14 peluang baginya untuk memperoleh pekerjaan dan pendap atan yang layak untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemiskinan dapat pula menimpa orang-orang yang secara sosial psikologis tidak mengalami hambatan pribadi. Perubahan sosial
yang berlangsung di sekeliling kita dapat menimbulkan berbagai dampak yang tidak diharapkan baik yang langsung maupun tidak langsung menimbulkan
berbagai permasalahan sosial. Mata pencaharian kelompok miskin merupakan simpul dari jaringan
ekonomi yang lebih luas, di luar batas-batas komunitas. Dari mulai kegiatan produksi, distribusi, dan pemasaran produk-produk manufaktur pertanian dan non
pertanian. Kerentanan buruh dan petani kelapa sawit berawal dari posisinya di dalam jaringan -jaringan ini yaitu ketika uang tidak ada, tenaga kerja tidak ada,
barang-barang lebih mahal, tempat beraktivitas tidak dikuasai, dan hubungan baik sangat terbatas.
2.1.1. Komunitas
Wilkinson 1970 memahami komunitas sebagai “kumpulan orang-orang yang hidup di suatu tempat lokalitas, dimana mereka mampu membangun
sebuah konfigurasi sosial – budaya dan secara bersama-sama menyusun aktivitas- aktivitas kolektif collective action.” Warren dalam Fear Schwarzweller
1985, secara sosiologis komunitas sebagai “kombinasi dari lokalitas kawasan dan unit-unit sosial manusia dan kelembagaan sosial yang membentuk
keteraturan, dimana setiap unit sosial menjalankan fungsi-fungsi sosialnya secara konsisten sehingga tersusun sebuah tatanan sosial yang tertata secara tertib.”
Ciri-ciri suatu komunitas adalah mempunyai rasa solidaritas yang tinggi, dimana satu sama lain saling berinteraksi secara intensif dan mempunyai ikatan
emosional yang kuat serta berada dalam wilayah teritorial yang jelas. Komunitas yang dimaksud adalah kumpulan indiv idu dan kelompok keluarga miskin yang
tinggal dan berinteraksi sosial di Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan.
15
2.1.2. Modal Sosial
Walaupun keluarga miskin kurang berdaya dalam pemenuhan kebutuhan hidup, tetapi keluarga miskin masih ada kekuatan yang dapat dikembangkan
melalui berbagai cara. Adapun kekuatan itu adalah modal sosial. Grootaer dan Bastelaer 2002 mengemukakan bahwa:
Social capital is assuming an increasingly important in the Word Bank’s poverty reduction strategy. The World Development Report
20002001 identities three pillars to that strategy: promoting opportunity, facilitating, emporwerment, and enhanc ing security.
Building social capital is at the core of the empowerment agenda, together with promoting pro -poor institutional reform and removing
social barriers. However, social capital is also critical asset for creating opportunies that enhance well-being and for achieving
greater security and reduced vulnerability World Bank 2001.
Salah satu strategi untuk mengurangi jumlah kemiskinan dunia dengan menggunakan modal sosial yaitu: memberikan kesempatan kepada keluarga
miskin, kegiatan fasilitasi, pemberdayaan, dan meningkatkan keamanan. Mengembangkan modal sosial adalah mengagendakan pemberian kekuasaan
kepada keluarga miskin, bersama-sama membuat kelembagaan yang berpihak kepada keluarga miskin dan menyingkirkan hambatan sosial. Selain itu, modal
sosial digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial mereka dan mencapai kesuksesan dalam jaring pengaman serta mengurangi kerentanan.
2.1.3. Evaluasi Program