Sektor Industri Keterkaitan Kupedes terhadap Persediaan .1 Sektor Perdagangan

karung plastik membutuhkan waktu yang lama agar dapat terjual dan dijual dalam jumlah yang besar, sedangkan responden 2 menjual barang kebutuhan sehari-hari, sehungga persediaan yang disimpan juga lebih rendah.

7.3.2 Sektor Industri

Pada sektor industri, persediaan meningkat sebanding dengan tingginya penerimaan Kupedes. Perbandingan Kupedes terhadap nilai asset pada sektor ini dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12. Perbandingan Kupedes terhadap Persediaan untuk Masing-masing Responden Penerima Kupedes dalam Sektor Industri skala1: 4950000 Gambar 12 menjelaskan perbandingan antara Kupedes dengan nilai persediaan yang dimiliki oleh responden. Dalam penelitian ini perbandingan Kupedes terhadap persediaan sangat bervariasi, semakin tinggi penerimaan Kupedes maka akan meningkatkan jumlah persediaan yang dimiliki, walaupun tidak besar perubahannya. Kenaikan ini akan terlihat apabila dibandingkan dengan responden yang menerima pinjaman lebih rendah. Rata-rata nilai persediaan yang dimiliki responden dalam penelitian ini sebesar Rp 24.390.667 4,73 persen dengan nilai persediaan maksimum Rp 90.000.000 18,02 persen dan nilai persediaan minimum Rp 3.000.000 0,40 persen. Rata-rata nilai pinjaman Kupedes sebesar Rp 23.013.158 4,65 persen, hal ini menunjukkan bahwa meningkatnya Kupedes sebesar Rp 1.000, maka akan meningkatkan nilai persediaan sebesar Rp 1.059,86. Responden yang menerima pinjaman Kupedes tinggi tidak semuanya mempunyai persediaan yang tinggi juga. Hal ini terjadi karena sebagian besar responden memproduksi barang sesuai dengan permintaan, pada umumnya terjadi di industri yang memproduksi makanan, seperti tahu. Sebagian besar responden dalam penelitian ini bergerak di bidang industri makanan dan minuman, sehingga perubahan dalam jumlah persediaan tidak terlalu besar. Jumlah responden yang nilai persediaannya berbanding lurus dengan penerimaan Kupedes sebesar 53,33 persen. Pada Gambar 12 juga dapat dilihat bahwa, responden 15 dengan pinjaman yang lebih besar 15,99 persen, namun mempunyai nilai persediaan lebih rendah dibandingkan dengan responden 21 yang menerima pinjaman lebih rendah 4,86 persen. Hal itu terjadi karena responden 21 memproduksi pakaian, sehingga persediaannya lebih besar dibanding responden 15 yang memproduksi kayu. Selain itu, penjualan pakaian dilakukan secara musiman dan akan menyebabkan produk yang tidak terjual juga menjadi lebih besar.

7.3.3 Sektor Pertanian