6.1.3 Pertumbuhan Bersih dan Profil Pertumbuhan Sektor Ekonomi Kabupaten Bogor
Kelompok sektor ekonomi dapat ditentukan berdasarkan pertumbuhan bersih. Pertumbuhan bersih merupakan penjumlahan dari PP
ij
dan PPW
ij
di setiap sektornya. Nilai pertumbuhan bersih dapat dilihat dalam Tabel 13 berikut ini.
Tabel 12. Nilai Pertumbuhan Bersih PB Kabupaten Bogor Tahun 1995-2000 juta rupiah
Lapangan Usaha PB
i
Persen Pertanian -353.859,65
-18,90 Pertambangan dan Penggalian -1.118.921,78
-69,65 Industri Pengolahan
-72.151,01 -0,52
Listrik, Gas dan Air Bersih 195.115,96
35,36 Bangunan -533.569,34
-42,66 Perdagangan, Hotel dan Restoran -1.530.378,89
-31,61 Pengangkutan dan Komunikasi -79.901,99
-12,63 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
-52.938,94 -12,68
Jasa-Jasa -75.949,65 -7,73
PDRB -3.622.555,29 -13,92
Sumber: BPS Kab. Bogor, diolah.
Bila dilihat dari tabel di atas, terlihat bahwa semua sektor mempunyai nilai PB 0 kecuali pada sektor listrik, gas dan air bersih. Nilai PB 0 pada sektor-
sektor tersebut menunjukkan bahwa sektor listrik, gas dan air bersih termasuk ke dalam kelompok progresif maju. Sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor
industri pengolahan, sektor bangunan, sektor perdagangan, sektor pengangkutan, sektor keuangan, dan sektor jasa-jasa yang memiliki nilai PB 0 menunjukkan
bahwa sektor-sektor tersebut termasuk kelompok yang pertumbuhannya lamban. Secara agregat, pengaruh pergeseran bersih menyebabkan penurunan PDRB
sebesar 3.622.555,29 juta rupiah atau menurun 13,92 persen. Profil pertumbuhan sektor-sektor perekonomian merupakan identifikasi
dari persentase nilai pertumbuhan proporsional dan nilai persentase pertumbuhan pangsa wilayah. Profil pertumbuhan sektor-sektor perekonomian Kabupaten
Bogor pada masa sebelum otonomi daerah dapat dilihat pada Gambar 2.
Pertanian
Pertambangan Industri
pengolahan Listrik, gas dan air
bersih Bangunan
Perdagangan Pengangkutan
Keuangan Jasa-jasa
-90 -80
-70 -60
-50 -40
-30 -20
-10 10
-50 -40
-30 -20
-10 10
20 30
40 50
PPW PP
Gambar 3. Profil Pertumbuhan Sektor Perekonomian Kabupaten Bogor Sebelum Otonomi Daerah
Pada masa sebelum otonomi daerah, di wilayah kuadran I tidak terdapat sektor perekonomian. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum otonomi daerah yaitu
dalam kurun waktu 1995-2000 tidak ada sektor perekonomian di Kabupaten Bogor yang sekaligus memiliki laju pertumbuhan yang cepat dan daya saing yang
tinggi. Sektor-sektor yang ada di wilayah kuadran II adalah sektor yang memiliki
pertumbuhan yang yang cepat tetapi daya saing wilayah untuk untuk sektor-sektor tersebut dibandingkan dengan wilayah lainnya tidak baik. Sektor-sektor tersebut
adalah sektor listrik, gas dan air; sektor industri pengolahan dan sektor pertambangan.
Sektor di kuadran III menunjukkan bahwa sektor–sektor ekonomi tersebut di wilayah Kabupaten Bogor memiliki pertumbuhan yang lambat dengan daya
saing yang kurang baik jika dibandingkan dengan wilayah lain. Sektor-sektor perekonomian yang termasuk ke dalam kuadran ini adalah sektor pertanian, sektor
bangunan, sektor perdagangan dan sektor jasa-jasa.
Pada kuadran IV, suatu sektor tersebut memiliki pertumbuhan yang lambat tetapi daya saing wilayah untuk sektor tersebut baik jika dibandingkan dengan
wilayah lainnya. Sektor yang berada pada kuadran ini adalah sektor bangunan, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.
6.2 Masa Otonomi Daerah