Selain pupuk kandang, dalam usahatani Asparagus ramah lingkungan juga dibutuhkan pupuk cair. Pupuk cair berfungsi sebagai pupuk daun dan batang.
Pupuk cair yang digunakan adalah versiganic. Kebutuhan pupuk cair adalah 240 Lha, sehingga kebutuhan pupuk cair untuk lahan seluas 9800 m
2
adalah 235,2 L. Dengan harga pupuk cair per liter Rp 15.000,00, maka pengeluaran untuk
pupuk adalah Rp 3.528.000,00 per tahun. Pestisida yang digunakan oleh PT Agro Lestari adalah pestisida organik
atau biopestisida. Kebutuhan pestisida organik adalah 135 per hektar, sehingga kebutuhan pestisida organik untuk lahan seluas 9800 m
2
adalah 132,3 L. Dengan harga pestisida organik per liter Rp 30.000,00, maka pengeluaran untuk pestisida
organik adalah Rp 3.969.000,00 per tahun. Jerami digunakan dalam usahatani Asparagus ramah lingkungan sebagai
pengganti plasik mulsa. Kebutuhan jerami per hektar adalah 10 truk. Dengan harga jerami per truk adalah Rp 200.000,00, maka pengeluaran untuk jerami
adalah Rp 2.000.000,00 per tahun. Selain pupuk kandang kandang, pupuk cair, pestisida organik dan jerami,
terdapat biaya kemasan pada komponen biaya variabel. Biaya kemasan tergantung pada volume produksi. Biaya kemasan meliputi biaya pembelian sterofoam dan
plastik. Untuk satu paket sterofoam, plastik, dan label biaya kemasan mencapai Rp 500,00. Biaya kemasan diperuntukkan untuk Asparagus per 100 gram.
7.1.3 Kelayakan Finansial Proyek
Parameter–parameter yang digunakan untuk menilai kelayakan dalam penelitian ini adalah NPV, IRR, Net BC, dan payback period. Parameter-
parameter tersebut di ukur kalayakannya pada tingkat suku bunga 5,25 persen. Tingkat suku bunga tersebut adalah tingkat suku bunga deposito. Pertimbangan
penggunaan tingkat suku bunga tersebut dikarenakan karena modal yang digunakan untuk proyek usahatani Asparagus ini adalah modal sendiri.
Berdasarkan hasil analisis, rencana perusahaan untuk membuka lahan baru untuk Asparagus ramah lingkungan adalah layak untuk dilakukan. Penilaian ini
didasarkan pada nilai–nilai dari parameter kelayakan yang berada di rentang nilai layak pada tingkat suku bunga 5,25 persen. Adapun nilai dari setiap parameter
yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 Analisis Finansial Usahatani Asparagus Officionalis PT Agro Lestari
Tahun 2008
No. Kriteria investasi
Satuan Nilai kriteria investasi
1. NPV Rp
7.124.166,90 2. Net
BC -
1,04 3. IRR
10,04 4.
Payback period Tahun
3,60
Pada Tabel 12 terlihat nilai NPV yang berada di atas nol, sehingga usahatani layak dilakukan. Sedangkan NPV sebesar 7.124.166,90 menunjukkan
bahwa usahatani Asparagus ramah lingkungan akan memberikan manfaat kepada perusahaan sebesar 7.124.166,90 selama umur proyek.
Nilai parameter kedua adalah Net BC sebesar 1,04. Nilai ini menunjukkan kelayakan karena memberikan nilai rasio Net BC lebih besar dari satu. Nilai Net
BC sebesar 1,04 berarti bahwa setiap satuan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan menghasilkan manfaat sebesar 1,04 kali.
Nilai parameter kedua adalah IRR sebesar 10,04 persen. Nilai IRR tersebut
menunjukkan layak karena posisi nilai yang berada lebih besar dari tingkat suku bunga deposito yang berlaku, yakni 5,25 persen. Hal ini juga menunjukkan bahwa
usaha ini mampu mengembalikan modal pada tingkat suku bunga sebesar 10,04
persen. Nilai IRR menunjukkan konsep opportunity cost yang berarti perusahaan lebih baik mengalokasikan modal yang dimilikinya pada usahatani Asparagus
dibandingkan menyimpan uang di bank untuk didepositokan. Nilai parameter keempat yang digunakan adalah payback period sebesar
3,60. Nilai ini berarti bahwa seluruh modal yang digunakan untuk usahatani Asparagus akan kembali dalam waktu tiga tahun enam bulan. Nilai ini
menunjukkan layak karena pengembalian investasi terjadi sebelum proyek usahatani berakhir. Berdasarkan nilai dari parameter–parameter kelayakan di atas,
maka usahatani Asparagus perusahaan Agro Lestari dikatakan layak untuk dilakukan.
7.1.4 Analisis Switching Value