Analisis Pendapatan Cabang Usahatani Padi

Tabel 17. Rata-rata Pendapatan dan RC Rasio Usahatani Padi pada Kelompok I Luas Lahan 0,34 ha, Kelompok II Luas Lahan Rata-rata 0,34 ha dan Kelompok in Luas Lahan 0,34 ha untuk Musim Tanam Mei - Agustus 2002 di Kecamatan Salem Kondisi tersebut juga terjadi pada petani di kelompok I dan III. Adapun nilainya adalah Rp 3.093.351,13ha untuk biaya tunai dan Rp 2.277.054,24ha untuk biaya total petani yang terdapat pada kelompok III. Sedangkan pada petani di kelompok I pendapatan atas biaya tunai dan biaya total yang diperolehnya adalah sama dengan Rp 491.608,33ha dan Rp 266.007,97ha. Apabila dibandingkan maka diketahui pendapatan yang diperoleh petani kelompok I, baik atas biaya tunai maupun biaya totalnya ternyata lebih rendah dari petani yang terdapat pada kelompok II dan kelompok III. Adapun yang menyebabkan petani kelompok I memperoleh pendapatan yang rendah adalah dikarenakan petani terlalu banyak menggunakan input, seperti benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja. Penyebab dari banyaknya input yang digunakan tersebut adalah karena petani yang terdapat pada kelompok I dalam melakukan kegiatan usahataninya tidak mengikuti saran yang dianjurkan oleh penyuluh pertanian dalam penggunaan jarak tanam dan dosis pemupukan. Apabila dilihat dari perbandingan antara penerimaan dan biaya RC rasio atas biaya tunai dan biaya totalnya seperti yang tertera pada Tabel 16 maka dapat disimpulkan bahwa usahatani padi yang dikembangkan oleh petani kelompok I, II Komponen Kelompok I Kelompok II Kelompok III 0,34 ha per ha 034 ha per ha 034 ha per ha Jumlah Total Penerimaan 1,122,837.37 6,362,745.10 2,052,627.20 6,037,138.83 3,169384.62 5,835,97734 Total Biaya Tunai 631,229.04 3,506,828.00 1,009,976.58 2,970,519.38 1,481,018.14 2,742,626.21 Total Biaya Diperhitungkan 225,600.36 1,253,335.33 321,852.99 946,626.45 440,800.31 816,296.89 Jumlah Total Biaya B+C 856,829.40 4,760,163.33 1331,829.57 3,917,145.83 1,921,818.45 3,558,923.10 Pendapatan Atas Biaya Tunai 491,608.33 2,855,917.10 1,042,650.62 3,066,619.45 1,688366.48 3,093351.13 Pendapatan Atas Biaya Total 266,007.97 1,602,581.77 720,797.63 2,119,993.00 1,247,566.17 2,277,054.24 P R C Ratio Atas Biaya Tunai

1.78 1.81

2.03 2.03

2.14 2.13

RC Ratio Atas Biaya Total 1.31

1.34 1.54

1.54 1.65

1.64 dan III di Kecamatan Salem pada dasarnya layak xintuk diusahakan karena memiliki nilai RC rasio yang lebih besar dari satu. Hal ini berarti bahwa usahatani padi tersebut masih dapat memberikan keuntungan. Namun apabila dibandingkan maka diketahui ternyata nilai RC rasio yang diperoleh petani di kelompok I lebih rendah dari petani yang ada pada kelompok II dan III. Adapun nilai RC rasio yang diperoleh petani pada kelompok I tersebut adalah sama dengan 1,81 untuk RC rasio atas biaya tunai dan 1,34 untuk RC rasio atas biaya total. Angka yang dihasilkan tersebut memiliki arti bahwa dari setiap rupiah biaya tunai dan total yang dikeluarkan oleh petani padi maka akan memberikan penerimaan sebesar Rp 1,81 untuk RC rasio atas biaya tunai dan Rp 1,34 untuk RC rasio atas biaya total.

7.2. Analisis Pemasaran

Usahatani padi yang dikembangkan oleh petani di Kecamatan Salem akan dapat dikatakan berhasil jika produksi yang dihasilkan oleh petani dapat diterima oleh pasar. Pasar merupakan lembaga perantara yang memiliki keterkaitan dengan berbagai pihak, baik perorangan maupun kelembagaan. Berdasarkan hal tersebut maka analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis lembaga pemasaran, fungsi pemasaran, saluran pemasaran, marjin pemasaran dan efisiensi pemasaran.

7.2.1. Analisis Lembaga Pemasaran dan Fungsi Pemasaran

Lembaga pemasaran adalah suatu organisasi yang memiliki peranan dalam menyalurkan hasil produksi pertanian ke konsumen akhir dengan melalui beberapa lembaga pemasaran yang melakukan fungsi pemasaran. Adapun