Teori Barang Publik Analisis Shift Share

berbeda. Tanggung jawab finansial adalah komponen inti dari desentralisasi. Desentralisasi fiskal berarti menentukan batas untuk pembuatan keputusan pada tingkat sub-nasional melalui penguatan kekuatan dan tanggungjawab dari tingkatan yang lebih rendah pada administrasi publik dalam menyediakan dan membiayai barang-barang publik dan jasa-jasa Sidik, 2007 Salam 2004 menyimpulkan otonomi daerah adalah urusan-urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah untuk diselenggarakan menjadi urusan rumah tangga daerah. Tujuan yang hendak dicapai dalam pemberian otonomi kepada daerah adalah meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan di mana pelimpahan kewenangan oleh pemerintah pusat kepada daerah mengandung konsekuensi yang berupa hak, wewenang dan kewajiban bagi rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

3.1.3 Teori Barang Publik

Pemerintah harus campur tangan dalam perekonomian untuk memperbaiki alokasi sumber-sumber ekonomi oleh karena sistem pasar tidak dapat melaksanakan alokasi sumber-sumber ekonomi secara efisien. Barang publik adalah barang yang disediakan oleh pemerintah dan merupakan barang milik pemerintah yang dibiayai melalui anggaran negara tanpa melihat siapa yang melaksanakan pekerjaannya. Salah satu teori yang menerangkan tentang penyediaan barang publik adalah yang dikemukakan oleh Bowen. Bowen mengemukakan suatu teori mengenai penyediaan barang-barang publik dan teorinya didasarkan oleh teori harga seperti pada penentuan harga pada barang- barang swasta. Bowen mendefenisikan barang publik sebagai barang di mana pengecualian tidak dapat ditetapkan. Jadi sekali suau barang publik sudah tersedia maka tidak ada seorangpun yang dapat dikecualikan dari manfaat barang tersebut. Menurut Bowen, jumlah barang publik yang dikonsumsikan oleh individu A sama dengan jumlah barang publik yang dikonsumsikan oleh individu B, atau Y A = Y B . S D A+B D B P A+B P A O D Harga Jumlah Barang Pemerintah Gambar 1. Harga dan Jumlah Barang Publik Pada Gambar tersebut, kurva D A dan D B menunjukkan kurva permintaan individu A dan B akan barang publik. D A+B diperoleh dengan menjumlahkan secara vertikal kurva D A dan D B . Jumlah barang yang disediakan pemerintah sebesar O Y , yaitu pada titik perpotongan kurva penawaran dengan kurva permintaaan D A+B . Barang publik sebanyak O Y yang disediakan oleh pemerintah dapat dinilmati oleh A dan B dalam jumlah yang sama, akan tetapi kepuasan A dan B terhadap barang tersebut berbeda. Individu A tidak terlalu memerlukan barang publik sehingga ia hanya bersedia membayar sebanyak OP A , yaitu sejumlah manfaat marginal uang diperolehnya dari barang publik tersebut sedangkan B yang lebih memerlukan barang publik tersebut maka ia lebih berkepentingan atas jasa polisi agar orang miskin tidak mencuri hartanya. Karena itu B bersedia membayar jasa lebih banyak.

3.1.4 Analisis Shift Share

Analisis shift share dapat digunakan untuk melihat pertumbuhan sektor- sektor perekonomian suatu wilayah selama dua periode waktu. Analisis ini dapat dilakukan di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional. Ditingkat kabupaten analisis dapat dilakukan untuk melihat kecamatan-kecamatan apa saja yang memberikan kontribusi pertumbuhan paling besar terhadap perekonomian kabupaten tersebut juga sektor apa saja yang mengalami perumbuhan yang paling cepat di masing-masing wilayah kecamatan tersebut. Analisis shift share pertama kali diperkenalkan oleh Perloff et al pada tahun 1960. Analisis shift share adalah salah satu alat analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi sumber pertumbuhan ekonomi baik dari sisi pendapatan maupun dari sisi tenaga kerja pada suatu wilayah tertentu. Melalui analisis ini dapat dianalisis besarnya sumbangan pertumbuhan dari tenaga kerja dan pendapatan pada masing-masing sektor di wilayah yang bersangkutan. Analisis shift share dapat digunakan untuk melihat: 1. perkembangan sektor perekonomian di suatu wilayah terhadap perkembangan ekonomi wilayah yang lebih luas. 2. perkembangan sektor-sektor perekonomian jika dibandingkan secara relatif dengan sektor-sektor lainnya. 3. perkembangan suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya, sehingga dapat membandingkan besarnya aktivitas suatu sektor pada wilayah tertentu dan pertumbuhan antar wilayah. 4. perbandingan laju sektor-sektor perekonomian di suatu wilayah dengan laju pertumbuhan perekonomian nasional serta sektor-sektornya. Menurut Budiharsono 2001, terdapat tiga komponen utama dalam analisis shift share yaitu: a. Komponen Pertumbuhan Nasional National Growth Component Komponen pertumbuhan nasional adalah perubahan produksikesempatan kerja suatu wilayah yang disebabkan oleh perubahan produksikesempatan kerja nasional, perubahan kebijakan ekonomi nasional atau perubahan dalam hal-hal yang mempengaruhi perekonomian semua sektor dan wilayah. b. Komponen Pertumbuhan Proporsional Proportional Mix Growth Component Komponen Pertumbuhan Proporsional PP tumbuh karena perbedaan sektor dalam permintaan produk akhir, perbedaan dalam ketersediaan bahan mentah, perbedaan dalam kebijakan industri seperti kebijakan perpajakan, subsidi dan price support dan perbedaan dalam struktur dan keragaman pasar. c. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Regional Share Growth Component Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW timbul karena peningkatan atau penurunan PDRB atau kesempatan kerja dalam suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya. Cepat lambatnya pertumbuhan suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya ditentukan oleh keunggulan komparatif, akses ke pasar, dukungan kelembagaan, prasarana sosial ekonomi serta kebijakan regional pada wilayah tersebut. Berdasarkan ketiga komponen tersebut dapat ditentukan dan diidentifikasikan perkembangan suatu sektor ekonomi pada suatu wilayah. Apabila PP + PPW ≥ 0 maka dikatakan bahwa pertumbuhan sektor ke-i di wilayah ke-j termasuk ke dalam kelompok progresif maju. Sementara itu PP + PPW 0 menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor ke-i pada wilayah ke-j tergolong pertumbuhannya lambat. Kelebihan dan Kelemahan Analisis Shift Share Analisis shift share membandingkan perbedaan laju pertumbuhan berbagai sektor di suatu wilayah di atasnya. Metode ini memiliki keunggulan dari metode lainnya yaitu di dalam shift share kita bisa memperinci penyebab perubahan atas beberapa variabel. Menurut Tarigan 2005 analisis shift share menggunakan metode pengisolasian berbagai faktor yang menyebabkan perubahan struktur industri suatu daerah dalam pertumbuhannya dari suatu kurun waktu ke kurun waktu berikutnya yang meliputi penguraian faktor penyebab pertumbuhan berbagai sektor di suatu daerah tetapi dalam kaitannya dengan ekonomi nasional sehingga metode ini lebih tajam daripada metode lainnya seperti Location Quotient LQ . Kelebihan lain yang dimiliki shift share antara lain data-data yang digunakan mudah diperoleh dan relatif tersedia di setiap wilayah, yaitu data PDRB, PDB dan penyerapan tenaga kerja di setiap sektor masing-masing. Menurut Sahara 2006, apabila diperinci analisis shift share mempunyai banyak kegunaan, antara lain digunakan untuk melihat perkembangan sektor perekonomian di suatu wilayah terhadap perkembangan ekonomi wilayah yang lebih luas, perkembangan sektor-sektor perekonomian jika dibandingkan secara relatif dengan sektor-sektor lainnya, perkembangan suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya, sehingga dapat membandingkan besarnya aktivitas suatu sektor pada wilayah tertentu dan pertumbuhan antar wilayah serta perbandingan laju sektor-sektor perekonomian di suatu wilayah dengan laju pertumbuhan perekonomian nasional serta sektor-sektornya Selain kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh analisis shift share, maka kelemahan-kelemahan yang dimiliki analisis ini : 1. Analisis shift share tidak lebih dari suatu teknik pengukuran atau prosedur baku untuk mengurangi pertumbuhan suatu variabel wilayah menjadi komponen- komponen. Persamaan shift share hanyalah identify equation dan tidak mempunyai implikasi-implikasi keprilakuan. Metode shift share tidak untuk menjelaskan mengapa, misalnya pengaruh keunggulan kompetitif adalah positif di beberapa wilayah, tetapi negatif di daerah-daerah lain. Metode shift share merupakan teknik pengukuran yang mencerminkan sistem pengukuran semata dan tidak analitik. 2. Komponen pertumbuhan nasional secara implisit mengemukakan bahwa laju pertumbuhan suatu wilayah hendaknya tumbuh pada laju nasional tanpa memperhatikan sebab-sebab laju pertumbuhan wilayah. 3. Kedua komponen pertumbuhan wilayah, yaitu PP dan PPW berkaitan dengan hal-hal yang sama seperti perubahan penawaran dan permintaan, perubahan teknologi dan perubahan lokasi, sehingga tidak dapat berkembang dengan baik. 4. Teknik analisis shift share secara implisit mengambil asumsi bahwa semua barang dijual secara nasional, padahal tidak semua demikian. Bila pasar suatu wilayah bersifat lokal, maka barang itu tidak dapat bersaing dengan wilayah- wilayah lain yang menghasilkan barang yang sama, sehingga tidak mempengaruhi permintaan agregat. Selain itu analisis shift share tidak mampu menjelaskan tentang hubungan maupun sebab akibat dari hasil analisis yang dilakukan. Hubungan bisa dijelaskan dengan menggunakan korelasi sedangkan sebab akibat bisa dijelaskan dengan menggunakan regresi.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional