Pengelolaan Sumber Daya POLA HUBUNGAN MASYARAKAT YANG

53 Kedelapan, kelembagaan olah raga masih dilaksanakan oleh masyarakat pusat kota kecamatan dengan adanya GOR di belakan g kantor kecamatan. Masyarakat desa memilih olah raga sepakbola dan bola volley yang memerlukan orang banyak. Kelembagaan olahraga ini memberikan manfaat kerjasama dalam satu tim kegiatan. Kelembagaan timbul tenggelam seiring dengan berjalannya waktu. Kegiatan dalam GOR bulutangkis dilakukan sesuai jadwal dilakukan sore dan malam hari dengan pengelolaan staf kecamatan. Sepak bola dan volley ball di desa-desa dilakukan sore hari setelah pulang dari kegiatan di kebun masing - masing. Kelembagaan lainnya yang berkembang di Kecamatan Pangkalan Kuras berupa kelompok-kelompok arisan. Kelembagaan ini berkembang di masyarakat dalam bentuk arisan uang atau barang, tempatnya berpindah-pindah dari rumah yang satu kerumah yang lain. Arisan dilakukan satu bulan sekali. Kelembagaan ini dimanfaatkan untuk mempererat persaudaraan dengan berbagai suku dan agama. Kelembagaan ini berkembang karena dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat dengan anggapan bahwa dengan mengikuti arisan telah menabung. Kelompok arisan bervariasi dari mulai arisan RT, arisan RW, dan arisan PKK untuk tingkat desa. Selain itu, arisan juga ada yang dikarenakan masih kerabat, kesukuan, dan asal daerah. Model arisan pun bervariasi dari mulai diundi setiap kali pertemuan, ada yang diundi pada awal pertemuan sehingga masing - masing anggota telah mengetahui kapan akan memperolehdan dapat direncanakan penggunaan pada waktu yang akan datang. Pembukaan undian juga bervariasi: ada yang dibuka untuk 1 orang, dua orang dan sebagainya.

4.1.6. Pengelolaan Sumber Daya

Sumber Daya Manusia SDM yang ada di Kecamatan Pangkalan Kuras dilihat dari pendidikan, kemampuan dam keinginan-keinginan. Berkaitan dengan penelitian pemberdayaan keluarga miskin, maka sumber daya manusia yang dianalisis adalah keluarga miskin. Keluarga miskin yang umumnya memiliki pendidikan rendah, tidak memiliki daya saing pada bidang keahlian secara administratif. Potensi keluarga miskin terletak pada jumlah pada usia produktif 54 besar, sehingga memberikan masukan berharga pada ketersediaan jumlah tenaga kerja kasar. Kondisi struktural bidang pendidikan dan pekerjaan ini berimplikasi pada munculnya kelas sosial di tingkat kecamatan dan desa-desa. Kelas paling bawah buruh tidak memiliki akses dalam kegiatan-kegiatan dalam pengambilan keputusan, dalam rapat dan pengambilan keputusan masih didominasi oleh para elit desa dimana mereka bertempat tinggal. Kelompok masyarakat ini sebagian tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga, atau jika memiliki penghasilan baik tidak memiliki menejemen keuangan keluarga yang baik. Hal ini berpengaruh pada kebiasaan-kebiasaan dan perilaku seperti: hidup boros, penggunaaan penghasilan yang berlebihan dan konsumtif. Tujuannya adalah untuk dapat mensejajarkan diri dengan penduduk lainnya yang memiliki penghidupan yang lebih baik. Jika kondisi sep erti ini tidak dilakukan penyadaran dengan berbagai program pengembangan sumber daya manusia dan kebutuhan masa depan untuk keturunan mereka akan mengakibatkan kemunduran untuk beberapa dekade selanjutnya. Beberapa desa masih memperlihatkan semangat kegotongroyongannya seperti pembangunan MCK umum, perbaikan jalan lingkungan dan kegiatannya lainya. Hasil beberapa kegiatan dapat dilihat dari manfaat yang dirasakan oleh masyarakat itu sendiri. Tidak hanya untuk pembuatan sarana fisik tetapi juga kegiatan keb ersamaan lainnya untuk kepentingan desanya. Sumber Daya Alam SDA yang ada di Kecamatan Pangkalan Kuras berupa sungai dan lahan. Beberapa desa dilewati sungai besar yang bernama Nilo. Sungai masih dimanfaatkan untuk mencari ikan dan pengangkutan kayu hutan. Kekayaan isi air berupa ikan sungai yang dimanfaatkan untuk memperolehpenghasilan pokok disebagian masyarakat yang hidup di sepanjang sungai tersebut. Keterampilan turun temurun dalam mencari ikan sungai dan memeliharanya dalam bentuk kubu-kubu ikan merupakan mata pencaharian yang dimiliki. Hasil pancingan ikan dijual ke pasar atau langsung ke konsumen yang memerlukan. Hasil penjualan ikan juga dilakukan oleh tengkulak -tengkulak kecil 55 yang berjualan keliling baik menggunakan sepeda motor dan sepeda biasa. Selain itu, sungai digunakan sebagai sarana transportasi masyarakat ke daerah lain dengan menggunakan perahu-perahu motor yang ada. Masyarakat sebagian besar memiliki kemampuan dalam kegiatan mengolah komoditi yang berasal dari sungai. Ikan tidak hanya dijual dalam keadaan basah tetapi dibuat ikan salai, dengan cara dipanggang dan sebagainya. Masyarakat asli hanya memancing dan memelihara dalam bentuk kubu-kubu yang dipasang dipinggir -pinggir sungai. Masyarakat memanfaatkan lahan tanah dalam bentuk bangunan rumah, kantor pemerintahan, perusahaan, bangunan pasar, sekolah, pertanian padi, kebun, kolam dan lain-lain. Selain itu, ada sebagian hutan milik perusahaan, adat dan milik pemerintah. Status kepemilikan tanah terdiri dari tanah yang memiliki surat hak milik 4040 hektar, belum bersertifikat 50.533 hektar, hak guna bangunan 500 hektar dan hak guna usaha 42.000 hektar. Selain itu, tanah juga digunakan sebagai sarana transportasi yaitu jalan darat. Jalan raya yang telah diaspal adalah jalan raya lintas timur. Sedangkan untuk jalan antar desa dalam bentuk pasir batu sirtu. 56 4.2.Desa Sialang Indah 4.2.1. Geografi Desa Sialang Indah sebagai fokus lokasi penelitian merupakan hasil pemekaran Desa Palas yang dibentuk berdasarkan Perda No. 10 tahun 2001 bersamaan dengan terbentuknya Kecamatan Pangkalan Kuras. Desa Sialang Indah berbatasan dengan Desa Harapan Jaya di sebelah Utara. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Beringin Indah. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Langgam. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Palas . Secara umum wilayah terdiri dari bergelombang 95 persen dan perbukitan 5 persen Desa Sialang Indah terletak 140 m dari permukaan laut. Suhu antara 28 s.d 32 derajat Celcius. Hujan terjadi sebanyak 135 hari dalam setahun dengan volume curah hujan 2.438,2 mm. Jalan penghubung antar desa berupa pasir batu. Lahan tanah banyak dimanfaatkan untuk kebun kelapa sawit. Jarak desa ke ibukota propinsi 109 km ditempuh 3 jam. Kota tersebut bisa ditempuh dengan memakai kendaraan roda 4 dan roda 2. Alat transportasi terdiri dari: kendaraan pribadi dan angkutan umum. Angkutan umum ada setiap hari, yaitu angkutan umum jurusan dari Tembilahan ke Pekanbaru, atau bis jurusan dari Jambi ke Pekanbaru ongkos per orang Rp. 15.000,00. Angkutan umum tersebut beroperasi setiap hari dari pagi hingga sore hari, sedangkan perjalanan malam dapat dilakukan dengan menggunakan bis jurusan Jawa ke Pekanbaru. Pintu gerbang Desa Sialang Indah berada di Desa Palas dan Desa Terantang Manuk. Untuk mencapai desa tersebut bisa ditempuh naik kendaraan pribadi atau naik ojek yang mangkal di Desa Palas dengan ongkos Rp. 30.000,00. Jasa angkutan ojek hanya ada pada pagi hingga sore hari, sedangkan untuk malam hari tidak ada. Sehingga untuk menuju lokasi sebaiknya dilakukan pada pag i hingga sore hari. Jarak desa ke ibukota kecamatan 10 km dengan waktu tempuh 30 menit.

4.2.2. Kependudukan