tersebut dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan dan tidak dapat memuaskan konsumen. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan permasalahan
tersebut adalah faktor alam, budidaya petani dan sistem. Faktor alam tersebut merupakan faktor yang sulit ditanggulangi selama ini,
hal ini dikarenakan alam di luar kendali perusahaan. Faktor alam ini terdiri dari cuaca dan fisik. Kondisi fisik kebun biasanya menjadi masalah dalam
menghasilkan mutu sayuran yang baik. Selain faktor alam, teknik budidaya yang diterapkan oleh petani berpengaruh juga terhadap peningkatan mutu dan jumlah
sayuran. Sistem merupakan peraturan-peraturan atau prosedur kerja, pelaksanaan dan pengawasan. Sistem dalam pengadaan jumlah sayuran adalah pesanan
sayuran dari swalayan seharusnya sehari sebelum sayuran tersebut dikirim, tetapi dalam pelaksanaannya swalayan dalam melakukan pesanan selalu terlambat.
Keterlambatan pemesanan dari swalayan mengakibatkan perusahaan melakukan prediksi dalam pemesanan sayuran kepada petani. Kurang akuratnya prediksi
pemesanan menjadi permasalahan dalam jumlah sayuran, misalnya adanya kekurangan atau kelebihan dalam pesanan jumlah sayuran tersebut.
Waktu Pengadaan
Waktu pengadaan merupakan salah satu masalah yang terjadi dalam kegiatan pengadaan sayuran, waktu pengadaan sayuran tersebut memakan waktu
yang paling lama diantara pengadaan bahan lainnya. Keterlambatan pengadaan sayuran akan menyebabkan terlambatnya proses penanganan dan distribusi.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan permasalahan tersebut adalah alat transportasi, sistem dan jarak.
Terbatasnya jumlah sarana transportasi khusus untuk pengadaan sayuran dan ini menyebabkan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan sayuran
tersebut, sedangkan pada sistem, belum adanya kebijakan dan prosedur dalam penentuan waktu pengadaan sayuran dan pengawasan pengadaan sayuran tersebut.
Selain faktor alat transportasi dan sistem, jarak juga merupakan faktor yang mempengaruhi waktu pengadaan dimana jarak yang ditempuh pada umumnya
relatif jauh sehingga akan mempengaruhi terhadap waktu pengadaan tersebut.
7.1.2. Proses Penanganan