Tabel 12. Jumlah dan Persentase Petani Responden Berdasarkan Luas Lahan di Kecamatan Salem 2002
Luas Lahan Garapan ha Usahatani Padi
Jumlah Orang Persen
1 1,00
3,00 0,34 - 0,99
12,00 40,00
0,34 17,00
57,00
Jumlah 30,00
100,00
Tingginya persentase jumlah petani yang memiliki luas lahan kurang dari 0,34 ha menunjukkan bahwa sebagian besar petani padi di Kecamatan Salem
masih termasuk ke dalam golongan petani kecil yang orientasi dari usahataninya cenderung subsisten. Menurut Soekartawi 1987, petani yang memiliki luasan
lahan sawah kurang dari 0,25 ha untuk di pulau Jawa maka petani tersebut termasuk ke dalam golongan petani kecil.
5.4.5. Status Usahatani
Berdasarkan status usahataninya, pada Tabel 13 diketahui bahwa sebagian besar petani padi mengusahakan usahatani sebagai usaha pokok. Persentase
jumlah petani yang mengusahakan padi sebagai usahatani pokok adalah sama dengan 70 persen, sedangkan persentase jumlah petani yang mengusahakan
usahatani padi sebagai sampingan ada sebanyak 30 persen.
Tabel 13. Jumlah dan Persentase Petani Responden Berdasarkan Status Usahatani di Kecamatan Salem 2002
Status Usahatani Usahatani Padi
Jumlah Orang Persentase
Pokok 21,00
70,00 Sampingan
9,00 30,00
Jumlah 30,00
100,00
Tingginya persentase jumlah petani yang mengusahakan padi sebagai
usaha pokok karena sebagian besar petani tersebut tidak memiliki kegiatan lain
selain berusahatani atau walaupun memiliki usaha sampingan lain tetapi pendapatan usahataninya tersebut masih dibawah tingkat pendapatan usahatani
padi. Sedangkan petani yang mengusahakan usahatani ini sebagai usaha sampingan adalah petani yang memiliki kegiatan lain sebagai guru, karyawan,
pengusaha tepung dan pedagang.
VI. ANALISIS KERAGAAN CABANG USAHATANI PADI
6.1. Penggunaan Input 6.1.1. Benih
Pada usahatani padi ini, benih yang digunakan oleh petani sebagian besar adalah varietas IR-64 dan Cisadane. Namun ada juga beberapa orang petani yang
menggunakan benih dari pertanaman sebelumnya. Adapun alasan petani menggunakan varietas tersebut adalah karena varietas ini memiliki keunggulan
tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Selain itu umur panen dari varietas ini relatif pendek, yaitu 100 - 110 hari.
Benih yang dibutuhkan untuk usahatani padi adalah sebanyak 21,32 Kg0,34 ha lebih besar dari yang dianjurkan oleh pemerintah, yaitu sebanyak 8,5 Kg0,34
ha atau 25 Kgha. Hal ini terjadi karena petani dalam penanamannya tidak menggunakan jarak tanam seperti yang disarankan oleh penyuluh pertanian.
6.1.2. Pupuk
Pada usahatani ini, petani padi membudidayakan tanamannya dengan menggunakan pupuk kimia Urea, TSP, KCl. Jumlah total pupuk yang digunakan
oleh petani untuk per 0,34 hektarnya adalah sama dengan 164,49 Kg untuk total penggunaan pupuk Urea, TSP dan KCl. Apabila dibandingkan dengan dosis yang
dianjurkan oleh pemerintah, yaitu 64 Kg Urea, 34 Kg TSP, dan 34 Kg KCl total = 128 Kg maka jumlah pupuk yang digunakan oleh petani tersebut masih lebih
besar dari dosis yang dianjurkan oleh pemerintah. Adapun harga pupuk ini per kilogramnya adalah sama dengan Rp.
1.400,00 untuk Urea Rp. 2.000,00 untuk TSP, dan Rp. 1.400,00 untuk KCl. Untuk
mendapatkan pupuk ini petani dapat memperolehnya di toko-toko pertanian yang terdapat di Kecamatan Salem.
6.1.3. Pestisida
Pada usahatani padi ini, untuk mengendalikan hama dan penyakitnya petani menggunakan pestisida. Adapun bentuk pestisida yang digunakan adalah
pestisida semprot. Untuk mengantisipasi serangan hama dan penyakit tersebut biasanya petani menyemprotkan pestisida dengan jumlah 0,5 liter0,34 ha.
Perincian dari penggunaan input tersebut diringkas dalam Tabel 14.
Tabel 14. Rata-rata Penggunaan Input untuk Luasan Lahan 0,34 Ha pada Cabang Usahatani Padi di Kecamatan Salem, Tahun 2002
Input Fisik
Satuan RpKg
Nilai Rp
1. Benih 21,32
Kg 3.600,00
225.720,00 2. Pupuk
- Urea - TSP
- KCl 106,52
45,80 12,17
Kg Kg
Kg 1.400,00
1.400,00 2.000,00
149.128,00 64.120,00
24.340,00
3. Pestisida - Pastak
- Regent - Furadan
- Buidog 1,50
1,00 0,50
0,50 Botol
Botol Kg
Botol 1.211,00
1.857,00 5.000,00
15.000,00 1.816,50
1.857,00 2.500,00
7.500,00
6.1.4. Penggunaan Tenaga Kerja A. Pengolahan Lahan
Proses pengolahan lahan yang dilakukan pada usahatani padi di Kecamatan Salem adalah dengan menggunakan alat bajak berupa traktor atau
kerbau. Untuk menjalankan traktor atau kerbau tersebut petani menggunakan tenaga kerja manusia yang berasal dari luar keluarga. Setelah dibajak kemudian
lahan tersebut digaru dengan menggunakan alat garu. Untuk melakukan kegiatan