Keberhasilan pembelajaran
kooperatif sangat
bergantung pada
keberhasilan  masing-masing  individu  dalam  kelompok  tersebut  sangat  berarti untuk  mencapai  suatu  tujuan  yang  positif  dalam  belajar  kelompok.  Menurut
Ibrahim  sebagaimana  dikutip  oleh  Trianto  2007:46,  terdapat  enam  langkah utama  atau  tahapan  di  dalam  pelajaran  dengan  menggunakan  pembelajaran
kooperatif. Langkah-langkah itu ditunjukkan pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
Fase Indikator
Aktivitas Guru 1
Menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa
Guru  menyampaikan  tujuan  yang  ingin dicapai dan memotivasi siswa
2 Menyajikan
informasi Guru  menyajikan  informasi  dengan  jalan
demonstrasi atau lewat bahan bacaan 3
Mengorganisasikan siswa
ke dalam
kelompok-kelompok belajar
Guru  menjelaskan  bagaimana  caranya membentuk
kelompok belajar
dan membantu agar melakukan transisi efisien
4 Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar Guru membimbing kelompok belajar pada
saat mengerjakan tugas
5 Evaluasi
Guru  mengevaluasi  hasil  belajar  atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
6 Memberikan
penghargaan Guru  mencari  cara  untuk  menghargai
upaya  atau  hasil  belajar  siswa  baik individu maupun kelompok.
2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif GI Group Investigation
Menurut  Trianto  2007:59,  model  ini  dikembangkan  pertama  kali  oleh Thelan. Dalam perkembangannya model ini diperluas dan dipertajam oleh Sharan
dari  Universitas  Tel  Aviv.  Berbeda  dengan  STAD  dan  Jigsaw,  siswa  terlibat dalam  perencanaan  baik  topik  yang  dipelajari  dan  bagaimana  jalannya
penyelidikan  mereka.  Sedangkan  Menurut  Santyasa  2009:5,  pembelajaran
investigasi  kelompok  mengarahkan  aktivitas  kelas  berpusat  pada  siswa, menyediakan  peluang  kepada  guru  menggunakan  lebih  banyak  waktunya  untuk
melakukan  diagnose  dan  koreksi  terhadap  masalah-masalah  yang  dialami  oleh para  siswa.  Guru  dapat  melayani  siswa  melakukan  konsultasi  secara  individual
dan  menyediakan kesempatan  berlangsungnya pengajaran  one-on-one  dan dalam kelompok kecil.
Sharan  1999,  membagi  langkah-langkah  pelaksanaan  model  investigasi kelompok meliputi 6 enam fase.
1  Memilih topik Siswa  memilih  subtopik  khusus  di  dalam  suatu  daerah  masalah  umum
yang  biasanya  ditetapkan  oleh  guru.  Selanjutnya  siswa  diorganisasikan menjadi  dua  sampai  enam  anggota  tiap  kelompok  menjadi  kelompok-
kelompok yang berorientasi tugas. 2  Perencanaan kooperatif
Siswa  dan  guru  merencanakan  prosedur  pembelajaran,  tugas  dan  tujuan khusus  yang  konsisten  dengan  subtopik  yang  telah  dipilih  pada  tahap
pertama. 3  Implementasi
Siswa menerapkan rencana yang telah mereka kembangkan di dalam tahap kedua. Kegiatan pembelajaran  hendaknya  melibatkan ragam  aktivitas dan
keterampilan  yang  luas  dan  hendaknya  mengarahkan  siswa  kepada  jenis- jenis sumber belajar yang berbeda baik di dalam atau di luar sekolah. Guru
secara ketat mengikuti kemajuan tiap kelompok dan menawarkan bantuan
bila  diperlukan.  Implementasi  penelitian  ini  yaitu  kegiatan  eksperimen sederhana.
4  Analisis dan sintesis Siswa  menganalisis dan  mensintesis  informasi  yang diperoleh pada tahap
ketiga  dan  merencanakan  bagaimana  informasi  tersebut  diringkas  dan disajikan  dengan  cara  yang  menarik  sebagai  bahan  untuk  dipresentasikan
kepada seluruh kelas. 5  Presentasi hasil final
Beberapa atau semua kelompok menyajikan hasil penyelidikannya dengan cara  yang  menarik  kepada  seluruh  kelas,  dengan  tujuan  agar  siswa  yang
lain saling terlibat satu sama lain. Presentasi dikoordinasi oleh guru. 6  Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan dapat berupa penilaian individual atau kelompok. Menurut  Savinainen    Scott  sebagaimana  dikutip  oleh  Santyasa  2009,
pembelajaran  melalui  investigasi  kelompok  terbukti  suskses  dalam  memajukan proses pembelajaran fisika dan meningkatkan keaktifan siswa.
2.2 Eksperimen Inkuiri Terbimbing