KERANGKA PEMIKIRAN Analisis pendapatan cabang usahatani dan pemasaran padi

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Seringnya terjadi kelangkaan pupuk di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes mengakibatkan petani setempat mengalami kesulitan untuk menentukan usahatani padi yang akan dikembangkan. Hal ini dikarenakan harga pupuk di pasaran menjadi tinggi. Dampaknya adalah penggunaan pupuk oleh petani menjadi berkurang sehingga menyebabkan produktivitas padi yang dihasilkan oleh petani menjadi menurun. Akibat dari hal tersebut adalah pendapatan petani menjadi menurun. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang mendalam agar diperoleh informasi sejauhmana penurunan pendapatan petani tersebut akibat dari adanya kelangkaan pupuk di Kecamatan Salem. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah usahatani padi yang dikembangkan oleh petani padi di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes masih menguntungkan atau sudah merugikan. Adapun operasional penelitiannya adalah dengan menggunakan analisis pendapatan usahatani dan RC rasio. Tingkat pendapatan yang dianalisis adalah terdiri dari dua komponen, yaitu pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total. Selain tingkat pendapatan, pada penelitian ini juga terdapat komponen lain yang dianalisis, yaitu komponen penerimaan dan komponen pengeluaran. Berdasarkan hal tersebut diharapkan diperoleh suatu informasi yang dapat menjelaskan tingkat pendapatan petani padi di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes. Selain melakukan analisis dari sisi usahataninya, pada penelitian ini dilakukan pula analisis dari sisi pemasarannya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bentuk dari pola pasar, lembaga pemasaran dan nilai marjin pemasarannya. Adapun operasional penelitiannya adalah dengan cara mengikuti saluran pemasaran padi yang terdapat di Kecamatan Salem dari tingkat produsen petard sampai ke tingkat konsumen akhir. Dari setiap saluran tersebut kemudian dilakukan analisis fungsi pemasaran terhadap setiap pola dan lembaga pemasaran yang terlibat. Berdasarkan analisis tersebut maka akan diketahui kegiatan yang dilakukan oleh masing- masing lembaga pemasaran yang terlibat. Adapun fungsi pemasaran yang dianalisis adalah fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Setelah diketahui fungsi pemasaran yang dilakukan oleh masing- masing lembaga pemasaran yang terlibat maka kemudian dihitung nilai biaya pemasaran yang dikeluarkan sehingga farmer sharers atau keuntungan yang diperoleh dari masing- masing lembaga pemasaran dapat diketahui. Dengan begitu nilai total marjin pemasaran dan efisiensi pemasarannya dapat diketahui. Untuk lebih ringkasnya gambaran mengenai penelitian yang akan dilakukan ini dapat dilihat pada Gambar 2.

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tujuh desa di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Propinsi Jawa Tengah. Adapun nama-nama desa tersebut adalah Salem, Indrajaya, Bentar, Bentarsari, Pasir Panjang, Banjaran dan Ciputih. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan dengan cara sengaja purposive atas dasar pertimbangan bahwa tujuh desa yang terdapat di Kecamatan Salem merupakan daerah sentra produksi padi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli - September 2002.

4.2. Jenis da n Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani dan penyuluh pertanian. Data primer yang diambil pada analisis usahatani ini adalah data hasil penanaman pada Musim Tanam MT Mei - Agustus 2002. Data sekunder diperoleh dari berbagai instansi seperti Biro Pusat Statistik, Direktorat Jenderal Bina Produksi Tanaman Pangan, Kantor Pasar Salem dan Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Brebes. Data sekunder juga diperoleh dari berbagai sumber literatur yang mendukung, serta hasil- hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh suatu instansi atau lembaga yang berkaitan dengan penelitian yang dilaksanakan.

4.3. Metode Penarikan Contoh

Metode penarikan contoh yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu pengambilan contoh dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti. Hal ini dilakukan karena tidak adanya data yang jelas mengenai jumlah petani padi yang terdapat di Kecamatan Salem. Adapun jumlah contoh yang diambil pada penelitian ini adalah sebanyak 30 orang petani padi. Adapun jumlah 30 orang petani tersebut diambil dari masing- masing perwakilan kelompok tani yang terdapat di Kecamatan Salem. Jumlah kelompok tani yang terdapat di 7 Desa tempat penelitian tersebut adalah 30 kelompok tani. Besarnya jumlah contoh yang diambil ini didasarkan kepada pendapat Walpole 1995 yang menyatakan bahwa apabila jumlah dan ragam dari populasi yang akan diteliti tidak diketahui dengan jelas maka jumlah contoh yang dapat diambil adalah sebanyak 30 contoh. Adapun asumsi yang digunakan adalah contohnya tersebar secara normal. Untuk jaringan pasarnya, contoh diambil dengan cara mengikuti arus barang dalam proses penyaluran dari produsen sampai ke konsumen akhir. Jumlah contoh yang diambil untuk analisis pemasaran ini adalah satu lembaga pemasaran satu orang.

4.4. Metode Analisis Data

Data primer dan data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk melihat kegiatan produksi dan sistem pemasaran pada usahatani padi di lokasi