1.5 Penegasan Istilah
1.5.1 Model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran berbasis kelompok. Menurut Suprijono 2010:54, pembelajaran kooperatif merupakan
pembelajaran berbasis sosial yang meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara
umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan
informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas.
1.5.2 GI Group Investigation
Model pembelajaran Group Investigation merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan aktivitas dan kemampuan
berfikir siswa melalui kegiatan investigasi kelompok. Menurut Trianto 2007:59, Group Investigation merupakan model pembelajaran berbasis sosial dimana siswa
diberikan peluang untuk dapat berdiskusi dalam kelompoknya, berfikir kritis, dan dapat bertanggung jawab dalam pembelajaran tersebut. Dalam implementasi tipe
investigasi kelompok guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5-6 siswa yang heterogen. Kelompok di sini dapat dibentuk dengan
mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik-topik untuk diselidiki, dan melakukan
penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih. Kemudian ia menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas.
1.5.3 Eksperimen Inkuiri Terbimbing
Kegiatan pembelajaran akan lebih mengena kepada siswa jika siswa diberikan pengalaman langsung melalui kegiatan eksperimen. Menurut Wiyanto
2008:30 eksperimen merupakan proses memecahkan masalah melalui kegiatan manipulasi variabel dan pengamatan atau pengukuran.
Dalam pembelajaran fisika, hendaknya materi tidak diberikan secara langsung melainkan siswa berperan dalam usaha menemukan konsep tersebut.
Menurut Trianto 2007:109, inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang kegiatan yang merujuk pada
kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkan. Sedangkan menurut Trowbridge sebagaimana dikutip oleh Wiyanto 2008: 27, inkuiri sebagai proses
mengungkap dan menyelidiki masalah, merumuskan hipotesis, merancang percobaan, mengumpulkan data, dan menarik kesimpulan. Inkuiri terbimbing
yaitu guru mengemukakan masalah, sedangkan siswa menentukan sendiri proses pemecahan masalah itu sampai diperoleh solusinya.
Eksperimen inkuiri terbimbing dalam penelitian ini merupakan kegiatan eksperimen sederhana sebagai proses menyelidiki masalah, merumuskan
hipotesis, merancang percobaan, mengumpulkan data, dan menarik kesimpulan dalam usaha menemukan konsep fisika terutama pada materi pemantulan cahaya.
Jadi dalam pembelajaran ini guru membuat rencana pembelajaran atau langkah-
langkah percobaan. Siswa melakukan percobaan atau penyelidikan untuk menemukan konsep-konsep yang telah ditetapkan guru.
1.5.4 Eksperimen Sederhana