masa itu. Sehingga, asumsi yang berbeda akan menyebabkan perbedaan dalam pertimbangan untuk pengambilan keputusan.
Analisis switching value diperlukan karena bisa menggambarkan sejauh mana perubahan-perubahan dalam unsur-unsur kajian aspek finansial yang dapat
ditolerir agar proyek tetap layak dilaksanakan. Berdasarkan pengertian tersebut switching value
adalah nilai pengganti yang memberikan gambaran keuntungan normal, dimana Net BC=1 dan NPV=nol.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
PT Agro Lestari adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usahatani sayuran ramah lingkungan. Proyek yang direncanakan oleh perusahaan adalah
upaya ekspansi dengan pembukaan lahan baru untuk Asparagus. Proyek pembukaan lahan baru ini adalah salah satu solusi untuk meningkatkan angka
produksi Asparagus perusahaan selain kerjasama dengan petani plasma. Dari 83 jenis tanaman yang dibudidayakan perusahaan, Asparagus memiliki harga jual
yang paling tinggi di antara sayuran lainnya, yakni mencapai Rp 35.000,00 per kg. Dalam kegiatan budidayanya, pengusahaan Asparagus memerlukan biaya
yang relatif besar untuk pembelian bibit dan pemeliharaannya. Aspek Teknis akan menyoroti hal yang terkait dengan lokasi proyek seperti ketersediaan input, letak
pasar yang dituju, sumber air, supply tenaga kerja dan fasilitas transportasi. Hal lain yang akan dikaji adalah pemilihan dan ketersediaan teknologi yang akan
digunakan. Aspek teknis ini menjadi sangat penting untuk dikaji karena tanaman Asparagus adalah tanaman yang rentan terhadap iklim panas yang merupakan
iklim dari sebagian besar wilayah di Indonesia. Aspek teknis dapat menggambarkan kebutuhan biaya proyek.
Aspek finansial merupakan aspek yang perlu dikaji terkait dengan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Sebagai pihak swasta, keuntungan
menjadi salah satu orientasi dalam menjalankan usaha. Adapun pemilihan kriteria kelayakan dibatasi pada kriteria yang mempertimbangkan nilai waktu uang time
value of money dan menggambarkan arus kas cashflow. Sehingga dalam
menilai kelayakan proyek ini, aspek finansial mengacu pada beberapa parameter, yakni Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, Net Benefit-Cost
Ratio Net BC dan Payback period PP.
Selain aspek teknis dan finansial, dalam penelitian ini juga akan dikaji kelayakan usahatani dari aspek pasar, manajemen dan sosial. Aspek manajemen
akan menyoroti kesiapan faktor internal perusahaan Agro Lestari untuk menjalankan proyek. Sedangkan aspek sosial akan mengkaji manfaat-manfaat
sosial yang disebabkan dengan adanya proyek Asparagus ini. Selain kajian terhadap aspek-aspek kelayakan, penelitian juga
menganalisis switching value. Analisis ini berguna untuk memberikan gambaran sejauh mana perubahan-perubahan pada variabel-variabel agar tidak mengubah
kelayakan. Variabel yang digunakan antara lain kenaikan harga-harga pada masing-masing komponen biaya variabel, penurunan volume produksi dan
penurunan harga jual. Berikut adalah bagan kerangka pemikiran operasional yang akan
dijalankan dalam melakukan penelitian.
Gambar 2 Kerangka Pemikiran Operasional
Keterangan: Pembahasan tidak dilakukan secara mendalam
Permintaan yang melebihi kapasitas, dimana perusahaan hanya mampu
memenuhi ± 30 persen dari total permintaan Asparagus.
rekomendasi Pembukaan lahan baru untuk Budidaya
Asparagus Asparagus officinalis
Layak Tidak Layak
Analisis Kelayakan Aspek Finansial
Kriteria kelayakan investasi:
1. NPV
2. IRR
3. Net BC
4. Payback Period
Analisis Switching Value
Analisis Kelayakan Aspek
Pasar, Teknis, Manajemen, Sosial
dan Finansial
1V METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian