Biaya Operasional Arus Biaya Proyek Usahatani Asparagus

7.1.2.2 Biaya Operasional

Biaya Operasional dikeluarkan oleh perusahaan selama tahun proyek berjalan dan digunakan untuk kebutuhan proyek. Biaya operasional ini terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah pengeluarannya tidak dipengaruhi oleh volume produksi. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang jumlah pengeluarannya dipengaruhi oleh volume produksi. Komponen biaya yang termasuk biaya tetap dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Biaya Tetap Usahatani Asparagus Ramah Lingkungan PT Agro Lestari Tahun 2008 Berdasarkan Tabel 8 terlihat bahwa terdapat biaya lahan pada komponen biaya tetap. Hal ini dikarenakan lahan yang digunakan memiliki status sewa. Harga sewa lahan adalah Rp 4.000.000 hatahun. Adapun peruntukan untuk lahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Penggunaan Lahan Pengusahaan Usahatani Asparagus Ramah Lingkungan PT Agro Lestari Tahun 2008 No. Uraian Luas Lahan m 2 1. Kebun Asparagus 9.800 2. Bangunan 200 Total 10.000 Di dalam perincian biaya tetap yang tampak pada Tabel 8 juga terdapat komponen biaya untuk tenaga kerja. Pengeluaran untuk tenaga kerja adalah komponen yang membutuhkan dana paling besar diantara komponen–komponen lainnya. Pengeluaran untuk tenaga kerja tersebut meliputi pengeluaran gaji untuk tenaga kerja tetap dan upah harian untuk tenaga kerja harian. Sebagai perinciannya, pengeluaran untuk tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 10. No. Uraian Per Bulan Rp Per Tahun Rp 1. Sewa lahan - 4.000.000 2. Tenaga kerja - 38.963.846,4 3. Listrik dan air 1.000.000 12.000.000 4. Transportasi 1.500.000 18.000.000 5. Administrasi dan umum 200,000 2.400.000 6. Komunikasi 250.000 3.000.000 Total 78.363.846,4 Tabel 10 Perincian Biaya Tenaga Kerja Karyawan PT Agro Lestari Tahun 2008 No. Jabatan Jumlah Gajibulan Rp Totaltahun Rp Biaya gaji per tahun Rp 1. Penanggungjawab 1 600.000 7.200.000 7.200.000 2. Administrasi keuangan 1 500.000 6.000.000 72.288 3. Tenaga pemasaran 1 1.000.000 12.000.000 144.576 4. Distributor 2 600.000 14.400.000 173.491 5. Supir 2 600.000 14.400.000 173.491 6. Harian tetap 4 500.000 24.000.000 24.000.000 7. Harian tidak tetap 4 150.000 7.200.000 7.200.000 Total 38.963.846,4 Keterangan: perhitungan biaya menggunakan persentase sebesar 1,2048 persen Berdasarkan Tabel 10, terlihat bahwa terdapat beberapa perhitungan biaya tenaga kerja yang menggunakan persentase 1,2048. Hal ini dikarenakan beberapa tenaga kerja tersebut tidak hanya menangani usahatani Asparagus, melainkan juga menangani usahatani sayuran lainnya yang berjumlah 83 jenis. Selain biaya tetap, perusahaan Agro Lestari juga memiliki komponen biaya variabel. Biaya–biaya variabel meliputi sejumlah bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan usahatani Asparagus ramah lingkungan. Adapun perincian biaya variabel Agro Lestari dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Biaya Variabel Usahatani Asparagus Ramah Lingkungan PT Agro Lestari Tahun 2008 Berdasarkan tabel 11, terlihat bahwa pupuk kandang adalah biaya variabel yang paling besar. Hal ini dikarenakan peranan pupuk kandang yang sangat penting dalam sistem pertanian ramah lingkungan dan kebutuhan yang banyak. Kebutuhan pupuk kandang per hektar adalah 30 ton atau 1500 karung. Sehingga kebutuhan pupuk kandang untuk lahan seluas 9800 m 2 adalah 29,4 ton atau 1.470 karung. Dengan harga pupuk kandang per karung adalah Rp 9.000,00, maka pengeluaran untuk pupuk adalah Rp 13.230.000,00 per tahun. No. Uraian Total Rp 1. Pupuk kandang 13.230.000 2. Pupuk cair 3.528.000 3. Pestisida organik 3.969.000 4. Jerami 2.000.000 Total 22.727.000 Selain pupuk kandang, dalam usahatani Asparagus ramah lingkungan juga dibutuhkan pupuk cair. Pupuk cair berfungsi sebagai pupuk daun dan batang. Pupuk cair yang digunakan adalah versiganic. Kebutuhan pupuk cair adalah 240 Lha, sehingga kebutuhan pupuk cair untuk lahan seluas 9800 m 2 adalah 235,2 L. Dengan harga pupuk cair per liter Rp 15.000,00, maka pengeluaran untuk pupuk adalah Rp 3.528.000,00 per tahun. Pestisida yang digunakan oleh PT Agro Lestari adalah pestisida organik atau biopestisida. Kebutuhan pestisida organik adalah 135 per hektar, sehingga kebutuhan pestisida organik untuk lahan seluas 9800 m 2 adalah 132,3 L. Dengan harga pestisida organik per liter Rp 30.000,00, maka pengeluaran untuk pestisida organik adalah Rp 3.969.000,00 per tahun. Jerami digunakan dalam usahatani Asparagus ramah lingkungan sebagai pengganti plasik mulsa. Kebutuhan jerami per hektar adalah 10 truk. Dengan harga jerami per truk adalah Rp 200.000,00, maka pengeluaran untuk jerami adalah Rp 2.000.000,00 per tahun. Selain pupuk kandang kandang, pupuk cair, pestisida organik dan jerami, terdapat biaya kemasan pada komponen biaya variabel. Biaya kemasan tergantung pada volume produksi. Biaya kemasan meliputi biaya pembelian sterofoam dan plastik. Untuk satu paket sterofoam, plastik, dan label biaya kemasan mencapai Rp 500,00. Biaya kemasan diperuntukkan untuk Asparagus per 100 gram.

7.1.3 Kelayakan Finansial Proyek