VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. Kesimpulan Secara keseluruhan penerapan sistem MMT di CV. Bimandiri jika dilihat
dari ketersediaan dan penerapan unsur-unsur MMT masih belum sempurna dan dalam tahap pengembangan. Pada umumnya unsur-unsur MMT tersebut sudah
tersedia, namun dalam pelaksanaannya masih belum maksimal. Misalnya kegiatan pendidikan dan pelatihan yang hanya dilaksanakan sekali dan hanya untuk bagian-
bagian tertentu saja. Berdasarkan hasil pengolahan dengan metode PHA dapat disimpulkan
bahwa yang menjadi sumber permasalahan di perusahaan adalah kegiatan proses penanganan. Dimana pada kegiatan tersebut yang menjadi permasalahannya
adalah masih adanya sayuran yang lolos sortir, pengemasan dan teknik pembagian. Untuk faktor penyebab permasalahan tersebut yang paling utama
adalah SDM, sistem, alat dan bahan.
8.2. Saran
Agar penerapan MMT di CV Bimandiri dapat berjalan secara optimal, diperlukan langkah-langkah perbaikan yang harus dilakukan perusahaan.
Beberapa hal yang mungkin dapat dipertimbangkan dalam meningkatkan mutu sayuran di CV Bimandiri adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi pekerja, baik dari segi jumlah maupun jenisnya. Hal ini akan meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia dan akan lebih menumbuhkan kesadaran mutu dan memotivasi karyawan untuk menghasilkan sayuran yang bermutu.
2. Meningkatkan sistem pengendalian mutu untuk setiap kegiatan dalam usaha peningkatan mutu sayuran, misalnya perbaikan prosedur kerja atau pembagian
tugas untuk tiap karyawan dalam usaha peningkatan mutu sayuran tersebut serta penetapan standar sayuran yang disesuaikan dengan keinginan swalayan.
3. Menyediakan alat dan bahan atau sarana yang dibutuhkan dalam usaha peningkatan mutu sayuran di perusahaan.
Lampiran 1. Struktur Organisasi CV. Bimandiri
DIREKTUR
GM. Operasinal
GM. Keuangan Administrasi
GM. Research Project Coord
Manajer Purchasing
Manajer Processing
Distribusi Manajer
Keuangan Akuntansi
Manajer SDM
Lampiran 2. Kuesioner Identifikasi Permasalahan Penerapan MMT
PETUNJUK Petunjuk I. UMUM
1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden dengan menjawab setiap pertanyaan yang tertulis.
2. Jawaban dapat merupakan pendapat pribadi ataupun hasil diskusi pemikiran dengan orang lain.
3. Pertanyaan yang diajukan adalah membandingkan dua faktor berdasarkan tingkat kepentinganbesarnya peranan dengan memberikan skala penilaian
lihat petunjuk II. 4. Dan pengisian kuesioner ini, sangat diharapkan responden melakukan dengan
sekaligus tidak tertunda.
Petunjuk II. SKALA PENILAIAN
Berilah tanda silang pada kolom yang tersedia dan tabel skala penilaian dengan memilih nilai skala 1 – 9 atau kebalikannya 11-9, berdasarkan tingkat
kepentinganbesarnya peranan dari faktor yang dibandingkan dengan ketentuan di bawah ini.
Misalnya A dibandingkan dengan B, maka berilah nilai : SKALA
mutlak lebih penting 9
sangat jelas lebih penting 7
jelas lebih penting 5
sedikit lebih penting 3
sama penting 1
sedikit kurang penting 13
jelas kurang penting 15
sangat jelas kurang penting 17
A
mutlak kurang penting
B
19 Nama Responden :
Jabatan :
Nilai skala 2,4,6,8, atau 12, 14, 16, 18, diberikan apabila terdapat sedikit saja perbedaan dengan patokan-patokan di atas.
CONTOH
Apabila jenis kebutuhan hidup seperti bernafas, makan, minum, mendengarkan radio, menonton televisi dibandingkan tingkat kepentingannya dan memenuhi
kebutuhan manusia, maka jika :
{ Bernafas mutlak lebih penting dari mendengarkan radio { Makan jelas lebih penting dari mendengarkan radio
{ Makan sama penting dengan minum { Mendengarkan radio sama penting dengan menonton televisi
{ Mendengarkan radio jelas kurang penting dari minum { Menonton televisi mutlak kurang penting dari bernafas
Dapat diukur dengan memberikan nilai skala banding berikut :
Skala Penilaian Lebih
Kurang yang Dibandingkan
9 8
7 6
5 4
3 2
1 12 13 14 15 16 17 18 19
Pembanding Bernafas
x Mendengarkan radio
Makan x
Mendengarkan radio Makan
x Minum
Mendengarkan radio x
Menonton televisi Mendengarkan radio
x Minum
Menonton televisi x Bernafas
Matriks Pendapat Kuesioner Individu Identifikasi Permasalahan Mutu Sayuran
CV Bimandiri I. Perbandingan dan penentuan bobot kegiatan pelaksanaan kegiatan mutu CV.
Bimandiri 1. Pengadaan Sayuran
Permasalahan yang berasal dari pengadaan sayuran
2. Proses Penanganan Permasalahan yang berasal dari pengadaan sayuran
3. Distribusi Permasalahan yang berasal dari kegiatan distribusi.
Diantara kegiatan tersebut, bandingkan tingkat pengaruhnya terhadap pelaksanaan manajemen Mutu di CV. Bimandiri.
Kriteria Masalah Pengadaan
Sayuran Proses
Penanganan Distribusi
Pengadaan Sayuran
1
Proses Penanganan
1
Distribusi
1
II. Perbandingan dan penentuan bobot prioritas permasalahan atas kegiatan pengadaan sayuran, proses penanganan, distribusi.
1. kriteria permasalahan atas kegiatan pengadaan sayuran a. Jumlah sayuran
jumlah sayuran yang dibutuhkan perusahaan.
b. Waktu Pengadaan
waktu dan pengadaan sayuran.
Diantara kriteria permasalahan untuk kegiatan pengadaan sayuran, bandingkan tingkat pengaruhnya terhadap kegiatan pengadaan sayuran tersebut.
Kriteria Permasalahan
Jumlah Sayuran
Waktu Pengadaan