Metode Pengumpulan Data Tahapan Analisis Penelitian

wawancara langsung, dan obervasi langsung ke lapang. Data primer lainnya adalah berupa informasi mengenai responden serta Kupedes yang didapatkan dari pihak BRI Unit Parung. Data Sekunder berupa data-data internal dan eksternal BRI yang diperoleh dari perusahaan tersebut. Pengumpulan data dan bahan acuan yang terkait dengan kredit secara umum, Kupedes, dan rasio keuangan. Data sekunder juga diperoleh dari BPS, jurnal-jurnal penelitian, buku-buku perbankan, internet, dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

4.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui tiga metode yaitu wawancara langsung, kuesioner, dan kepustakaan. Wawancara dilakukan kepada pihak BRI dan penerima kredit. Metode penarikan sampel dilakukan secara sengaja purposive sampling, karena sesuai dengan keinginan pihak bank dan terkait dengan waktu. Wawancara yang dilakukan dengan pihak BRI dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai gambaran umum perusahaan dan kinerja Kupedes setiap bulannya. Wawancara dilakukan ke responden debitur untuk mendapatkan informasi mengenai karakteristik responden, profil usaha, serta kinerja debitur yang bersangkutan. Metode wawancara dibantu dengan kuesioner, kuesioner tersebut berisi daftar pertanyaan kepada responden tentang karakteristik yang berisi tentang usia, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, biaya rumah tangga, serta pengalaman usaha, dan karakteristik usaha yang berisi tentang biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha, dan pendapatan yang diterima. Kepustakaan merupakan pengumpulan data dan bahan acuan yang terkait dengan masalah yang akan diteliti, yaitu referensi mengenai Kupedes, rasio keuangan, dan perkembangan kredit di Indonesia. Responden dalam penelitian ini adalah petani, pedagang, dan pegusaha industri yang sudah menerima Kupedes. Jumlah responden yang menjadi sampel sebanyak 30 orang dari setiap sektor, sehingga jumlah keseluruhan responden berjumlah 90 orang. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis Kupedes terhadap performance business debitur dalam sektor pertanian, perdagangan, dan industri.

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan yaitu, analisis deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif dilakukan untuk menjelaskan gambaran umum BRI, Kupedes, dan interpretasi rasio kinerja. Sementara itu, analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit terhadap petani, pedagang, dan pengusaha industri dijelaskan secara kuantitatif. Dalam hal ini digunakan pendekatan langsung, sedangkan data kuatitatif diolah dengan menggunakan alat bantu berupa Microsoft Excel 2003.

4.4.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif atau deduktif adalah bagian dari statistik yang mempelajari cara pengumpulan dan penyajian data sehingga mudah dipahami. Analisis deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan atau fenomena. Dengan kata lain, analisis deskriptif hanya berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan. Dalam analisis tersebut dilakukan tahapan berikut : a. Deskriptif Evaluatif Analisis deskriptif evaluatif digunakan untuk data-data kualitatif yang berasal dari hasil wawancara dengan pihak manajemen dan informasi kualitatif lainnya yang diperoleh. Analisis ini digunakan karena tidak semua data yang diperoleh berupa data kuantitatif, selain itu juga untuk menggambarkan secara deskriptif tentang gambaran umum perusahaan, perbandingan keterkaitan Kupedes terhadap performance business serta karakteristik reponden dalam penelitian ini. b. Tabulasi Deskriptif Data karakteristik responden dan hasil analisis rasio keuangan yang disusun dalam bentuk tabulasi lalu diuraikan secara deskriptif. Alat analisis ini digunakan untuk menginterpretasikan data hasil kuesioner dengan memindahkan ke lembar kerja untuk dianalisis dengan menggunakan alat bantu Microsoft excel 2003.

4.4.2 Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio digunakan untuk menilai kinerja debitur terhadap Kupedes. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Secara sistematis, rasio keuangan tidak lebih dari rasio pembilang dan penyebut yang didapatkan dari data keuangan yang diperoleh. Tujuan dari penggunaan suatu rasio saat menganalisis informasi keuangan secara sederhana dilakukan dengan membuat standar tolak ukur atas informasi yang dianalisis agar rasio dari dua atau lebih responden dapat dibandingkan, perbandingan disesuaikan dengan norma industri atau dasar ukuran lain.

4.4.2.1 Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas digunakan untuk mengetahui kecepatan beberapa perkiraan menjadi penjualan atau kas. Dengan melihat pada perkiraan lancar saja, likuiditas pada umumnya tidak memadai. Perputaran persediaan, digunakan untuk melihat kinerja responden dalam memanfaatkan persediaan untuk dijadikan pendapatan penjualan Keterangan : PPi = Perputaran persediaan setiap sektor HPPi = Biaya yang digunakan untuk menghasilkan produk yang akan dijual setiap sektor STi = Persediaan produk setiap sektor i = 1. Perdagangan 2. Industri 3. Pertanian Perputaran piutang, digunakan untuk melihat kinerja debitur setiap sektor dalam cara penagihan piutang. Keterangan : PPTi = Perputaran piutang setiap sektor HPPi PPi = STi PJi PPTi = PTi PJi = Penjualan per bulan setiap sektor PTi = Piutang usaha setiap sektor i = 1. Perdagangan 2. Industri 3. Pertanian Perputaran total aktiva, digunakan untuk mengukur keefisiensian debitur tiap sektor dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan penjualan. Keterangan : PTAi = Perputaran total aktiva setiap sektor PJi = Penjualan per bulan setiap sektor TAi = Total aktiva setiap sektor i = 1. Perdagangan 2. Industri 3. Pertanian

4.4.2.2. Rasio Profitabilittas

Banyak ukuran profitabilitas, masing-masing hasil perusahaan dihubungkan terhadap penjualan, aktiva, modal atau nilai saham. Alat umum yang digunakan untuk mengevaluasi profitabilitas dihubungkan dengan penjualan, yaitu laporan laba rugi dimana setiap posnya dinyatakan dalam persentase penjualan. PJi PTAi = TAi Marjin laba kotor, digunakan untuk mengukur kemampuan debitur tiap sektor untuk menghasilkan laba kotor dari penerimaan penjualannya . Keterangan : GPMi = Gross profit margin setiap sektor PJi = Penjualan per bulan setiap sektor HPPi = Biaya yang digunakan untuk menghasilkan produk yang akan dijual setiap sektor i = 1. Perdagangan 2. Industri 3. Pertanian Marjin laba bersih, digunakan untuk mengukur kemampunan debitur tiap sektor dalm mengahsilkn laba bersih dari penerimaan penjualannya. Keterangan : NPMi = Net profit margin setiap sektor LBSPi = Laba bersih setelah pajak setiap sektor PJi = Penjualan per bulan setiap sektor PJi – HPPi GPMi = PJi LBSPi NPMi = PJi i = 1. Perdagangan 2. Industri 3. Pertanian Hasil atas total asset, digunakan untuk mengukur keefisienan debitur tiap sektor dalam menggunakan aktivanya untuk mendapatkan laba bersih. Keterangan : ROIi = Return On Invesment setiap sektor LBSPi = Laba bersih setelah pajak setiap sektor TAi = Total aktiva setiap sektor i = 1. Perdagangan 2. Industri 3. Pertanian

4.5 Tahapan Analisis Penelitian

Proses analisis dalam penelitian ini ada beberapa tahap yaitu 1 memasukan data yang telah diperoleh dari hasil wawancara, penyebaran kuesioner, dan data sekunder ke dalam microsoft excel 2003; 2 membuat tabulasi deskriptif untuk mengelompokan karakteristik responden tiap sektor; 3 menentukan nilai maksimum dan minimum dari data keuangan yang diperoleh dan digunakan untuk penetuan skala keuangan di setiap sektor penelitian; 4 LBSPi ROIi = TAi mengubah data yang diperoleh ke dalam bentuk grafik dan digunakan untuk mengukur perbandingan antara Kupedes dengan kinerja responden; 5 menginterpretasikan hasil yang diperoleh dari grafik yang dibuat.

4.6 Hipotesa