V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT Agro Lestari didirikan pada tahun 1983 oleh Tri Judadmadji yang juga pemilik perusahaan. Pada awal berdirinya, Agro Lestari memulai usaha di daerah
Sukabumi dalam bidang budidaya. Tanaman yang dibudidayakan saat itu antara lain: kapulaga lokal, tanaman obat, serta rempah-rempah seperti berbagai jenis
jahe. Selain itu, pada tahun yang sama, Agro Lestari juga mendirikan sebuah agroindustri dengan memproduksi arang batok kelapa, minuman sari temulawak,
dan pengolahan asinan jahe. Tahun 1984 sampai dengan tahun 1986, Agro Lestari bekerjasama dengan
salah satu perusahaan asal Tegal untuk membuka agrowisata dan budidaya sayuran istimewa di daerah Guci lereng Gunung Slamet. Setelah kembali dari
Tegal, Agro Lestari meluaskan usahanya dengan membuka usaha agroindustri di daerah Sukabumi. Agroindustri yang dijalankan pada saat itu antara lain:
pengalengan jamur, pengalengan buah-buahan, pembuatan nata de coco, sayuran semi hidroponik dan usaha beberapa jenis jamur.
Tahun 1999 Agro Lestari bekerjasama dengan pengusaha dari Korea untuk membudidayakan sayuran khusus ramah lingkungan di Cisarua dan Lido. Jenis
sayuran yang ditanam meliputi lebih dari 20 jenis tanaman yang bibitnya diimpor langsung dari Korea dan Jepang.
Sampai saat ini, Agro Lestari memiliki lahan dengan luas total lima hektar yang tersebar di Bogor. Status kepemilikan lahan Agro Lestari terdiri atas
kepemilikan pribadi dan lahan sewa, yakni dengan 3,5 ha milik pribadi yang
berada di Desa Cisarua dan Desa Pasir Muncang dan 1,5 ha lahan sewa yang berada di Desa Cigombong.
Sampai saat ini Agro Lestari masih belum dapat memenuhi semua permintaan yang masuk ke perusahaan. Keterbatasan lahan menjadi alasan utama.
Karena itu, Agro Lestari juga menerapkan sistem pertanian Inti Plasma untuk memenuhi sejumlah kekurangan pasokan ke konsumen. Jenis sayuran yang
diusahakan sampai saat ini berjumlah kurang lebih 83 jenis sayuran. Selain usaha budidaya dan pemasaran sayuran ramah lingkungan, perusahaan juga
menyediakan sarana produksi pertanian.
5.2 Struktur Organisasi