84 sawit dipotong gaji bulanan mereka melalui KUD. KUD selaku pengelola dan
kolektor menyetor ke perusahaan.
5.2.1. Pengembangan Ekonomi Lokal
Kepentingan, kebutuhan, potensi dan dinamika masyarakat yang berkembang di kehidupan masyarakat desa, menempatkan ekonomi lokal menjadi
isu penting. Isu mencakup adanya kesenjangan yang luar biasa di daerah antara kondisi keluarga kaya dan keluarga miskin, aspek etnis, dinamika lokal, dan
pengelolaan desa. Faktor-faktor itu menjadikan masyarakat secara luas berbeda dalam bereaksi mengenai pembangunan. Program pembangunan semestinya juga
berbeda untuk daerah -daerah tertentu. Hal ini disesuaikan kondisi daerah geografi, kependudukan, tingkat kesejahteraan sosial dan sebagainya.
PPLTDD bertujuan untuk “menghidupkan desa”: 1 untuk mendapatkan informasi lebih luas baik tingkat regional, nasional dan internasional; 2
Meningkatkan perputaran perekonomian desa; 3 Masyarakat mempunyai pelayanan umum swadaya; 4 Meningkatkan SDM di desa.
5.2.2. Pengembangan Modal Sosial
Keabsahan informasi daerah dalam menyusun program pembangunan sangat penting. Informasi tersebut meliputi: kondisi demografi, ekonomi,
lingkungan bisnis, perangkat keras, kemasyarakatan, dan daerah lain disekitar wilayah tersebut. Informasi tersebut bermanfaat dalam mengakomodir kebutuhan,
potensi dan kepentingan masyarakat yang terdiri anggota masyarakat yang beraneka ragam kepentingan. Informasi juga digunakan oleh masyarakat desa
sendiri untuk melakukan kegiatan bersama dalam rangka menyatukan visi. Kegiatan bersama memberikan kekuatan kepada masyarakat yang secara
konsisten melaksanakan kegiatan sampai tujuan tercapai. Keluarga miskin yang beragam suku, pekerjaan, dan keahlian merupakan
potensi yang dapat digunakan dalam kegiatan pembangunan desa. Kegiatan tersebut dapat berkembang dengan mempertimbangkan kekuatan-kekuatan dalam
masyarakat seperti pertalian dan kebersamaan yang menjadi kunci keberhasilan pembangunan desa. Aspek kebersamaan d ikembangkan oleh seluruh elemen desa
Kepala Desa beserta stafnya, Tokoh Masyarakat, masyarakat dan keluarga
85 miskin bahu-membahu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kegiatan
tersebut sebagai akar kegiatan swadaya masyarakat dalam PPLTDD Sialang Indah, Meranti, dan Harapan Jaya serta Surya Indah memberikan keteladanan
kuatnya kebersamaan untuk mencapai tujuan bersama desa. PPK yang merupakan program anti kemiskinan yang dilaksanakan oleh
masyarakat desa. PPK juga membangun kebersamaan yaitu dengan melaksanakan MUSDES, kegiatan tersebut mengesampingkan keberadaan keluarga miskin
sebagai kekuatan utama dalam upaya pengembangan masyarakat karena mereka tidak memperoleh undangan secara khusus. PPK sebagai program yang digunakan
untuk mengembangkan masyarakat belum dapat memberikan kesempatan kepada keluarga miskin untuk berperan dalam program pengentasan kemiskinan tersebut.
Program tersebut berbeda dengan PPLTDD sebagai program desa telah melibatkan semua pihak termasuk keluarga miskin, sehingga masyarakt menilai
berhasil karena program memanfaatkan potensi masyarakat desa. Kegiatan swadaya murni desa ini memberikan contoh bagaimana
seharusnya program dari luar desa menjadi program milik desa dan program anti kemiskinan menjadi milik keluarga miskin. Indikator sederhana dapat
diimplementasikan dengan melibatkan sasaran atau obyek dan obyek dijadikan subyek dalam pelaksanaan kegiatan. Misalnya: PPLTDD melibatkan masyarakat
secara keseluruhan sesuai kemampuan masing-masing. PPLTD membagi kemampuan masyarakat dua kekuatan yaitu masyarakat yang memiliki kebun
kelapa sawit dan masyarakat yang tidak memiliki kebun keluarga miskin. Modal sosial masyararakat ada pada kehidupan sehari-hari dalam
hubungan kekerabatan yang telah terjalin di Desa Sialang Indah dalam program masyarakat desa secara tidak langsung menggunakan kekuatan modal sosial yang
berupa mempertimbangkan peraturan, kaidah yang ada, hubungan antar anggota masyarakat, kepentingan semua pihak dan masyrakat yang memanfaatkan seluruh
kekuatan dan potensi desa dalam melaksanakan kegiatan. Masyarakat desa melalui pemimpinnya menjalin kerjasama dengan komunitas luar desa Desa
Meranti dan Harapan Jaya untuk mewujudkan cita-cita. Visi desa berkaitan dengan program swadaya dibangun oleh masyarakat antar desa bukan merupakan
86 kompetisi tetapi berbentuk kerjasama untuk memperkuat posisi tawar masyarakat
terhadap perusahaan yang menanam investasi ketiga desa tersebut. Linkage berjalan dengan baik meskipun berbeda lokasi, etnik dan agama.
Desa Sialang Indah menjadi pusat kegiatan PPLTDD dan memberikan kontribusi yang sangat besar kepada penguatan institusi lokal baik institusi pemerintahan
Pemerintah Desa Sialang dan institusi ekonomi desa KUD. Selain itu, relasi pemimpin lokal dan seluruh elemen masyarakat yang sinergis memberikan poin
keberhasilan tersendiri dalam melaksanakan kegiatan itu. Meskipun organasisasi pemerintahan kurang baik dalam menejemennya tetapi relasi yang dijalin antara
pemimpin formal dan informal serta masyarakat sangat menentukan keberhasilan kegiatan ini. Relasi yang terjalin menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada
pemimpinnya yang telah membawa keberhasilan. Kegiatan perubahan yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Sialang
Indah adalah membaktikan diri mereka dalam mendorong perubahan dari tanpa listrik menjadi listrik permanent. PPLTDD berorientasi pada perubahan sikap
pemborosan dan individualis menjadi penghematan jangka panjang dan kebersamaan untuk mencapai kepemilikan listrik desa. Tujuan lain kegiatan ini
adalah meningkatkan SDM melalui informasi media elektronik yang dihasilkan oleh energi listrik diesel, manfaat ekonomi rumah tangga dan sektor keamanan
desa dengan jalan -jalan lebih terang menjadikan desa hidup lebih lama dari biasanya.
Untuk mencapai tujuan di atas, masyarakat dan pemerintah desa menyadari arti pentinya kebersamaan dan relasi dalam kehidupan masyarakat
desa. Kebersamaan dan relasi memberikan kekuatan yang sangat besar untuk memobilisasi diri mencapai tujuan yang diinginkan bersama yaitu mendapatkan
penerangan listrik di desa. Berawal dari kesadaran masing-masing keluarga yang memiliki diesel pribadi dan para pengguna diesel yang menumpang tetangganya
bahwa penghematan biaya penerangan listrik dapat dihemat melalui biaya yang ditanggung bersama. Mereka melihat kota yang menggunakan listrik siang malam
dengan pembayaran murah setiap bulannya.
87 Kesadaran pribadi-pribadi ini menjadi kesadaran kelompok masyarakat
dan akhirnya menjadi kesadaran masyarakat setelah diadakan pertemuan di desa dan dilakukan penjajagan sebelumnya oleh Kepala Desa Sialang Indah ke
perusahaan yang bergerak di bidang perlistrikan. Kepala desa melakukan konsolidasi ke masyarakatnya melalui pertemuan -pertemuan dan sosialisasi secara
informal untuk mendapatkan dukungan dan menemukan kebutuhan -kebutuhan yang berkaitan dengan PPLTDD tersebut. Setelah itu , kepala desa dan perwakilan
desa melakukan pertemuan lanjutan dengan pemimpin perusahaan untuk mencari kesepakatan-kesepakatan saling menguntungkan kedua belah pihak.
Proses pembangunan di pedesaan sangat memungkinkan dilakukan oleh masyarakat dengan memenuhi kebutuhan melalui: 1 bekerjasama dan saling
mengisi antar anggota masyarakat; 2 anggota masyarakat yang kuat membantu yang lemah; dan 3 mengidentifikasi kebutuhan dan masalah bersama.
5.2.3. Kebijakan dan Perencanaan Sosial