Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah

sektor pertambangan dan penggalian yaitu sebesar 0,0066. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor ini mengalami peningkatan produksi sehingga mengakibatkan meningkatnya nilai riil sektor tersebut sebesar 0,66 persen. Salah satu nilai R i yang negatif adalah sektor pengangkutan dan komunikasi yang memiliki nilai R i sebesar -0,2411. Sektor bangunan mengalami penurunan sebesar 24,11 persen. Perbandingan antara perubahan PDRB sektor i di Kabupaten Bogor dari tahun 1995 sampai 2000 terhadap PDRB sektor i Kabupaten Bogor pada tahun 1995 akan diperoleh nilai r i . Nilai r i akan berbeda-beda untuk setiap kabupaten karena nilai riil setiap sektor berbeda-beda di setiap kabupaten. Nilai r i sebelum otonomi daerah bernilai negatif untuk semua sektor kecuali sektor listrik, gas dan air bersih. Salah satu contoh sektor yang memiliki nilai r i negatif adalah sektor perdagangan sebesar -0,4206. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor perdagangan mengalami penurunan 42,06 persen dalam kurun waktu enam tahun.

6.1.2 Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah

Analisis ini terdiri dari Pertumbuhan Propinsi PPP, Komponen Pertumbuhan Proporsional PP dan Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW. Apabila R a dikalikan dengan PDRB sektor i pada wilayah Kabupaten Bogor di tahun 1995 maka akan diperoleh Komponen Pertumbuhan Propinsi. Pada Tabel 10 terlihat bahwa sektor perekonomian yang mengalami penurunan kontribusi pertumbuhan propinsi terbesar adalah sektor industri pengolahan. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor industri pengolahan sangat berpengaruh terhadap perubahan kebijakan di tingkat propinsi. Artinya apabila terjadi perubahan kebijakan di tingkat propinsi maka kontribusi sektor industri pengolahan beserta sub sektornya akan mengalami perubahan. Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan adalah sektor yang mengalami penurunan terkecil. Artinya sektor ini memiliki pengaruh yang kecil terhadap perubahan kebijakan di tingkat propinsi. Berdasarkan pengaruh pertumbuhan propinsi PPP maka PDRB Kabupaten Bogor akan menurun sebesar Rp. 2.720.259,79 juta. Tabel 9. Nilai Komponen PPP Kabupaten Bogor Tahun 1995-2000 juta rupiah Lapangan Usaha PPP i Persen Pertanian -195.713,28 -10,45 Pertambangan dan Penggalian -167.878,43 -10,45 Industri Pengolahan -1.449.957,81 -10,45 Listrik, Gas dan Air Bersih -57.662,95 -10,45 Bangunan -130.703,22 -10,45 Perdagangan, Hotel dan Restoran -505.930,38 -10,45 Pengangkutan dan Komunikasi -66.110,52 -10,45 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan -43.628,70 -10,45 Jasa-Jasa -102.674,50 -10,45 PDRB -2.720.259,79 -10,45 Sumber: BPS Kab.Bogor, diolah. Selisih antara R i dan R a yang dikalikan dengan PDRB per sektor dari Kabupaten Bogor tahun 1995 akan menghasilkan nilai komponen pertumbuhan proporsional. Tabel 11 menunjukkan nilai PP 0 dimiliki oleh sektor pertanian, sektor bangunan, sektor perdagangan, sektor pengangkutan, sektor keuangan dan sektor jasa-jasa. Nilai PP 0 menunjukkan sektor-sektor tersebut mempunyai pertumbuhan yang lambat. Tabel 10. Nilai Komponen PP di Kabupaten Bogor Tahun 1995-2000 juta rupiah Lapangan Usaha PP i Persen Pertanian -106.235,55 -5,67 Pertambangan dan Penggalian 178.464,08 11,11 Industri Pengolahan 2.131.938,58 15,37 Listrik, Gas dan Air Bersih 220.439,56 39,95 Bangunan -500.843,05 -40,04 Perdagangan, Hotel dan Restoran -513.467,32 -10,61 Pengangkutan dan Komunikasi -86.410,48 -13,66 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan -66.059,71 -15,82 Jasa-Jasa -31.251,06 -3,18 PDRB 1.226.575,06 4,71 Sumber: Kabupaten Bogor, 2008. diolah. Sektor yang memiliki nilai PP 0 adalah pada sektor pertambangan, sektor industri pengolahan dan sektor listrik, gas dan air bersih. Sektor- sektor tersebut pada wilayah Kabupaten Bogor memiliki pertumbuhan yang cepat. Berdasarkan pengaruh pertumbuhan proporsional maka PDBD Kabupaten Bogor akan meningkat sebesar Rp. 1.226.575,06 juta. Komponen pertumbuhan pangsa wilayah diperoleh dari perkalian antara selisih nilai r i dengan R i dengan PDRB sektor i di wilayah Kabupaten Bogor. Nilai PPW untuk setiap sektor disajikan dalam Tabel 12 berikut. Tabel 11. Nilai Komponen PPW Kabupaten Bogor Tahun 1995-2000 juta rupiah Lapangan Usaha PPW i Persen Pertanian -247.624,10 -13,22 Pertambangan dan Penggalian -1.297.385,87 -80,76 Industri Pengolahan -2.204.089,59 -15,89 Listrik, Gas dan Air Bersih -25.323,60 -4,59 Bangunan -32.726,29 -2,62 Perdagangan, Hotel dan Restoran -1.016.911,57 -21,00 Pengangkutan dan Komunikasi 6.508,49 1,03 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 13.120,77 3,14 Jasa-Jasa -44.698,59 -4,55 PDRB -4.849.130,35 -18,63 Sumber: BPS Kab. Bogor, 2008, diolah. Nilai PPW 0 dari sektor pengangkutan dan sektor keuangan, mempunyai daya saing yang baik dibandingkan dengan wilayah lainnya untuk sektor tersebut. Nilai PPW 0 dimiliki oleh sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, serta sektor jasa-jasa. Nilai PPW 0 menunjukkan bahwa sektor- sektor tersebut tidak dapat bersaing dengan baik dengan sektor ekonomi pada wilayah lainnya. Berdasarkan pengaruh pertumbuhan pangsa wilayah maka PDRB Kabupaten Bogor akan menurun sebesar Rp. 4.849.130,35 juta.

6.1.3 Pertumbuhan Bersih dan Profil Pertumbuhan Sektor Ekonomi Kabupaten Bogor