BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Lokasi dan Komunitas Subyek Kasus
Peneliti memilih Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan sebagai lokasi penelitian dengan fokus Desa Sialang Indah. Lokasi penelitian
merupakan salah satu kecamatan yang menerima bantuan Program Pengembangan Kecamatan PPK pada Phase I tahun 19981999 dan Phase III tahun 2005. PPK
Phase I di Kecamatan Pangkalan Kuras dinyatakan berhasil. Bantuan PPK seratus persen berupa pembangunan sarana fisik seperti dikatakan Konsultan Menejemen
Kabupaten Pelalawan dalam BAB I. Tetapi program ini tidak mampu meningkatkan pendapatan keluarga miskin, sehingga tidak dapat meningkatkan
kesejahteraan sosial keluarga miskin. Jumlah penduduk miskin Kecamatan Pangkalan Kuras berada di urutan
keempat setelah Kecamatan Ukui, Bunut dan Pangkalan Kerinci sebagai Ibukota Kabupaten Pelalawan BPS, 2004. Dengan demikian, terjadi kontradiksi antara
tujuan PPK dengan kehidupan masyarakat Kecamatan Pangkalan Kuras. berdasarkan banyaknya jumlah keluarga miskin di Kabupaten Pelalawan, maka
bantuan laik diberikan kepada dua kecamatan yaitu Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Kecamatan Bunut. Tetapi yang terjadi adalah Kecamatan Bunut tidak
memperoleh bantuan berikutnya. Kecamatan ini dinilai gagal karena adanya penyelewengan dana bantuan PPK dan Kecamatan Ukui kalah dalam kompetisi.
Untuk memilih desa sebagai fokus penelitian, peneliti melakukan pendataan awal ke 7 desa dari 15 desa dan 1 kelurahan yang ada di wilayah
Kec amatan Pangkalan Kuras. Desa-desa tersebut dipilih satu desa yang persentase penduduk miskinnya di bawah 13 dan PPK-nya dinilai berhasil. Data yang telah
terkumpul dianalisis . Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui korelasi antara kegagalan dan keberhasilan program dengan kondisi kemiskinan suatu wilayah
dengan program. Untuk mengetahui korelasi ini dikaji keterlibatan keluarga
29 miskin dalam pelaksanaan proses kegiatan, jenis kegiatan yang didanai Program
Pengembangan Kecamatan PPK dan efektivitas program. Potensi lokal dikaji pengaruhnya terhadap pengembangan program.
Kegiatan penelitian ditujukan untuk menyusun program pemberdayaan keluarga miskin. Untuk memperoleh informasi, memakai metode wawancara individu
maupun kelompok, pengamatan peran serta dan penelitian dokumentasi. Hasil yang diharapkan adala h memahami peta sosial kecamatan dan peta sosial desa,
memahami permasalahan as esmen kebutuhan, kelemahan dan kelebihan PPK dan menyusun rancangan program pemberdayaan keluarga miskin yang tepat.
Komunitas Subyek Kasus adalah keluarga miskin yang bermukim di desa penerima bantuan PPK Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan. Untuk
mempertajam analisis, keluarga miskin d ibagi dua kelompok yaitu keluarga miskin penduduk asli dan keluarga miskin penduduk tempatan eks transmigrasi yang
telah lama tinggal di des a tersebut. Seperti diungkapkan oleh Kepala Desa Palas mengatakan bahwa:
“Keluarga miskin di sini terdiri dari orang-orang yang tidak mempunyai kebun kelapa sawit. Penyebab kemiskinan di sini
berhubungan dengan sikap menunggu dan kurang rajin bekerja malas. Kenyataan ini dapat dilihat antara pendatang dan
penduduk asli di sini. Kami mengakui adanya perbedaan bahwa kemiskinan para pendatang dikarenakan oleh kenyataan bahwa
karena pendapatannya kecil. Sedangkan kemiskinan warga kami adalah karena kurang kreatif dan tidak memiliki semangat yang
tinggi seperti diperlihatkan oleh para pendatang. Di desa ini, para pendatang umumnya sukses karena pola hidup hemat”.
Karakteristik ini diperlukan untuk mengetahui sebab -sebab masalah, akibat dan pemecahan masalah yang dikonfirmasikan kepada keluarga miskin. Perbedaan
sebab-sebab masalah dan akibat mempengaruhi pemecahan masalah yang ditawarkan oleh keluarga miskin. Penyusunan program dirancang untuk
memberikan peluang dan kekuasaan kepada keluarga miskin untuk melaksanakan peran sebagai perencana, pelaksana dan pengevaluasi program.
Menurut Bungin 2003, prosedur sampling dilakukan dengan cara menentukan key people orang kunci dalam hal ini salah seorang informan.
Penentuan informan dilakukan dengan sengaja purposive yaitu memilih informan
30 yang sesuai dengan desain penelitian. Penen tuan informan ini representatif karena
telah lama menyatu dengan aktivitas yang menjadi informasi, aktif dalam lingkungan, mempunyai banyak waktu untuk diwawancarai, informasi cenderung
apa adanya berdasarkan realita. Prosedur pemilihan subyek kasus dilakukan dengan teknik snowball yaitu penentuan sampling dimulai dari informan kunci
yang diminta menunjuk keluarga miskin yang menjadi subyek kasus dan keluarga miskin ini kemudian juga menunjuk teman-temannya yang lain sesuai dengan
kriteria penelitian. Peneliti menetapkan subyek kasus dengan melalui tahap-tahap sebagai
berikut: 1 Pengkaji berupaya memperoleh data awal melalui informan kunci Kepala Desa, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Pangkalan
Kuras; 2 Melalui data tersebut pengkaji menetapkan satu nama sebagai subyek kasus; 3 Melalui nama yang dipilih tersebut, pengkaji berupaya memperoleh
nama lain yang memenuhi kriteria dan seterusnya; 4 Setelah datainformasi dianggap jenuh, kegiatan snowballing dihentikan dan diperoleh beberapa nama
untuk digunakan sebagai subyek kasus. Penelitian difokuskan pada salah satu desa di Kecamatan Pangkalan Kuras
yang memiliki keluarga miskin dan menerima bantuan PPK. Penelitian pengembangan masyarakat yang menganalis is pemberdayaan keluarga miskin
dalam PPK di lokasi tersebut, diharapkan menemukan program pemberdayaan keluarga miskin melalui PPK di masa mendatang.
3.2.Data dan Metode Pengumpulan Data
Sumber data primer dalam penelitian adalah data yang diperoleh dari subyek kasus dan informan. Subyek kasus penelitian adalah keluarga miskin yang
desanya menerima bantuan PPK. Keluarga miskin adalah keluarga yang memiliki pendapatan kurang Rp 600.000,00 per KK atau per orang per bulan Rp 150.000,00
atau warga yang pekerjaan buruh di kebun kelapa sawit baik di perusahaan atau kebun milik warga. Informannya adalah Warga kecamatan, Tokoh informal,
Perangkat desa, Pemuda, Perempuan, Keluarga miskin, Mantan Fasilitator Kecamatan, Konsultan, dan pengamatan lapangan kondisi rumah keluarga miskin,
31 kondisi usaha ekonomi produktifnya, suasana relasi antar anggota keluarga
miskin. Lebih lanjut daftar subyek kasus dan informan dapat dilihat pada Tabel 3 Tabel 3 Daftar nama subyek kasus dan informan
di Kecamatan Pangkalan Kuras: No
Nama Pekerjaan
Subyek Kasus Informan
1 Suparjo
Buruh X
2 Trioyono
Buruh X
3 Sabar
Buruh X
4 Sukirno
Buruh X
5 Pardi
Buruh X
6 Rukiyat
Buruh X
7 Sutarjo
Buruh X
8 Ahmad
Buruh X
9 Budiman
Buruh X
10 Drs. Ali Umar Ka BPMD Kab.
Pelalawan X
11 Ir. Donal KM Kab. Pelalawan
X 12 Ir. Yusrizal
FK. Pangkalan Kuras X
13 Ir. Heru FK. Langgam
X 14 Drs. May Hendri,
M.Si. Kasi Pembangunan dan
Bansos BPMD Kab. Pelalawan
X 15 Umar
Kades Terantang Manuk X
16 Eko Purwanto Kades Surya Indah
X 17 Mukhlis
Kades Palas X
18 Yeprizal, S.H. Kasi PMD Kec.
Pangkalan Kuras PJOK X
20 T. Kaz Har Haroen Camat Pangkalan Kuras
X 21 Ir. Sofyan
KORWIL III PPK X
22 Novi GuruFD
X 23 Hidayat
Ketua LKMD X
24 Rino Buruh
X 25 Edi Syahputra
FD X
26 Idris Kades Kemang
X 27 Attan
Buruh X
29 Amir Penjaga Sekolah
X 30 Singjon
Wakil perempuan istri buruh
X 31 Iwan
Ketua KUD Sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-
dokumen dari: dokumen kecamatan, dokumen PPK, dan dokumen kabupaten. Dokumen Kecamatan Pangkalan Kuras meliputi data tentang geografi,
kependudukan, potensi dan kekurangan kecamatan diperoleh dari dokumen
32 monografi kecamatan. Selain itu, data lain yang berkaitan dengan data kecamatan
tetap digunakan untuk menganalisis data berbagai sisi seperti data dari Badan Pusat Statistik.
Dokumen PPK Kecamatan Pangkalan Kuras meliputi tahapan kegiatan PPK diperoleh dari laporan kegiatan PPK yang isinya warga yang dilibatkan
menjadi pelaku-pelaku PPK, proses pemilihan, undangan dan waktu yang dipakai dalam pelaksanaan kegiatan. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah
ketidaklengkapan data di desa-desa yang menjadi target pengumpulan data. Dokumen Kabupaten melalui KM Kabupaten Pelalawan dan Kasi Bantuan
Pembangunan Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat diperoleh data tentang Statistik Kabupaten, seperti Laporan -laporan berupa Laporan PPK tahun 2001 dan
tahun 2002, kegiatan MAD, surat-surat resmi PPK dan lain -lain se Kabupaten Pelalawan.
Peneliti menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu: pengamatan berperan serta, wawancara mendalam, dan penelitian dokumen. Metode tersebut
digunakan untuk memenuhi bahan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menit ikberatkan pembicaraan sebenarnya, isyarat dan tindakan
sosial lainnya sebagai bahan mental penelitian Mulyana, 2003. Masing -masing metode digunakan sesuai dengan situasi, kondisi dan kebutuhan peneliti. Data
yang diperoleh dari masing-masing metode dianalisis berdasarkan pada penggunaan data tersebut.
Pertama, pengamatan berperan serta yaitu interaksi sosial yang terjadi antara peneliti dengan subyek kasus atau informan secara langsung. Peneliti
memilih salah satu rumah penduduk Desa Sialang sebagai temp at menginap dalam kegiatan ini. Pilihan ini didasarkan pada kemungkinan informasi yang luas dan
dipercaya serta menghubungkan dengan orang-orang yang diperlukan dalam rangkaian penelitian. Yang bersangkutan menguasai informasi desa itu dan relasi
yang luas di luar desa, sehingga tidak saja informasi tentang warga desa di wilayahnya tetapi juga desa-desa tetangga yang diperoleh.
Selama dua minggu, tinggal di rumah penduduk, peneliti dapat mengamati dan menggali data tentang keluarga miskin memandang realitas
33 kehidupan mereka yaitu rutinitas kerja, kebiasaan-kebiasan, perilaku, potensi,
komunikasi dan jejaring sosial yang ada untuk meningkatkan pendapatan mereka. Selama pengamatan memperoleh data tentang suasana relasi antar
anggota keluarga miskin, antar anggota keluarga miskin, keluarga miskin dan pemimpin lokal, keluarga miskin dengan aparat desa, kondisi rumah keluarga
miskin, dan kondisi desa secara umum. Selain itu, memahami latarbelakang keberhasilan program dan kegagalan program pada setiap kegiatan PPK.
Kedua, penelitian menggunakan metode wawancara mendalam. Wawancara adalah proses komunikasi dan interaksi antara peneliti dengan subyek
penelitian atau informan dalam rangka memperoleh keterangan tentang diri mereka dan masyarakatnya. Wawancara dapat dilakukan kepada seseorang secara
pribadi. Untuk masalah sosial yang mencakup seluruh masyarakat se-RT, Sedusun, sedesa, dsb, wawancara kelompok memberi manfaat besar Agusta,
1998. Wawancara Mendalam adalah komunikasi antara peneliti dan subyek kasusatau informan untuk memperoleh informasi melalui tatap muka berulang kali
di fokus lokasi penelitian. Wawancara ini bersifat fleksibel dengan susunan outline wawancara yang
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokasi penelitian. Wawancara mendalam ditujukan pada keluarga miskin, Aparat desa, Badan Perwakilan Desa,
Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa, Fasilitator Desa, Fasilitator Kecamatan dan pelaku PPK lainnya baik di desa maupun kecamatan. Informasi yang ingin
diperoleh adalah pemberdayaan keluarga miskin menurut perspektif pekerjaan sosial.
Data tersebut digunakan sebagai data utama dalam menganalisa peluang dan kekuasaan keluarga miskin dalam proses pemberdayaan yang dilaksanakan
PPK melalui keterlibatan keluarga miskin, jenis kegiatan yang didanai PPK dan efektivitas program serta penyusunan rencana program pemberdayaan keluarga
miskin selanjutnya. Ketiga, metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah metode
penelitian dokumen. Metode Penelitian Dokumen berupaya untuk melakukan penggalian data tentang pelaksanaan kegiatan PPK oleh Keluarga miskin
34 khususnya dan warga masyarakat umumnya melalui PPK dengan mempelajari
dokumen-dokumen. Dalam hal ini dokumen -dokumen yang terdapat di kantor desa, kecamatan, Kabupaten Pelalawan dan sebagainya. Dokumen di desa dan di
kecamatan umumnya sudah tidak jelas keberadaannya. Data dokumen didapatkan dari Konsultan Manajemen Kabupaten Pelalawan dan Kasie Bantuan
Pembangunan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Pelalawan. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan peta sosial dan karakteristik
keluarga miskin Kecamatan Pangkalan Kuras, profil PPK dan upaya program pemberdayaan yang telah dilaksanakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah,
proses pemberdayaan dalam PPK menurut perspektif pekerjaan sosial yaitu: 1 partisipasi keluarga miskin dalam kegiatan PPK, 2 mengkaji transfer kekuasaan
dalam PPK, 3 mengkaji perbaikan kualitas hidup keluarga miskin dengan mengevaluasi efektivitas pemberdayaan PPK dilihat dari dampak dan manfaatnya,
serta menyusun program setelah data terkumpul dari masyarakat. Kendala dalam mengumpulkan data adalah jarak pemukiman desa ke
pemukiman desa yang lain rata-rata 2 s.d. 7 km. Untuk menuju lokasi pemukiman satu ke pemukiman lainnya memerlukan waktu yang lama dan alat transportasi
yang tepat seperti telah diuraikan di atas. Penelitian dilaksanakan setiap tahapan dengan unsur data yang telah
dipersiapkan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi pada saat itu. Hal ini menghindari kehilangan waktu dan energi dalam penelitian. Peneliti dan
pendamping selalu berdiskusi pada saat merencanakan tujuan, waktu, lokasi, orang yang akan ditemui dan kendaraan yang dipilih untuk melaksanakan kegiatan
termasuk alternative action jika mengalami kegagalan dan mengevaluasi kegiatan telah selesai dilaksanakan. Untuk melihat rangkaian penelitian mulai dari
perumusan masalah sampai dengan sumber data dan metode pengumpulan datanya dapat dilihat pada Matrik 1
35 Matrik 1. Analisis Pekerjaan Sosial dan Metode Pengumpulan Data Penelitian
Evaluasi Program PPK di Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan Tahun 2005
Metode Pengumpulan Data No
Aspek Variabel
Pengamatan Peran serta
Wawancara
Penelitian Dokumen
a. Pola hubungan
Kecamatan Pangkalan Kuras
- Geografi - Kependudukan
- Sistem ekonomi - Struktur
komunitas - Organisasi
kelembagaan - Pengelolaan
sumber daya
x x
x
b.
P rogram pemberdayaan
- PPK - PPLTDD
x x
x c.
Analisis PPK perspektif
pekerjaan sosial
-
Partisipasi keluarga miskin
dalam menyusun rencana kegiatan
PPK
-
transfer peluang dan kekuasaan
-
perbaikan kualitas hidup
- x
x
d.
Penyusunan rancangan program
pemberdayaan keluarga miskin
- Rencana program - Tujuan program
- Strategi
- x
-
3.3.Metodologi Analisis Data
Kegiatan analisis data dilakukan setelah seluruh data yang diperoleh beserta maknanya dikelompokkan menurut subyek kasusinforman. Data itu terdiri
dari karakteristik desa dan keluarga miskin, relasi-relasi dalam masyarakat seperti relasi antar anggota dalam keluarga, antar keluarga, antara pemimpin lokal dan
masyarakat, antara keluarga miskin dengan pemimpin lokal, antara masyarakat dengan program. Selain itu, analisis keterlibatan keluarga miskin dalam setiap
kegiatan PPK dan dampak dari program yang telah dilaksanakan serta keinginan- keinginan keluarga miskin penyusunan program baik tujuan, metode,
pelaksanaan, evaluasi dan pengembangannya.
36 Data selanjutnya disunting, untuk menentukan kelengkapan data dan
keabsahan data. Keabsahan data dicek ulang dengan membandingkan antar data. Seluruh data primer dan sekunder ditelaah. Pada analisis untuk suatu topik
masalah menghimpun fakta-fakta untuk menurut unit analisis. Baru kemudian data-data dalam unit analisis yang sama dipisah lagi menurut konsep -konsep
penting yang dijadikan dasar untuk menyederhanakan gambaran himpunan Agusta, 1998.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yaitu yang menitikberatkan pembicaraan yang sebenarnya, isyarat dan tindakan sosial
lainnya sebagai bahan mental penelitian Mulyana, 2003. Metode analisis menggunakan studi kasus. Metode penelitian ditujukan untuk mengkaji program
PPK. Peneliti mengkaji jumlah bantuan dan jenis, jumlah keluarga miskin, dan jumlah keluarga miskin yang mendapat bantuan PPK dimaksudkan untuk
mengetahui kelayakan dan kualitas bantuan.
3.4.Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian tentang penelitian Pemberdayaan Keluarga Miskin dalam PPK Menurut Perspektif Pekerjaan Sosial di Kecamatan Pangkalan Kuras
Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau dilakukan selama kurang lebih 3 bulan. Pelaksanaan kegiatan dimulai dari studi pustaka dan diakhiri dengan penyusunan
laporan sebagai bahan ujian akhir. Kegiatan penelitian setelah studi pustaka dan proposal disetujui, peneliti melakukan pengumpulan data di 7 tujuh desa dari 15
limabelas desa dan 1 satu kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Pangkalan Kuras yaitu Desa Kemang, Palas, Terantang Manuk, Surya Indah, Beringin Indah,
Sialang Indah dan Meranti. Untuk membantu kegiatan ini karena lokasi dan karakteristik masyarakat
dibedakan menjadi 2 dua macam yaitu penduduk asli dan tempatan. Tiap tim terdiri dua orang. Tim pertama terdiri Arifin dan Sali adalah pemuda pendamping
untuk Desa Kemang, Palas dan Terantang Manuk. Tim kedua terdiri dari Eko Mahasiswa tingkat terakhir S1 yang sedang mengadakan penelitian d i Kabupaten
Pelalawan adalah penduduk Kabupaten Pelalawan dan Triyono penduduk Desa
37 Sialang yang sebagai tempat tinggal dan penghubung dengan warga Desa Sialang
sebagai fokus penelitian ini. Tim ini direkrut kembali karena telah memberikan masukan dan bekerja
sangat cepat. Tim telah dipersiapkan sebelumnya, untuk mengantisipasi kendala yang mungkin muncul dalam penelitian seperti kesulitan memperoleh data dan
prosedural birokrasi. Untuk memperkuat data, peneliti melengkapi camera digital dan alat tulis buku dan bolpoin dalam setiap perjalanan penelitian. Tujuannya
adalah untuk mengabadikan peristiwa dan kejadian-kejadian dalam penelitian. Transportasi peneliti memilih kendaraan roda dua yang disesuaikan dengan
geografi lokasi. Peneliti melakukan evaluasi dan diskusi dengan para pendamping setelah
melaksanakan kegiatan di lokasi penelitian. Tim memberikan informasi dan data yang akurat dan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan penelitian. Hasil
kegiatan ditulis dalam catatan harian, difoto dan direkam dalam video. Hasil kegiatan tersebut dipindahkan ke komputer untuk memudahkan penulisan
penelitian. Kegiatan ini sekaligus menganalisis data baik data kuantitatif dan data kualitatif yang diperoleh sebelumnya. Penulisan draft laporan kegiatan dilakukan
setelah penelitian selesai. Meskipun demikian peneliti masih berhubungan dengan contact person , jika mengalami kekurangan informasi dan data yang diperlukan
dalam penulisan. Untuk lebih jelas rincian kegiatan peneliti dapat dilihat dalam jadwal pelaksanaan pada Tabel 4
Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Pengembangan Masyarakat Di Kecamatan Pangkalan Kuras Tahun 2005
2005 Keigatan
4 5
6 7
8 9
10 1.Studi Pustaka
2.Pembuatan desain proposal Penelitian 3.Pengumpulan data lapangan
4.Pengolahan data dan analisis data 5.Penulisan draft laporan
6.Seminar akademik 7.Ujian akhir
8.Perbaikan laporan X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
BAB IV POLA HUBUNGAN MASYARAKAT YANG