4.3. Metode Penarikan Contoh
Metode penarikan contoh yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu pengambilan contoh dilakukan berdasarkan
pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti. Hal ini dilakukan karena tidak adanya data yang jelas mengenai jumlah petani padi yang terdapat di
Kecamatan Salem. Adapun jumlah contoh yang diambil pada penelitian ini adalah sebanyak
30 orang petani padi. Adapun jumlah 30 orang petani tersebut diambil dari masing- masing perwakilan kelompok tani yang terdapat di Kecamatan Salem.
Jumlah kelompok tani yang terdapat di 7 Desa tempat penelitian tersebut adalah 30 kelompok tani.
Besarnya jumlah contoh yang diambil ini didasarkan kepada pendapat Walpole 1995 yang menyatakan bahwa apabila jumlah dan ragam dari populasi
yang akan diteliti tidak diketahui dengan jelas maka jumlah contoh yang dapat diambil adalah sebanyak 30 contoh. Adapun asumsi yang digunakan adalah
contohnya tersebar secara normal. Untuk jaringan pasarnya, contoh diambil dengan cara mengikuti arus barang dalam proses penyaluran dari produsen sampai
ke konsumen akhir. Jumlah contoh yang diambil untuk analisis pemasaran ini adalah satu lembaga pemasaran satu orang.
4.4. Metode Analisis Data
Data primer dan data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
melihat kegiatan produksi dan sistem pemasaran pada usahatani padi di lokasi
penelitian. Beberapa hal lain yang terkait dengan penelitian ini akan diuraikan secara deskriptif dan bila perlu dengan bantuan gambar untuk memperjelas uraian
tersebut. Sedangkan analisis kuantitatif disajikan dalam bentuk tabulasi. Analisis ini bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk tabel yang mudah
dibaca.
4.4.1. Analisis Keragaan Usahatani Padi
Analisis data ini dilakukan secara kualitatif, yaitu dengan menggambarkan keragaan usahatani padi yang dilakukan oleh petani padi di Kecamatan Salem.
Adapun keragaan yang dapat digambarkan meliputi, proses budidaya, penggunaan input dan output usahatani.
4.4.2. Analisis Pendapatan Usahatani
Analisis pendapatan dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2, yaitu pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total. Pendapatan atas
biaya tunai adalah pendapatan yang didasarkan kepada biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam bentuk uang, sedangkan pendapatan atas biaya total adalah
pendapatan yang didasarkan atas semua biaya yang dikeluarkan, baik tunai maupun tidak tunai. Adapun hal lain yang mendasari pembagian analisis ini
adalah karena pada umumnya petani hanya memperhitungkan biaya yang benar- benar dikeluarkannya dalam bentuk uang tunai. Metode perhitungan pendapatan
usahatani padi disajikan pada Tabel 5. Sedangkan untuk menghitung efisiensi usahataninya, menurut
Tjakrawiralaksana 1985 dapat diketahui dari perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya pada masing- masing usahatani, dan dapat
dirumuskan sebagai berikut: