10
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian adalah merancang model analisis kebijakan pengembangan kawasan transmigrasi yang diperlukan dalam mengelola
pengembangan kawasan transmigrasi sehingga terwujud pembangunan kawasan transmigrasi yang berkelanjutan. Secara lebih spesifik dapat diuraikan ke dalam
tujuan operasional sebagai berikut: 1. Mengetahui tingkat keberlanjutan pembangunan kawasan transmigrasi dari
dimensi ekologi, ekonomi, sosial, teknologi, hukum dan kelembagaan 2. Mengetahui
kebutuhan stakeholder
dalam pengembangan
kawasan transmigrasi di masa mendatang
3. Mengetahui faktor kunci pengembangan kawasan transmigrasi yang berkelanjutan.
4. Merumuskan arahan kebijakan dan strategi implementasi yang diperlukan dalam pengembangan kawasan transmigrasi berkelanjutan.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1 Ilmu pengetahuan, dalam bidang aplikasi pendekatan sistem pengembangan
kawasan dalam kerangka pembangunan berkelanjutan, agar dapat membantu dalam menyelesaikan permasalahan pengembangan kawasan khususnya di
kawasan transmigrasi. 2 Semua pihak yang berkepentingan stakeholder yang terlibat dalam
pengembangan kawasan transmigrasi agar dapat mengambil keputusan dengan hasil yang lebih baik.
3 Pemerintah baik tingkat daerah maupun pusat, sebagai acuan dalam menyusun kebijakan pengembangan kawasan transmigrasi. Posisi arahan kebijakan dan
strategi implementasi dalam konteks pengembangan kawasan transmigrasi Rasau Jaya adalah memberi masukan pelaksanaan masterplan yang meliputi
rencana pengembangan kawasan transmigrasi yang mencakup penggambaran struktur dan pola pemanfaatan ruang kawasan serta berbagai indikasi program
pengembangan.
11
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Kajian ini dilakukan pada kawasan transmigrasi yang telah terbangun dan memerlukan pengembangan lanjutan second stage development. Penelitian
mencakup kajian terhadap kondisi dan potensi internal dalam satu kawasan transmigrasi, dengan kasus Kawasan Transmigrasi Rasau Jaya, Kabupaten
Pontianak. Kajian ekologi, ekonomi, sosial, teknologi, serta hukum dan kelembagaan dalam kawasan transmigrasi dilakukan untuk mengidentifikasi
atributindikator yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat keberlanjutan pengembangan kawasan transmigrasi yang selanjutnya disebut Indeks
Keberlanjutan Kawasan Transmigrasi IKKTrans. Tinjauan kebijakan hanya dilakukan pada aspek prosedur dalam kajian
kebijakan dan substansi kebijakan yang terkait dengan pengembangan kawasan. Penelitian difokuskan pada model prosedur analisis kebijakan pengembangan
kawasan transmigrasi secara partisipatif yang menghasilkan arahan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan terhadap
kawasan transmigrasi, yaitu masyarakat, pengusaha, pemerintah Kabupaten Pontianak, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, dan pemerintah yang diwakili
oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui suatu model analisis kebijakan yang menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan.
1.6 Kerangka Pikir Konseptual