Pelaksanaan kegiatan UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA

78 Penetapan Camat SPC yang berisi tentang daftar alokasi dananya, dengan dibuat lampirannya yang mencantumkan nama desa, jenis kegiatan, jumlah alokasi dana, dikirimkan oleh PJOK kepada TK PPK Kabupaten dengan temusan kepada Bupati, FK dan KM Kab. Tahap terakhir dalam proses perencanaan kegiatan PPK adalah pengesahan surat perjanjian pemberian bantuan. Ketua TPK, PJOK dan Ketua UPK membuat surat perjanjian pemberian bantuan SPPB, dan diketahui Kepala Desa dan Camat atas nama Bupati. Pengesahan SPPB dilakukan langsung segera sesudah diterbitkan SPC dan tidak perlu menunggu persetujuan dari kabupaten. Kegiatan ini diinformasikan melalui papan informasi yang ada di kecamatan.

5.1.9. Pelaksanaan kegiatan

Program yang matang dan terencana serta tetap mengacu pada prinsip dan asas PPK sebagai kegiatan persiapan untuk menjamin kualitas proses pelaksanaan program. Persiapan ditujukan kepada penyiapan aspek sumber daya manusia, seperti: masyarakat, TPK dan seluruh pelaku PPK lainnya. Masyarakat dipersiapkan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan di desa mereka. TPK dipersiapkan untuk melaksanakan kegiatan yang telah diputuskan bersama. Kegiatan persiapan berupa rapat koordinasi awal di kecamatan yang merupakan Musyawarah Antar Desa MAD Sosialisasi dan rapat persiapan pelaksanaan di desa melalui Musyawarah Desa MUSDES Sosialisasi sampai dengan tahap pengesahan surat perjanjian pemberian bantuan seperti telah dibahas bagian sebelumnya. Tahap pelaksanaan kegiatan PPK terdiri dari: Pencairan dana, pengadaan tenaga kerja, pengadaan bahan dan alat, dan rapat evaluasi TPK. Tahapan kegiatan ini telah diatur oleh PPK dan dibat asi oleh waktu. Peraturan tersebut mengikat kegiatan yang dilaksanakan. Peraturan cenderung membatasi kreativitas keluarga miskin. Misalnya: pencairan dana yang ditentukan bulan tertentu dan dengan waktu yang sangat dekat kurang memberikan keleluasaan kelu arga miskin untuk terlibat dalam kegiatan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang dilaksanakan secara tergesa-gesa tersebut mengakibatkan keluarga miskin 79 tidak puas karena tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Tetapi hasil keputusan tersebut menguntungkan PPK dan kalangan elit desa, sehingga pencapaian target program hanya bersifat politis. Musyawarah Desa Pertanggunjawaban dilaksanakan untuk mewujudkan transparansi dalam proses pelaksanaan PPK, TPK wajib menyampaikan laporan pertanggung jawaban secara bertahap kepada masyarakat. Musyawarah pertanggung jawaban minimal dilakukan dua kali yaitu setelah memanfaatkan dana PPK tahap pertama dan tahap kedua. Sertifikasi adalah penerimaan hasil pekerjaan berdasarkan spesifikasi teknis oleh Fasilitator Teknik FT untuk mendorong kualitas pekerjaan atau kegiatan. Kegiatan dilakukan sertifikasi, dengan harapan fokus TPK dialihkan dari mengejar target fisik ke target kualitas. Namun demikian, seperti telah dibahas pada bagian sebelumnya, pencapaian target hanya bersifat politis dan belum menyentuh kebutuhan keluarga miskin. Pelaku PPK melakukan revisi kegiatan, jika pada tahap pelaksanaan program kegiatan terjadi kesalahan di lapangan atau terjadi bencana alam. Revisi dilakukan dengan tidak menambah jumlah anggaran dana yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan yang telah diputuskan bersama melalui musyawarah desa. Revisi tersebut dibuat oleh TPK dan disetujui oleh PJOK, Ketua TPK, dan FK serta secara terbuka ada pemberitahuan kepada masyarakat. Revisi bertujuan untuk mencapai efektivitas program dalam mencapai target yang telah ditentukan. Revisi juga diperlukan untuk meminimalisir hambatan -hambatan yang menggagalkan tujuan yang akan dicapai. Kegiatan yang dimaksud adalah penyelesaian tiap jenis kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bagian pertanggungjawaban TPK di desa. Kegiatan ini meliputi: pembuatan laporan penyelesaian pelaksanaan kegiatan, pembuatan realisasi kegiatan dan biaya, musyawarah desa serah terima, pembuatan surat pernyataan penyelesaian pelaksanaan kegiatan, pembuatan dokumen penyelesaian, pembuatan berita acara status pelaksanaan kegiatan pada kondisi khusus. 80

5.1.10. Pelestarian kegiatan