7b. Tambahan kredit 1. Permohonan kredit
2. Analisis kredit
3. Persetujuan kredit
4. Perjanjian kredit 5. Pencairan kredit
6. Pengawasan kredit 7a. Pelunasan
kredit 7c. Kredit
bermasalah
cara menerapkan teknologi baru. Penambahan input maupun penggunaan teknologi baru akan selalu diikuti dengan penambahan modal. Modal yang
digunakan bersumber dari modal sendiri dan atau dari modal pinjaman kredit. Namun, mengingat modal milik sendiri umumnya relatif sedikit, maka sebagai
tumpuan tentunya akan beralih pada kredit yang dapat tersedia pada saat diperlukan tepat waktu.
2.1.2.1 Siklus Perkreditan
Siklus perkreditan dimulai sejak pengajuan permohonan kredit hingga akhirnya disetujui, dicairkan, diawasi, dan pelunasan kredit secara grafis dapat
dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Siklus Perkreditan Dendawijaya, 2001
Berdasarkan Gambar 1 dapat dijelaskan bahwa ada tujuh tahap siklus perkreditan, pertama calon debiturnasabah mengajukan permohonan kredit
kepada pihak atau badan yang memberikan kredit, kemudian surat permohonan tersebut dianalisis apakah disetujui atau tidak 2. Atas laporan analisis kredit
tersebut, persetujuan kredit dilakukan oleh suatu komite yang dibentuk direksi yang disebut “komite kredit” 3. Selanjutnya perjanjian kredit dipersiapkan
notaris publik yang ditunjuk oleh bank atau dipilih oleh calon nasabah 4, setelah berbagai persyaratan dipenuhi oleh debitur bank akan mencairkan kredit 5.
Pengawasan kredit dilakukan setelah kredit cair, pengawasan ini merupakan satu kunci utama untuk mengetahui dari keberhasilan pemberian kredit 6. Dalam
kondisi ideal, nasabah akan dapat memenuhi kewajibannya terhadap bank sesuai dengan kesepakatan yang dimuat dalam perjanjian kredit dan nasabah dapat
mampu atau mau membayar aangsuran pokok pinjaman 7a. Bagi nasabah yang berhasil dalam menjalankan usahanya, maka nasabah tersebut akan datang
kembali ke bank untuk mambicarakan kemungkinan memperoleh penambahan kredit bagi perluasan usaha 7b. Perkembangan pemberian kredit yang paling
tidak menggembirakan bagi pihak bank adalah apabila kredit yang diberikannya ternyata menjadi kredit yang bermasalah, debitur gagal untuk memenuhi
kewajibannya membayar angsuran pokok kredit 7c.
2.1.2.2 Sifat-sifat Kredit Bank
Beberapa sifat atau ciri dari kredit bank yaitu Weston dan Brigham, 1998 1 Jatuh tempo, meskipun kredit bank lazimnya mempunyai jangka waktu yang
lebih panjang daripada utang usaha, namun sebagian besar kredit bank adalah berupa pinjaman jangka pendek; 2 Promes, jika bank menyetujui pemberian
kredit maka kesepakatan itu diwujudkan dengan menandatangani promes promissory note. Promes adalah dolumen yang merinci persyaratan den
ketentuan pinjaman, termasuk jumlahnya, suku bunga dan jadwal angsuran; 3
Plafond kredit, kesepakatan formal atau informal di antara bank dan peminjam
mengenai jumlah kredit maksimum yang akan diberikan bank kepada peminjam.
2.2 Kredit Umum Pedesaan